Langsung ke konten utama

Kran Desentralisasi Madrasah


Pagi ini lagi-lagi mengikuti webinar. Hari ini dari PGMI (Persatuan Guru Madrasah Indonesia) kabupaten Tulungagung. Webinar ini menurut saya sangat perlu untuk perkembangan madrasah saya, karena terkait dengan tema yang menarik, yakni kurikulum darurat madrasah saat covid-19 melanda di Indonesia.

Materi ini disampaikan oleh Bapak Ahmad Hidayatullah Direktur KSKK (Kurikulum dan Evaluasi Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Republik Indonesia. Beliau menyampaikan materi dengan membagi pemaparannya dalam tiga hal, yakni paradigma pembelajaran, AKM dan Survey Pendidikan serta Implementasi Kurikulum Darurat.

Bapak Ahmad Hidayatullah adalah seorang revolusioner penyelenggaraan madrasah. Mendobrak habis budaya-budaya Pendidikan yang tidak memerdekakan guru dan siswa. Latar belakang beliau yang sudah malang melintang di dunia Pendidikan menjadikan beliau sangat tahu seluk beluk problematika madrasah.

Beliau sangat asyik menjelaskan bahwa jangan lagi kita terkungkung oleh rasa ewuh pakewuh, menunggu intruksi pimpinan. Silahkan mengambil peran dan beri pelayanan terbaik kepada pelanggan kita yakni siswa. Madrasah harus merdeka kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Sehingga siswa akan mampu berfikir kritis dan analitis.

Karena saat ini banyak kewenangan yang sudah dilimpahkan kepada madrasah. Penentuan kenaikan kelas, penentuan Ujian kelulusan siswa sudah diberikan wewenangnya kepada madrasah. Maka penting sekali madrasah ini merdeka dalam mengembangkan kurikulumnya yang tertuang dalam KTSP.

Saat penerapan Kurikulum Darurat ini yang harus dilakukan kasi, pengawas, dan guru harus saling percaya. Meningkatkan imunitas dengan saling menjaga. Prinsip ini bijaksana sekali karena kita sebagai guru sudah lama dicurigai tidak melakukan hal yang benar, mengajar, membuat RPP dan banyak sekali administrasi yang harus di siapkan guru, sekarang zaman darurat ini, prinsip 4 jam belajar di sekolah ini sudah sangat cukup.

Ke depan dengan new normal ini membuat kita akan sama dengan budaya luar negeri, yakni budaya disiplin model kehidupan bangsa kedepan. Tentunya dengan menyikapi kehidupan baru ini dengan positif thinking dan dengan kesadaran hidup sehat.


Komentar

  1. Semoga segera normal semuanya... Aamiin

    BalasHapus
  2. Josh....lanjutkan kiprah PGMI T.Agung utk pencerahan warga pendidikan....

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Njih.. dan kita adalah makhluk yang bisa mengambil hikmah dari semua yang terjadi

      Hapus
  4. Nantabek bunda...dpt pencerahan baru..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminn.. terimakasih pak pengawas atas apresiasinya

      Hapus
  5. Alhamdulillah, semakin produktif Bu Etik

    BalasHapus
  6. Siipp... Semoga madrasah semakin inovatif

    BalasHapus
  7. Kemarin saya juga ikut bu, pi disambi menjadi panitia PPDB, tidak fokus, terimakasih tercerahkan

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Kontroversi (jangan) Masuk Sekolah

Pagi ini tergelitik saya dengan beberapa pemberitaan yang ada di internet terkait dengan masuk sekolah. wajarlah bila masuk sekolah dibincang karena anak-anak dalam PSBB ini sudah hampir 3 bulan tidak bersekolah. orang tuapun bertanya tanya kapan masuknya.  Seperti yang dilansir oleh  tribun news  bahwa Mendikbud Nadiem Makarim belum mengumumkan apapun mengenai waktu belajar sekolah, dan Mendikbud menyatakan bahwa keputusan mengenai waktu dan metode pembelajaran juga atas pertimbangan gugus tugas percepatan penanganan covid-19. Namun Kementerian ini memang sudah mempersiapkan skenario untuk pembelajaran, namun format seperti apa dan kapan dimulainya pembelajaran masih menunggu, karena bukan hanya terkait dengan faktor pendidikan, namun juga faktor kesehatan.    Salah satu sisi kebijakan pemerintah untuk menentukan PSBB sampai Juni 2020 membuat anak-anak sekolah dan Instansi pendidikan bersiap ke sekolah, kurikulum baru dari Kementeria...