Serba serbi webinar


Kamis siang (25/6) saya menerima wa dari mbak Dhita dari KPI pusat yang menanyakan alamat saya. Bermaksud menyampaikan goodie bag atas pertanyaan saya di webinar yang saya ikuti pada Gerakan literasi sejuta pemirsa batch Solo yang diadakan pada hari Kamis, 18 Juni 2020.

Saya kirimkan alamat saya lengkap dengan kode posnya. Tentu saja perasaan senang melingkupi hati saya. Ada penghargaan kepada peserta yang mengikuti seminar tersebut. Tak ubahnya siswa kita akan senang apabila di beri apresiasi dari kita, dalam bentuk pujian gestur tubuh, ucapan maupun memberikan Pernik Pernik kecil sebagai sebuah penghargaan atas perhatian anak tersebut. Begitu pula saya, ternyata meskipun sudah beranjak dewasa, kita tetap senang diberi penghargaan. Tidak peduli itu besar atau kecil.

Webinar selama pandemi virus yang mewabah di dunia ini memang menjadi sebuah trend baru. Memakai aplikasi zoom yang sering dilakukan. Nah disini kita harus selektif memilih webinar yang kita minati. Tidak hanya sekedar sertifikat saja yang kita cari. Namun lebih kepada isi seminar itu.

Ada beberapa etika yang perlu kita ikuti dalam mengikuti sebuah seminar. Apabila dirasa kita akan bergerak kesana-kemari, maka lebih baik video nya kita off kan sehingga tidak mengganggu pemandangan di seminar online tersebut. Dan tentu saja audio sebisanya kita posisikan pada posisi mute (mati), karena ketika di rumah bisa saja anak atau orang di sekitar kita sedang bercakap cakap. Apabila tidak kita mute maka akan terdengar oleh seluruh peserta webinar.

Rise hand atau mengangkat tangan untuk bertanya, akan nampak di operator yang narahubung. Dan mempersilahkan kita bertanya secara live. Ataupun kita bisa tulis pertanyaan kita di chat zoom meeting. Namun ketika banyak peserta yang ikut dan aktif bertanya di ruang chat, kemungkinan besar pertanyaan kita tidak terbaca.

Terakhir, apabila kita hendak meninggalkan ruang seminar online, maka sebaiknya memberitahu untuk left dengan alasannya. Sehingga penyelenggara tidak kecewa ketika kita tiba tiba leave dari ruang tersebut.

Kemanfaatan sebuah webinar akan terasa apabila kita bisa meresume atau memiliki catatan-catatan yang mengingatkan kita tentang materi tersebut. Akan lebih baik apabila kita rewrite (tulis ulang) dengan bahasa kita sehingga kita mudah mereproduksi lagi.

Tulisan yang kita rewrite tersebut akan lebih berguna bagi orang lain apabila kita mempublishnya. Di blog yang kita miliki atau syukur syukur bila kita kirim ke media massa dan di publish oleh media tersebut.


10 komentar:

  1. Sepagi ini dah nulis indah.... Asyik tulisannya bund..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih. Kaum rebahan hari ini bisa berproduktif dengan menulis begini ini pak.. hehehe

      Hapus
  2. Semangat pagi. Gerakkan jari untuk menekuni dunia literasi.

    BalasHapus
  3. Trimakasih b. Etik atas ilmunya, ini bukan cuma ringan b. Etik tapi cukup memberi wawasan baru. Jangan lelah berkarya dan berbagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah .. Apresiasi panjenengan berarti sangat buat saya
      terimakasih

      Hapus
  4. wah pak masngud jeli banget.. 551 itu adalah no HP saya dulu.

    BalasHapus

Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...