Sesaat setelah belanja
di salah pusat perbelanjaan di Tulungagung, sambil menunggu jemputan suami yang
masih ada acara bertemu dengan koleganya, saya memesan teh hangat di foodcourt.
Saya membuka buku “ karya Dr. Ngainun Naim saat lawatan ke Brunei Darussalam. Baris
demi baris saya baca. Alurnya yang mengalir membikin saya semakin asyik
tenggelam dalam bacaan tersebut.
Saat di paragraph yang
terkait dengan negara brunei yang berbasis Islam dengan larangan merokok. Perokok
disana tentu akan sangat tersiksa dan bisa mengurangi kebiasaan karena disana
tidak ada toko yang menyediakan rokok. Saya tertegun, dan merenung. Apa sebenarnya
dibalik pelarangan rokok ini?
Saya ingat di pondok
Al-Fattah Lampung. Di dekat tempat tinggal ayah ibu mertua saya pun menerapkan
larangan rokok dengan ketat. Seluruh kampung disana tidak ada orang yang merokok
dan menjual rokok.
Negara negara berbasis Islam seperti Arab Saudi, Mesir juga mengeluarkan
aturan melarang merokok. Denda atau sanksi dijatuhkan untuk perokok disana. Larangan merokok diberlakukan
di kota suci Mekah dan Madinah sejak tahun 2002. Bahkan majelis ulama Arab
Saudi telah lama mengharamkan penjualan atau penggunaan rokok lewat fatwa yang
berjudul 'Fataawa al-Lajnah ad-Daaimah lil-Buhooth al-'Ilmiyyah wal-Iftaa'
yang kemudian didukung oleh kerajaan.
Sebenarnya Majelis Ulama Indonesia pun melarang rokok
sejak tahun 2009. Namun yang dilarang adalah anak anak ibu hamil dan remaja merokok
di tempat umum.
Pertanyaannya adalah
kenapa dilarang? Namun kenapa masih banyak orang yang merokok. Korelasi kepatuhan
dan ketaatan dengan aturan dan masyarakat terhadap aturan tidak sejalan. Bahasa
Hipotesanya tidak ada korelasi ketaatan aturan dan masyarakat (Ho diterima).
Tentu bukan karena saya
perempuan dan bukan perokok, maka saya menulis artikel tentang larangan rokok
dan saya sependapat dengan itu. Bukan pula dengan tidak memperhatikan petani
rokok yang ada di negara ini yang akan dikemanakan hasil panen mereka apabila
rokok dilarang oleh pemerintah. Bukan pula sebegitu banyak pekerja yang diserap
oleh pabrik rokok. Tentu kemudian berhubungan dengan roda ekonomi masyarakat.
Pertimbangannya
adalah karena rokok berbahaya bagi Kesehatan dan tidak banyak memberi manfaat.
Menurut
sumber dari dokter sehat.com ada 10 bahaya merokok, karena kandungan, Tar yang bersifat lengket di paru paru yang
mengakibatkan paru paru flek, Nikotin yang memiliki pengaruh terhadap syaraf merupakan
zat adiktif yang mengakibatkan kecanduan, Karbon monoksida, Arsenik, Amonia,
Aseton, Hidroquinone dan lain sebagainya.
Perokok aktif dan
pasif memiliki resiko sama sebagai efek samping rokok diantaranya adalah:
1. Fertilitas (kesuburan)
Bahaya merokok terhadap reproduksi dan kesuburan
cukup fatal, karena kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko impotensi
(disfungsi efeksi), kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan
kanker testis.
2. Bau mulut dan kerusakan
gigi
Bahaya merokok dapat menyebabkan bau mulut dan gigi
bernoda. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan indera
perasa. Bahaya rokok paling serius adalah meningkatkan risiko mengembangkan
kanker pada lidah, tenggorokan, dan bibir.
3. Penuaan dini
Bahaya rokok dapat mengurangi jumlah oksigen ke
kulit sehingga dapat mempercepat penuaan dan kulit tampak kusam dan berwarna
abu-abu.
Merokok di usia muda antara 10-20 tahun dapat
menyebabkan kerutan di wajah, terutama di sekitar mata (kantung mata) dan
mulut, tiga kali lebih mungkin.
4. Tulang rapuh
Bahaya rokok bagi kesehatan berkutnya dapat
menyebabkan tulang cepat lemah dan rapuh. Terutama wanita perokok, 5-10% lebih
mungkin untuk menderita osteoporosis dibandingkan non-perokok.
5. Penyakit pencernaan
Bahaya rokok bagi kesehatan lainnya dapat
meningkatkan kemungkinan terkena kanker perut, rsiko kanker ginjal, pankreas,
dan kandung kemih.
6. Penyait
paru obstruktif kronik (PPOK)
Bahaya merokok bagi kesehatan dapat menyebabkan
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK adalah penyakit progresif yang
membuat seseorang sulit untuk bernapas. Banyak perokok tidak tahu bahwa mereka
telah terkena penyakit ini hingga sudah terlambat. Tidak ada obat untuk
penyakit ini dan belum ada cara untuk menyembuhkannya.
7. Serangan jantung
Karbon monoksida dari rokok mengambil oksigen dalam
darah dan menyebabkan risiko mengembangkan kolesterol mengendap di dinding
arteri. Efek ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
8.
Rheumatoid arthritis
Radang sendi atau rheumatoid arhtritis adalah
penyakit radang kronis dan lebih sering terjadi pada wanita yang memengaruhi
persendian di tangan dan kaki. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan yang
menyakitkan dan pada akhirnya menyebabkan tulang keropos dan kelainan
bentuk sendi.
9. Diabetes tipe 2
Bahaya merokok bagi kesehatan ini juga tak kalah
berbahaya, karena menyebabkan diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko
komplikasi penyakit, termasuk menghambat aliran darah ke kaki. Kondisi ini
dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan amputasi kaki.
10. Kanker
Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian
akibat kanker pada pria dan wanita, karena sangat sulit untuk diobati. Bahaya
merokok bagi kesehatan menyebabkan berbagai kanker, karena asap rokok
mengandung ribuan bahan kimia di dalamnya.
Bagi perokok akan memiliki seribu satu alasan. Dan cukup
satu hal yang akan menghentikan kebiasaan
rokok, apabila mereka sudah tidak lagi memiliki rasa enak merokok. Namun saat
sudah kehilangan rasa tidak enak rokok itu kemungkinan besar dengan disertai 10
hal diatas.
Sae sae sae sangeet.... Ngeri yg mmbuat org kapok lombok.
BalasHapusSetuju bunda...
BalasHapusBetul Bu, mayoritas perokok mengerti bahaya rokok, tapi bagi yang kecanduan tidak mau sedikit saja mengurangi intensitas merokok.
BalasHapusSaya setuju, meskipun tidak semua orang setuju...hehe...
BalasHapus