Hijrahnya Kaum Muda

Salah satu keuntungan dari pandemic Covid-19 ini kita bisa langsung mendengarkan, melihat seminar ataupun pengajian online dari handphone kita. Seperti pengajiannya Profesor Noorhaidi Hasan SH MA, M.Phil, PhD, tentang pemuda  dan semangat hijrah. 

Ada Pepatah Arab yang mengatakan "laisal fataa man yaquulu Hadza Aba, Wa lakinal fataa man yaquulu Hadza Ana. Pemuda bukanlah yang bangga dengan orang tua mereka, yang dikatakan pemuda adalah yang menunjukkan jati diri mereka sebagai pemuda. 

Kaum muda merupakan kaum yang identik dengan pencairan jati diri, pemuda banyak yang terjerumus dalam pemikiran yang radikal dan menjurus ke arah terorisme. Hal ini disebabkan oleh pemahaman keagamaan yang sempit dan sangat politis. 
   
Hijrah atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain,  pemkanaan lain tentang hijrah adalah berpindah dari hal-hal yang tidak disukai Allah ke hal-hal yang disukai atau ke jalan Allah secara spiritual transedental. 

Pemuda sekarang banyak yang tersesat dalam pemikiran hukumiyah artinya semua tidak bileh berhukum kecuali yang dihukumi Allah SWT. namun dengan pemaknaan secara sempit saja, sehingga memunculkan bibit-bibit radikalisme dan terorisme. 

Mereka memaknai ayat "Al Wala wal Barra'" yakni cinta kasih atau sangat sayang dengan satu aliran dan "barra'" menjauhi dan membenci yang bukan se-aliran. Padahal ayat ini sangatlah luas pembahasannya. 

Menurut Syekh Muaz Muhammad Abdul Hey bahwa wujud dari prinsip "Al Wala" adalah mencintai, berkasih sayang, lemah lembut, persaudaraan sesama muslim sebagaimana yang diperintahkan Allah. sedangkan "wal Barra" adalah membenci musuh-musuh Allah dengan menjauhi mereka, dan memisahkan diri dari mereka. 

Hijrah Spiritual Transendental ini bisa dilaksanakan oleh pemuda dengan menjauhi apa yang tidak disenangi oleh Allah SWT. seperti budaya hedonisme, bersenang-senang tanpa batas, malas dalam pekerjaan berpindah menuju tekun dalam mencari ilmu pengetahuan, kerja keras dan mengabdikan diri kepada kemanusiaan, Nusa bangsa dan Agama. 

Coretan 
Ramadhan, 15 1441 H  

8 komentar:

Featured Post

  Tumpukan masalah yang menggelayut di madrasah kami tidak sedikit. Stigma guru yang belum berkualitas, pembelajaran yang monoton, siswa mal...