Langsung ke konten utama

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

 


Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama

Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman

Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka

Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.  

Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama.

Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidikan Islam, mulai dari sejarah dan perkembangan pesantren dan kampus Islam, hingga peran mereka dalam mendorong sikap moderat di kalangan umat Islam. Penulis menekankan pentingnya pesantren dan kampus Islam dalam mengajarkan nilai-nilai toleransi, dialog antaragama, dan pemahaman Islam yang inklusif.

Ngainun Naim dan Abad Badruzzaman juga mengangkat bagaimana pesantren dan kampus Islam dapat menjadi benteng bagi pengembangan moderasi beragama, terutama di tengah tantangan radikalisme dan ekstremisme yang semakin meningkat. Buku ini tidak hanya memberikan pandangan teoretis, tetapi juga menyajikan studi kasus dan pengalaman nyata dari berbagai pesantren dan kampus Islam di Indonesia.

Keunggulan Salah satu keunggulan buku ini adalah pendekatan multidisiplinernya yang menggabungkan kajian sejarah, pendidikan, dan sosiologi untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang peran pendidikan Islam dalam moderasi beragama. Selain itu, penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga buku ini cocok untuk pembaca dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Kelemahan, buku ini mungkin terasa kurang mendalam bagi pembaca yang mencari analisis lebih kritis atau solusi praktis terhadap masalah-masalah yang dibahas. Beberapa pembahasan mungkin terasa terlalu umum dan tidak memberikan panduan spesifik bagi institusi pendidikan Islam yang ingin mengimplementasikan konsep moderasi beragama.

Kesimpulan Secara keseluruhan, "Pesantren, Kampus Islam, dan Moderasi Beragama" adalah buku yang relevan dan penting untuk dibaca oleh mereka yang tertarik pada pendidikan Islam dan upaya-upaya dalam mendorong moderasi beragama. Buku ini menawarkan wawasan berharga tentang peran institusi pendidikan Islam dalam membentuk sikap moderat dan mendorong harmoni di tengah keragaman masyarakat Indonesia.

Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Kontroversi (jangan) Masuk Sekolah

Pagi ini tergelitik saya dengan beberapa pemberitaan yang ada di internet terkait dengan masuk sekolah. wajarlah bila masuk sekolah dibincang karena anak-anak dalam PSBB ini sudah hampir 3 bulan tidak bersekolah. orang tuapun bertanya tanya kapan masuknya.  Seperti yang dilansir oleh  tribun news  bahwa Mendikbud Nadiem Makarim belum mengumumkan apapun mengenai waktu belajar sekolah, dan Mendikbud menyatakan bahwa keputusan mengenai waktu dan metode pembelajaran juga atas pertimbangan gugus tugas percepatan penanganan covid-19. Namun Kementerian ini memang sudah mempersiapkan skenario untuk pembelajaran, namun format seperti apa dan kapan dimulainya pembelajaran masih menunggu, karena bukan hanya terkait dengan faktor pendidikan, namun juga faktor kesehatan.    Salah satu sisi kebijakan pemerintah untuk menentukan PSBB sampai Juni 2020 membuat anak-anak sekolah dan Instansi pendidikan bersiap ke sekolah, kurikulum baru dari Kementeria...