Langsung ke konten utama

Gelombang Cinta Anis Matta

 

Menulis bukan sekedar yang diketahui, tapi yang diyakini nilainya dan sudah dirasakan karena menjalaninya “Anis Matta”

Usia nya tidak lagi muda beliau lahir 51 tahun silam. Seorang negarawan muslim yang berkibar dengan partai nya. Menjabat sebagai Presiden partai. Dan mampu menggerakkan konstituen nya menjadi militant dari beberapa buku yang dia tulis.

Kemampuan menulis dan memilih diksi menjadi kalimat yang menggerakkan hati dan pikiran pembaca dimiliki oleh beliau. saya berkesempatan bertemu di webinar orangramai.id yang menghadirkan beliau menjadi pemateri. dengan tema: Menulis membangun peradaban. Sejak awal saya sudah sangat tertarik dengan beliau meskipun telat hadir di webinar karena beliau mengutamakan sholat ashar dulu.

Anis matta seorang tokoh Indonesia yang produktif dalam dunia tulis menulis. Beliau bercerita saat awal bersentuhan dengan tulisan berkat gurunya yaitu ustadz Abdul Malik, wartawan sekaligus guru Bahasa Indonesia di SMP. Dia seorang intelektual menguasai beberapa Bahasa, sang ustadz ini menginsporasi dalam menulis.

Bacaan saat SMP pun Anis Matta sudah mulai membaca buku motivasi, saat itu bacaan beliau adalah “berfikir dan berjiwa besar” salah satu buku yang menurutnya sangat berpengaruh dan menjadi salah satu sumber motivasi dalam kehidupannya. Selain buku yang kedua ketiga yang dia cermati dengan baik yaitu karya siti Adam Smith 1964 yaitu “Soekarno penyambung lidah rakyat”. Buku selanjutnya adalah Hamka. Beliau memiliki kepuasan jiwa saat membaca buku biografi ini.

Awal  menulis Anis menulis puisi di Harian Fajar adalah sebuag puisi. Selanjutnya dia aktif menulis di pesantren saat itu ada mading yang cukup berkembang. di madding ini menjadi tempat perdebatan antara siswa (santri) dan guru diberikan kran untuk berdebat. Kala itu pemikiran nya berkembang karena dipenngaruhi oleh milieu yang  bagus untuk pengembangan keilmuan dan pengetahuan mereka.

Yang saya cermati dari pemaparan beliau tentang tips menulis dari pengalaman beliau sangat menurut saya sangat bermanfaat.

Pertama penulis itu harus menekankan Kejujuran.  Dalam menulis yang kita tulis itu harus kita ketahui kita di level mana, apakah masih pada level hanya Pengetahuan saja  ataukah dari pengetahuan dan Pengalaman, yang ketiga adalah hasil olah dari pengetahuan dan pengalaman lahirlah Kearifan (wisdom). Tidak bisa dipungkiri bahwa kearifan ini segaris lurus dengan umur. Bajkan ada pepatah arab mengatakan “sebodoh-bodohnya orang kalau dia sudah tua bijak juga akhirnya.” Ini menandakan bahwa pengalaman punya kontribusi. Namun jangan lupa bahwa ilmu juga sangat berpengaruh dalam melahirkan kearifan ini.

Kedua Ruang lingkup siapa yang menjadi target pembaca kita, kita menulis untuk siapa, kebutuhan orang lain apa yang perlu ia ketahui yang kita sudah tahu dan pernah kita alami. Ketika kita sudah tahu target ini kita tentu lebih mudah dalam menyuarakan ide kita dalam bentuk tulisan. Beliau memiliki serial serial kepahlawanan, cinta dan pembelajaran. Di masing masing serial dia membreakdwon ide besarnya menjadi kecil kecil, karena beliau sangat faham karakter orang Indonesia yang punya keinginan besar membaca namun kemampuan baca masih kecil. Sehingga butuh mengakali dengan memecahnya kecil kecil untuk bisa dibaca.

Ketiga  Seni mempertemukan makna dan kata. Mempertemukan Makna yang baru dengan kata sebagai kendaraan yang tepat. Kata dan makna ibarat fisik dan pakaian.  Makna bukan sesuatu yang baru tapi kalau kita tidak bisa mengolah kata yang baru dan keunikan tidak akan ada maknanya. Memilih kata yang bisa mewakili. Mengolah emosional dan mempertemukannya dengan ranah kognitif yang dimiliki ini adalah bagian yang paling complicated (rumit) dalam penulisan.  Namun apabila telah bisa menemukan kata-kata yang berujung pada Permaknaan menjadi sangat penting. Akan tumbuh Korelasi makna baru dengan kata yang kuat sehingga tulisan itu mempunyai daya impact yang luar biasa.


Komentar

  1. Yeey komen pertama.. Mantaap Bu, tulisannya. Sy hadir di zoom kmarin tdk bs mnangkap sedetail itu. Baarokallah Bu...rien-sby
    .

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...