Langsung ke konten utama

LIBURAN


Saya meminjam buku I pusnas yang berjudul “Yuk Jelajah alam!” serial jalan jalan dari Femina. Saya benar benar di buat takjub dengan keindahan destinasi yang ditawarkan dari buku tersebut. Mulai dari jelajah Bandung, Malang, Makasar, Jogyakarta dan Bali.

Ternyata jalan-jalan dan senang-senang bisa dijadikan sebuah buku. Kalau menulis buku itu susah ternyata dipatahkan oleh buku ini. Bahkan dengan rekreasi bisa menjadi sebuah buku yang indah dan bisa dibaca oleh pembaca dan tentu saja menarik untuk kesana.

Sekarang musimnya liburan, anak-anak juga sudah bosan berdiam diri di rumah saja. Kita bisa Menyusun rencana liburan anak-anak. Yang perlu kita perhatikan saat ini adalah bukan hanya berburu senang, namun aman tentu menjadi factor utama.

Pandemi virus corona masih belum berlalu. Kita di Jawa Timur tentu lebih hati-hati untuk memilih liburan. Tempat destinasi yang cocok untuk anak-anak dan terjaga keamanan mereka. Akan memilih tujuan hanya local saja atau keluar kota.

Anak – anak perlu dilibatkan dalam memilih tujuan. Karena kalau hanya orang tua yang menentukan pilihan kurang pas dan kurang demokratis. Anak-anak juga punya hak dalam menentukan destinasi wisatanya. Setelah melalui proses pemberian wawasan dari orang tua dan beberapa pilihan yang kita pilihkan yang aman buat mereka.

Anak anak perlu tahu besar dana yang kita punya, sehingga mereka bisa memilih liburan sesuai dengan pendanaan. Bilamana nanti membengkak tidak akan banyak. Karena semua sudah direncanakan.

Sebelum berangkat ada baiknya selain kita siapkan bekal untuk liburan, kita perlu mempersiapkan beberapa permainan untuk mereka dan beberapa buku untuk menghindari kebosanan saat perjalanan. Selain itu cobalah untuk merekam aktivitas mereka selama di jalan dan tempat hiburan. Zaman canggih ini liburan bisa dijadikan bahan untuk tulisan, atau vlog yang bisa dilihat dan apabila konten nya bagus bisa di jadikan marketing oleh salah satu tempat destinasi yang kita tuju.

Yang paling penting selama liburan adalah, anak-anak yang sekarang sangat lekat dengan HP atau Gadget mereka. Bisa sejenak kita jauhkan dan kita focus kepada liburan tersebut.


Komentar

Posting Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Hujan di Bulan Juli

Hega menghela nafasnya dengan berat.. “Huuftt mendung, Apakah akan hujan di hari yang dingin ini?” ucapnya dalam hati. Benar karena ini bulan Juli bulan dimana negeri tropis seperti Indonesia ini sedang musim dingin. Udara dingin memang kadang tidak bersahabat. Tapi Hega sangat suka dengan musim dingin dari pada musim hujan. Bukannya benci dengan hujan. Ada beberapa serpihan kenangan duka terselip di kehidupan Hega saat kuliah dulu. “Ga…., “ teriak seseorang Hega menoleh, ternyata sahabatnya yang memanggilnya di depan perpustakaan. Wajah manis dalam senyuman dan mata lugunya membuat Hega menyambutnya dengan senyuman juga. “Ada Apa, Is?” tanyanya. “Besok kamu bisa ikut acara MUSDEGA? Kamu kan kerani. Wajib Ikut lho… “ Tanya si Aisyah. Bukan hanya tanya tapi dia lebih kepada memastikan kehadiran Hega untuk musyawarah Pandega yang akan diadakan hari Sabtu sampai Minggu esok hari. “Belum pasti” jawab Hega lesu dengan menekuk mukanya. “Ayolah semangat.. kamu past...

Kupatan

Pagi selepas jamaah subuh pada hari raya ke-8 Idul Fitri ini saya bergegas menuju dapur untuk mempersiapkan ketupat dan launya untuk dibawa ke masjid. Setiap hari bulan Syawal tanggal 8, pagi sebelum matahari terbit, tradisi di desa kami selalu mengadakan kendurian ketupat di masjid dengan seluruh masyarakat di sekitar Sewaktu kecil saya ketika bapak masih ada selalu di bangunkan dan diajak untuk kenduri di masjid. Meski dingin pagi saya semangat untuk mandi dan bersiap. Bahagianya   ketika menerima bagian ketupat dan melahapnya dengan lauk sayur blendrang dan sedikit taburan kedelai gorang yang dihaluskan, sangat enak. Sekarang gantian anak-anak yang merasakan kebahagiaan itu, mereka bersemangat untuk mempersiapkan diri ke masjid dengan mandi dan berpakaian, kemudian mengikuti ayahnya untuk bersiap ke masjid. Si kecil yang pulas dalam tidurnya terbangun mendengar kesibukan kakak-kakanya, dan berteriak “ikut”. Kupatan yang masih sangat berkesan bagi saya adal...