Langsung ke konten utama

Pemimpin Transformatif


Mengelola Lembaga Pendidikan memerlukan energi yang tidak sedikit. Apalagi yang dihadapi adalah Lembaga Pendidikan swasta. Kenapa memerlukan energi yang tidak sedikit? Karena pengelolaan swasta ini tidak seperti Lembaga negeri. Karakter, perhatian pemerintah, pengelolaan juga dana. Bila negeri punya DIPA dari negara baik guru Sebagian besar dari PNS sarana prasarana dipenuhi.

Di Lembaga Pendidikan swasta gurunya hampir 100 % bukan dari Pegawai Negeri Sipil. Pembiayaan Pendidikan juga di tanggung sendiri. Membayar guru, pembiayaan pemeliharaan sarana prasarana. Anggaran dari pemerintah dari Bantuan Operasional untuk swasta meski ada namun masih kurang mencukupi.

Problem gurupun juga tidak kalah pelik, mulai tingkat pengetahuan, kedisiplinan. Guru yang belum mampu mengoperasikan computer, dan motivasi mengajar Seperti kata Imam Ali iman itu naik turun, semangat gurupun juga terkadang naik, terkadang turun. Naik apabila masih baru diperbantukan di sekolah tersebut,  namun ketika dirasa bisaroh nya kecil dan tidak memenuhi kebutuhan hidup, maka ada rasa malas menghinggapi mereka untuk mengajar.

Yang tidak kalah heboh laksana perang adalah saat pendaftaran siswa baru, lembaga swasta harus bersaing dengan negeri bahkan dengan sesame Lembaga swast. Orang tua yang lebih percaya dengan Pendidikan yang jauh dari rumah. Atau memilih yang biaya Pendidikan lebih murah. Guru-guru dan pengelola harus memutar otak untu menyakinkan wali dan siswa, bergerilya, bertandang ke rumah ke rumah.

Dalam hal ini dibutuh sekali management kepemimpinan yang kuat untuk pengelolaan pendidikan swasta, yang mampu melihat peluang dan tantangan Pendidikan kedepan dan mampu dengan cepat memberikan warna inovatif di Lembaga nya agar tidak ketinggalan zaman. Perencanaan, Organisir, melaksanakan dan mengevaluasi yang massif perlu pemimpin yang transformatif.  

Mental yang kuat dalam memimpin. Mempimpin pasti banyak yang olok-olok, banyak yang tidak suka, banyak  yang ngritik. Dan banyak tidak disenangi dari bawahan maupun atasan ataupun teman sejawat.

Dalam Lembaga Pendidikan Islam Kepemimpinan transformatif tidak terlepas dengan pemahaman tauhid. Kepemimpinan transformatif dan kepemimpinan spiritual tidak bisa dilepaskan dalam kepemimpinan transformatif dalam pendidikan Islam. Spiritual tidak hanya difahami tidak hanya sebagai penguatan potensi manusia murni, peneguhan eksistensi manusia seperti motivasi, etos kerja, inisiatif, kreativitas tetapi  juga terkait dengan adanya Tuhan sebagai penciptanya. Istilah ini banyak di sebut dengan “Kepemimpinan spiritual”

Konsep dan praktik kepemimpinan di lembaga pendidikan Islam bisa dilakukan dengan menggabungkan kepemimpinan transformatif dan spiritual. Penggabungan ini menjelaskan bahwa untuk menggerakkan dan merubah manusia yang keinginan pribadinya tidak bisa dengan cara yang biasa dan umum bagaimana kekuatan yang dimiliki manusia sendiri, kepemimpinan harus melibatkan kekuatan Tuhan sebagai dzat yang maha tidak terbatas.

Tranformasi sekarang tidak bisa dielakkan karena era covid ini memaksa kita bertransformasi dan berdekatan dengan tekhnologi. Tekhnologi yang ruh nya qur’an yang agent nya adalah manusia yang berbudi pekerti dan berakhlaq mulia memiliki mental spiritual yang tinggi. niscaya akan memberikan nuansa yang keIslaman dalam era kekinian. 


Komentar

Posting Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...