Langsung ke konten utama

Push the limit


The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice)

Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau. 

Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head stand dan lain lain. 

Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh. 

Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak kita berusaha melampaui batas kita. 

Keluar dari zona nyamanmu dan paksa dirimu untuk menulis. Akan menjadi terbiasa dan mudah menulis apabila ketrampilan ini selalu di asah. Akan tetap berkutat dengan keraguan dan kegamangan bila kita tidak memulai dan memaksa diri kita keluar dari zona nyaman kita. 

Tentu tidaklah mudah mengatasi hambatan dalam menulis. Hambatan dari luar mulai dari kritikan bahkan sanjungan. Karena ada beberapa sanjungan yang ternyata itu berimbas kepada kesombongan diri. Sehingga merasa sudah mampu dan orang lain tidak. 

Hambatan dari dalam diri pribadipun tidak kalah hebat. Kita memiliki otak kecil sebesar biji kacang (kata dokter Sigit Setyawadi, S.POg) namanya "amigdala", yang akan selalu menyuruh kita untuk berhenti. Tulisan kita jelek, salah, dan nanti melanggar norma dan sebagainya. Habis sahur seperti ini enaknya tidur. Gak usah menulis. Hal itu kemudian yang kemudian bila kita turuti akan menjadikan kita meletakkan tools (alat) untuk menulis kita. 

Yang menurut saya bisa memaksa diri kita melampaui batas kita adalah memaksa melakukan sesuatu dengan ajeg dan tidak hanya menuruti kemauan berdiam di zona nyaman kita

Komentar

  1. Jika engkau mendekati-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendekatimu dengan berlari

    BalasHapus
  2. Kita sedang berproses... Intinya jalani, nikmati, kerjakan sesuai koridor, nanti akan tertata dengan sendiri...

    BalasHapus
  3. Yup betul kang.. noto awak
    Memanageri diri sendiri

    BalasHapus
  4. Menulis setiap hari di blog akan memberi banyak hal tidak terduga dalam hidup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buih prof. Semakin senang dengan iklim ini. Membuat saya tertantang. Dan saya suka tantangan

      Hapus
  5. Alhamdulillah dapat ilmu baru...trimakasih bunda...

    BalasHapus
  6. 👏👏👏👏👏👏👏👏👏

    BalasHapus
  7. 👏👏👏👏👏👏👏👏👏

    BalasHapus
  8. Kereen mbaa.. mau banget bisa headstand kaya mba etik

    BalasHapus
  9. Hehehe... Break your limit and than push. Ayo ....

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...