Sebuah Pengantar BUDAYA ORGANISASI DALAM AL QUR’AN DAN AL HADITS


Kita mengenal organisasi sejak zaman dahulu kala. Ketika ada kumpulan orang dan memiliki tujuan yang sama, disitulah muncul organisasi. Organisasi sendiri banyak sekali ragamnya. Di tinjau dari aspek kelembagaan ada organisasi pendidikan, organisasi pendidikan sendiri dibedakan menjadi pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Berdasarkan karakteristiknya lembaga pendidikan juga dibedakan menjadi pendidikan umum, dan pendidikan agama.
Organisasi adalah institusi atau wadah tempat orang berproses interaksi serta bersama sama berkerja guna mewujudkan sasaran yang telah di rencanakan.[1] Organisasi Pendidikan Islam merupakan Institusi dalam upaya mewujudkan semangat Islam, upaya mewujudkan kehidupan yang dilandasi oleh nilai Islami. Dengan nilai Islam tersebut, dibangunlah sendi-sendi kehidupan dalam berkelompok bermasyarakat, dan berorganisasi.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.[2]
Sahabat Ali radiyallahu ’anhu menggambarkan kebatilan yang diorganisir dengan rapi akan dapat mengalahkan perkara haq namun tidak di organisir dengan baik.[3]


Al-Qur’an adalah petunjuk bagi umat Islam, didalamnya mengatur tata cara berkehidupan dan bermasyarakat. Sesuai dengan salah satu fungsinya dalam surat al-Isra’ ayat 4 disebutkan bahwa al-Qur’an merupakan pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus.[4]

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Artinya: Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.

Dari proses interaksi di organisasi memunculkan perilaku organisasi. Dalam perilaku organisasi, Organisasi adalah fase kedua setelah adanya planning. Urgensi organisasi untuk mencapai tujuan tersirat dalam surat At- Taubah ayat 71 dijelaskan:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya : dan orang orang yang beriman, laki laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) penolong dari sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf dan mencegah dari munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana.


[1] Syaiful Sagala, Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan, (Alfabeta Bandung, 2008),13.
[2] Stephen P. Robbins, Organizational Behavior-15th ed.  (
[4] Al-Qur’an dan Terjemah, Surat al-Isra’ Ayat 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Perempuan sebagai Garda terdepan

Dalam rangka Milad FORHATI ke 26, yang jatuh pada tanggal 12 Desember Forhati Wilayah Jawa Timur mengadakan peringatan dibarengkan dengan mo...