Menjadi millennial yang kritis dan kreatif




Sebutan kaum millennial sudah sangat familiar ditelinga kita. Kaum millennial ditandai dengan banyaknya generasi yang terlahir di tahun 1980 an ini semakin akrab dengan komunikasi, media dan tekhnologi digital. Kaum langgas sebutan untuk kaum millennial ini menurut Wikipedia. Memiliki pribadi yang terbuka terhadap perubahan, berpikiran positif terhadap kesetaraan dan memiliki optimis dan mudah menerima ide-ide pembaharu.

Namun ada sisi negatif dari generasi millennial ini adalah cenderung pemalas. Di tunjang dengan adanya pandemic covid-19 ini yang memaksa kita hidup di rumah dan bekerja juga dari rumah. Semakin meneguhkan stigma kaum pemalas ini dan ada sebutan baru oleh netizen yakni kaum rebahan.

Generasi langgas ini dahulu banyak prediksi yang negatif dan mencap mereka tidak produktif, dalam hidup banyak menghabiskan waktu dengan liburan dan travelling, hunting makanan dari café ke café. Kegemaran ternyata sekarang bisa menjadi produktif. Menyenangi travelling disertai dengan belajar budaya baru dan fakta dari destinasi yang mereka pilih. Sehingga konsep belajar merdeka diterapkan disini. Memilih makanan disertai dengan ulasan rasa, belajar bumbu dan proses memasaknya juga berguna bagi orang lain yang berkeinginan mencicipi rasa di tempat tersebut.

Menjadi kreatif memanfaatkan kesenangan menjadi peluang, baik bidang bisnis maupun mengembangkan pengetahuan. Inilah sisi yang harus digarap serius untuk kaum langgas ini. selain kemampuan yang beragam, mulai mengembangkan ketrampilan Bahasa sebagai alat komunikasi, kemampuan tekhnologi IT sebagai alat publikasi dan menyerap ilmu.

Tidak kalah penting adalah kemampuan analitis dan kemampuan menyusun strategi untuk diri dan kemanfaatnya kepada lingkungan sekitar. Apabila hal itu bisa dilakukan, niscaya generasi millennial ini menjadi generasi handal yang patut di perhitungkan. Bukan lagi menjadi kaum rebahan yang tidak produktif.





bolehkah siswa bawa HP ke kelas?


Penyalahgunaan gadgets marak terjadi di kalangan pelajar. Dengan sembunyi-sembunyi mereka merekam adegan adegan yang tidak patut di lihat. Bullying dan pacaran merokok kerap kali  mereka rekam dan diunggah ke media sosial. Meski dilarang mereka tetap saja membawa HP ke sekolah secara sembunyi-sembunyi.  

Unggahan konten yang tidak patut ke Media sosial seperti itu merupakan momok bagi sekolahan. Seakan-akan sekolah dan media sosial adalah musuh dan saling bertentangan. Anak-anak remaja yang masih mencari jati diri sering melakukan eksperimen yang bertentangan dengan norma Susila. Hal ini yang dibentengi oleh  sekolah. Sekolah dan civitas akademikanya tidak mau anak anak terjerumus kea rah dekadensi moral. Sekolah adalah benteng terakhir menata moral dan adab anak-anak.

Sehingga yang terjadi mereka melarang secara tegas siswanya membawa HP ke sekolah. Ada yang membolehkan dengan membatasi hanya HP yang dibuat sms dan telpon tanpa kamera.

Dipungkiri atau tidak zaman sekarang adalah zaman kemajuan tekhnologi. Dimana membendung tekhnologi sama saja dengan membendung air bah. Sangat sulit dan hampir mustahil membendung kemajuan tekhnologi ini.

Menurut pendapat saya, lebih baik pihak sekolah memberikan anak-anak keleluasaan untuk membawa gadget mereka. Bukankah mereka di rumah, mereka tetap dengan HP mereka. Belajar dari e learning, ruang guru, google classroom dan banyak sekali konten Pendidikan yang sekarang diberikan di ruang tekhnologi.

Apalagi saat pendemi covid-19 ini, anak-anak dipaksa untuk bersentuhan dengan tekhnologi. Akrab dengan tekhnologi. Belajar melalui media HP mereka secara online.

Yang perlu diperhatikan adalah sikap dan cara kita dalam menggunakan teknologi ini. kita harus bijak memanfaatkannya. kita hidup di zaman millennial yang sehari-hari beriringan dengan tekhnologi. Kesadaran menggunakan HP dengan bijaksana harus ditanamkan ke seluruh siswa. Sehingga anak-anak menggunakan gadget mereka diarah yang benar sebagai ruang belajar dan menimba pengetahuan bukan menyalahgunakan membuka konten konten yang tidak senonoh atau bahkan membuatnya.

Dengan begitu kita bisa berkembang dalam mengejar ketertinggalan tekhnologi. Tanpa dihambat oleh pelarangan dari pihak sekolah. Pihak sekolah justru harus mengarahkan menggunakan tekhnologi untuk dimanfaatkan seluas-luasnya dalam mencari pengetahuan.


LIBURAN


Saya meminjam buku I pusnas yang berjudul “Yuk Jelajah alam!” serial jalan jalan dari Femina. Saya benar benar di buat takjub dengan keindahan destinasi yang ditawarkan dari buku tersebut. Mulai dari jelajah Bandung, Malang, Makasar, Jogyakarta dan Bali.

Ternyata jalan-jalan dan senang-senang bisa dijadikan sebuah buku. Kalau menulis buku itu susah ternyata dipatahkan oleh buku ini. Bahkan dengan rekreasi bisa menjadi sebuah buku yang indah dan bisa dibaca oleh pembaca dan tentu saja menarik untuk kesana.

Sekarang musimnya liburan, anak-anak juga sudah bosan berdiam diri di rumah saja. Kita bisa Menyusun rencana liburan anak-anak. Yang perlu kita perhatikan saat ini adalah bukan hanya berburu senang, namun aman tentu menjadi factor utama.

Pandemi virus corona masih belum berlalu. Kita di Jawa Timur tentu lebih hati-hati untuk memilih liburan. Tempat destinasi yang cocok untuk anak-anak dan terjaga keamanan mereka. Akan memilih tujuan hanya local saja atau keluar kota.

Anak – anak perlu dilibatkan dalam memilih tujuan. Karena kalau hanya orang tua yang menentukan pilihan kurang pas dan kurang demokratis. Anak-anak juga punya hak dalam menentukan destinasi wisatanya. Setelah melalui proses pemberian wawasan dari orang tua dan beberapa pilihan yang kita pilihkan yang aman buat mereka.

Anak anak perlu tahu besar dana yang kita punya, sehingga mereka bisa memilih liburan sesuai dengan pendanaan. Bilamana nanti membengkak tidak akan banyak. Karena semua sudah direncanakan.

Sebelum berangkat ada baiknya selain kita siapkan bekal untuk liburan, kita perlu mempersiapkan beberapa permainan untuk mereka dan beberapa buku untuk menghindari kebosanan saat perjalanan. Selain itu cobalah untuk merekam aktivitas mereka selama di jalan dan tempat hiburan. Zaman canggih ini liburan bisa dijadikan bahan untuk tulisan, atau vlog yang bisa dilihat dan apabila konten nya bagus bisa di jadikan marketing oleh salah satu tempat destinasi yang kita tuju.

Yang paling penting selama liburan adalah, anak-anak yang sekarang sangat lekat dengan HP atau Gadget mereka. Bisa sejenak kita jauhkan dan kita focus kepada liburan tersebut.


Serba serbi webinar


Kamis siang (25/6) saya menerima wa dari mbak Dhita dari KPI pusat yang menanyakan alamat saya. Bermaksud menyampaikan goodie bag atas pertanyaan saya di webinar yang saya ikuti pada Gerakan literasi sejuta pemirsa batch Solo yang diadakan pada hari Kamis, 18 Juni 2020.

Saya kirimkan alamat saya lengkap dengan kode posnya. Tentu saja perasaan senang melingkupi hati saya. Ada penghargaan kepada peserta yang mengikuti seminar tersebut. Tak ubahnya siswa kita akan senang apabila di beri apresiasi dari kita, dalam bentuk pujian gestur tubuh, ucapan maupun memberikan Pernik Pernik kecil sebagai sebuah penghargaan atas perhatian anak tersebut. Begitu pula saya, ternyata meskipun sudah beranjak dewasa, kita tetap senang diberi penghargaan. Tidak peduli itu besar atau kecil.

Webinar selama pandemi virus yang mewabah di dunia ini memang menjadi sebuah trend baru. Memakai aplikasi zoom yang sering dilakukan. Nah disini kita harus selektif memilih webinar yang kita minati. Tidak hanya sekedar sertifikat saja yang kita cari. Namun lebih kepada isi seminar itu.

Ada beberapa etika yang perlu kita ikuti dalam mengikuti sebuah seminar. Apabila dirasa kita akan bergerak kesana-kemari, maka lebih baik video nya kita off kan sehingga tidak mengganggu pemandangan di seminar online tersebut. Dan tentu saja audio sebisanya kita posisikan pada posisi mute (mati), karena ketika di rumah bisa saja anak atau orang di sekitar kita sedang bercakap cakap. Apabila tidak kita mute maka akan terdengar oleh seluruh peserta webinar.

Rise hand atau mengangkat tangan untuk bertanya, akan nampak di operator yang narahubung. Dan mempersilahkan kita bertanya secara live. Ataupun kita bisa tulis pertanyaan kita di chat zoom meeting. Namun ketika banyak peserta yang ikut dan aktif bertanya di ruang chat, kemungkinan besar pertanyaan kita tidak terbaca.

Terakhir, apabila kita hendak meninggalkan ruang seminar online, maka sebaiknya memberitahu untuk left dengan alasannya. Sehingga penyelenggara tidak kecewa ketika kita tiba tiba leave dari ruang tersebut.

Kemanfaatan sebuah webinar akan terasa apabila kita bisa meresume atau memiliki catatan-catatan yang mengingatkan kita tentang materi tersebut. Akan lebih baik apabila kita rewrite (tulis ulang) dengan bahasa kita sehingga kita mudah mereproduksi lagi.

Tulisan yang kita rewrite tersebut akan lebih berguna bagi orang lain apabila kita mempublishnya. Di blog yang kita miliki atau syukur syukur bila kita kirim ke media massa dan di publish oleh media tersebut.


TRANTUM


Pernahkah melihat anak-anak menangis meraung-raung, bahkan berguling-guling di sebuah pertokoan untuk meminta sesuatu kepada orang tuanya? Semakin ditenangkan semakin menjadi tangisnya. Sebelum kemauannya di turuti? Apakah itu juga sering terjadi pada anak kita?

Di rumah juga ketika ada tamu anak kita tiba tiba minta perhatian diambilkan ini, itu, mengacak-acak isi toples yang ada di meja tamu? Atau anak kita tiba-tiba saja berbuat usil saat kita sedang sholat  jamaah di masjid. Membikin nangis teman sebayanya.

Apabila ada orang tua yang mengatakan tidak anak saya tidak seperti itu?  jangan percaya. Setiap anak mengalami fase ini. fase perkembangan emosionalnya mulai berkembang. Anak di usia 1-3 tahun mengalami ini, bahkan mungkin sampai lebih dari usia 3 tahun. Meski dengan level yang berbeda. Inilah yang dikatakan ilmu kedokteran dengan trantum

Trantum pada anak adalah keadaan ketika anak mengeluarkan emosi dengan cara mengamuk, marah, menangis kencang, hingga membanting barang-barang. Biasanya, tantrum terjadi saat ia memiliki dua emosi yang kuat, yaitu kemarahan dan kesedihan yang berlebihan.

Orangtua biasanya malu bila anaknya merengek di tempat umum dan buru-buru menenangkan dengan cara memarahinya. Hal ini bisa membuat anak berhenti tapi orangtua tidak tahu kalau hal ini melukai hati anak. Anak merasa tidak diperhatikan, merasa tidak berguna dan mungkin semakin besar dia memendam rasa benci terhadap orang tua.

Menurut pakar psikologi anak ada dua macam trantum yakni Tantrum Manipulatif dan trantum frustasi. Trantum yang manipulatif ia akan muncul jika keinginan anak tidak dipenuhi.  Anak yang trantum manipulatif ini berpura-pura sampai keinginannya dipenuhi. Yang kedua  tantrum frustasi. Ini terjadi disebabkan karena anak belum bisa mengekspresikan dirinya dengan baik. Anak dengan berusia 18 bulan  rentan alami kondisi ini akibat merasa kesulitan mengatakan dan mengekspresikan apa yang dirasakan pada orang lain.

Apa yang perlu kita lakukan apabila menemui anak kita bertingkah trantum di keramaian atau  fasilitas umum?

Pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang, apabila anak berlaku trantum di pertokoan atau di ruangan public. Ajak dia keluar dan jangan bingung, berikan keleluasaan anak untuk menangis dan jangan ragu untuk memberinya pelukan. Anak akan merasa tenang apabila dalam dekapan ibu atau orangtuanya. Dalam keadaan tenang anak bisa mendengarkan apa yang dinasehatkan. Jangan sewaktu anak trantum kemudia kita malah marah-marah dan menasehatinya dengan keras. Anak akan semakin menjadi bila itu dilakukan. Apabila keadaan sudah tenang beri dia reward dengan tujuan supaya nanti dia tidak mengulangi lagi.

Kedua mencoba memahami perasaan anak, kita bisa biarkan anak menangis supaya dia bisa meluapkan emosinya. Terkadang kelelahan dan anak merasa frustasi keinginannya tidak bisa di tangkap oleh orang tua. Karena komunikasi yang mungkin belum bisa kita pahami sebagai orang tua. Berikan ruang dan waktu sejenak untuk anak kita meluapkan emosinya.

Ketiga tetap konsisten, apabila anak menangis dan kita malah berteriak menyuruhnya diam. Utamakan kekuatan dalam diri dan tidak menghiraukan jeritan si kecil. anak anak akan menjadikan senjata untuk mendapatkan keinginan yang dia mau. Dan ini akan mendatangkan masalah untuk orang tua kedepan.

Terakhir yang keempat adalah abaikan reaksi orang disekitar kita. Orangtua cenderung malu dan merasa risih dengan tatapan orang orang di sekitar ketika anaknya sedang berguling-guling di tempat umum, dan buru buru memberikan yang anak mau. Yang perlu dilakukan adalah tidak usah memperdulikan reaksi orang lain. Tetap focus kepada anak kita. Duduk diam sejenak sampai dan diamkan anak sejenak sampai anak berhenti berteriak.

Anak perlu diajak berkomunikasi saat di rumah dalam suasana yang tenang, apa yang dia mau dan membuat kesepakatan dengan anak.  

 


MENUNTUT ILMU, JALAN PALING CEPAT MENUJU SURGA





Musim ajaran baru telah di depan mata, baik lulusan dari sekolah tingkat dasar sampai atas akan segera naik kelas menuju ke jenjang Pendidikan yang lebih atas. Keluaran sekolah dasar akan menuju ke Sekolah / Madrasah Tsnawiyah. Dalam hal ini saya bisa memastikan hampir 100 % anak-anak melanjutkan ke jenjang atasnya.
Ketika anak anak SMP/MTs berhasil lulus dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah, kira-kira 80 % lulusannya yang melanjutkan. Kenapa tidak 100 %? Banyak factor yang melingkupinya, mulai dari tidak ada biaya melanjutkan, bekerja. Meski sebenarnya canangan wajib belajar sekarang sampai 12 tahun untuk jawa timur. Namun belum semua lulusan yang melanjutkan ke sekolah atasnya.
Sedangkan ketika anak-anak lulus dari SMA/MA/SMK banyak pilihan yang ada didepan mereka, melanjutkan kuliah, bekerja atau menikah. Namun masih banyak juga anak-anak yang lulusan sekolah atas ini yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sekarang sedang musim tes masuk perguruan tinggi. Perguruan tinggi favorit di serbu pendaftar dari berbagai belahan pulau di Indonesia. Bersaing mendapatkan kampus-kampus bagus di Indonesia. SMPTN secara daring dilaksanakan untuk tahun 2020 ini karena masih masa adaptasi new normal. Dan kampus tidak diperkenankan untuk melakukan pertemuan tatap muka dengan mahasiswa ataupun calon mahasiswa baru.
Kenapa penting bersekolah? Karena dengan sekolah kita berniat untuk mencari Ilmu pengetahuan. Dalam Qur’an surat Al Mujadalah 11 Allah SWT berfirman:
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. al-Mujadalah : 11)

Allah SWT memberikan derajat yang lebih tinggi untuk orang-orang yang berilmu, Allah senang dan Ridho terhadap hamba Nya yang mencari ilmu, sebab dengan mencari ilmu luaslah pola piker dan pandang kita dalam menghadapi masalah. Dan membawa kita menuju jalan akhirat.
Sebenarnya menuntut ilmu tidak hanya selesai di bangku sekolah dan bangku kuliah saja. Dimanapun dan sepanjang masa. Bahkan Ilmu itu digunakan tidak hanya di dunia saja, namun di akhirat kelak. Semua hal itu ada ilmunya. Sampai baginda nabi Muhammad SAW mensabdakan:

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ  أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ 

"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR. Bukhari dan Muslim)

Ilmu yang berguna dunia akhirat ini tentu saja akan membawa kita menuju syurga Allah. Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw dalah haditsnya:
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim, no. 2699)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari, setelah selesai shalat subuh berdo’a kepada Allah yang mana dalam doanya beliau senantiasa berharap agar diberi ilmu yang bermanfaat, berikut doanya :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

“Ya Allah sesungguhnya saya minta kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rizqi yang baik dan amalan yang diterima.”


Godaan Laki-Laki



Saya tertawa melihat satu gambar yang di kirim adik laki-laki saya. Gambar itu bertuliskan “Godaan laki-laki zaman new normal adalah harta, tahta, sepeda. Ada-ada saja kreatifitas netizen negeri +62 ini. Karena Pameo ini biasanya Godaan laki-laki itu harta, tahta dan wanita.

Harta adalah godaan bagi siapapun. Laki laki yang konon katanya sebagai tulang punggung keluarga berkewajiban memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Dicarilah harta untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan. Banyak yang rela jauh dari rumah meninggalkan anak dan istri mereka untuk mencari nafkah.

Bukan godaan kalau mencari nafkah untuk keluarga, yang menjadi godaan bila melihat kesempatan untuk mendapat keuntungan yang lebih dari pekerjaan sehingga melupakan etika dan hanya menuruti nafsu menumpuk harta. Menjadi godaan bila lupa saat kita banyak harta tidak disedekahkan kepada fakir miskin. Karena disebagian harta kita ada hak orang orang miskin. Bahkan didalam kitab suci Al Qur’an diperintahkan untuk mengeluarkan harta saat kita sedang senggang maupun sempit.

Yang kedua tahta, artinya kedudukan. Kedudukan atau jabatan adalah amanah dari Allah. Kita di perintahkan menjadi khalifah (pemimpin) dimuka bumi. Menjadi godaan bila mengejar jabatan dengan cara-cara bathil dan dzalim. Menjatuhkan orang lain atau sikut sana sikut sini, bahkan demi sebuah jabatan menjilat atasan untuk mendapatkan kepercayaan.

Ketiga adalah wanita. Sepertinya di jagad manapun banyak laki-laki yang sudah sukses, melirik wanita lain untuk dijadikan senang-senang. Saat belum sukses dia menapaki rumah tangga dengan wanita yang rela berkorban bersamanya, namun ketika sukses tidak sedikit yang lupa, dengan jabatan dan hartanya dia bisa menjatuhkan hati wanita yang dia mau. Biasanya yang lebih cantik, dan lebih muda.

Sekarang wanita tidak lebih menarik, yang menarik adalah sepeda. Banyak club sepeda bermunculan, bak jamur di musim hujan. Mereka berlomba-lomba membeli sepeda. Tidak tanggung-tanggung mereka rela merogoh kocek dalam dalam untuk membeli sebuah sepeda. Harga sepeda pun melonjak sampai menyamai sebuah motor baru. Bukan hanya itu untuk membeli sepeda di sebuah pertokoan saat ini harus inden selama 2 bulan.

 


Awas! Pedofil di sekitar anak kita




Mendengar berita yang menyedihkan buat anak-anak korban pedofilia di sebuah gereja di Depok. Membuat darah saya mendidih. Kejam dan tidak berperi kemanusiaan pelakunya. Pencabulan anak merupakan kejahatan yang dilakukan oleh orang yang tidak waras menurut saya. Apalagi yang dicabuli bukan hanya 1 anak namun ada 20 anak.

Menurut Komnas perempuan dan anak Aris Merdeka Sirait pelaku ini layak dijatuhi hukuman berat, kurungan 10 maksimal 20 tahun dan layak untuk dikebiri. Pelakunya pengurus gereja. Yang tentu juga sangat tahu perbuatan asusila tidak boleh dilakukan. Anak-anak tidak berdosa menjadi korban nafsu binatang orang dewasa.

Ketika mencermati pemberitaan yang ada di media elektronik maupun cetak, saya melihat muka pelaku di tutupi dengan kain penutup kepala. Yang terlihat hanya matanya saja. Saya melihat kejadian ini berbeda dengan pelaku pemerkosaan puluhan pria oleh mahasiswa Indonesia di Inggris, Reynhard Sinaga, dia dengan sangat jelas fotonya dipampang dimedia massa di close up bahkan. Efek jera karena pelaku dilihat oleh seluruh dunia. Bukan hanya hukuman penjara saja tapi hukuman sosial diterapkan. Korbanya di lindungi dengan tidak mengekspos wajah mereka sama sekali.  

Ini yang belum terlihat di Indonesia, saya melihat pelaku dilindungi dengan di tutupi wajahnya dengan penutup muka. Efek trauma yang diderita korban pencabulan atau penyimpangan seksual yang dialaminya menjadi sangat berat, karena korban diperlihatkan ke depan umum.

Anak adalah amanat dan karunia Allah SWT. Dalam dirinya melekat harkat dan martabat manusia seutuhnya, anak juga merupakan generasi penerus perjuangan bangsa, maka perlu mendapat kesempayan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Pada kenyataannya dengan melihat kasus-kasus pelecehan dan pencabulan kepada anak terlihat masih banyak anak  yang belum terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi. Didalam hal ini menurut UUPA (undang-undang perlindungan anak), negara, pemerintah, masyarakat dan keluarga memiliki kewajiban bersama untuk melindungi hak anak dan mendidik anak.

Mendidik bukan hanya jalur sekolah, namun masyarakat, pemerintah dan keluarga/orangtua memiliki kewajiban mendidik anak dan melindungi hak-haknya agar tidak terjadi salah asuh, salah arah sehingga anak  menjadi terbengkalai.

Perlindungan anak selama ini mungkin di Indonesia masih kurang perhatiannya. Terlebih anak dibawah umur juga belum tahu sex education. Anatomi tubuh anak perlu diajarkan, dimana bagian yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Pendidikan seks usia dini yang dimaksudkan adalah meliputi mengenali anggota tubuh dan fungsinya, memahami tentang berharganya tubuh mereka sendiri dan mengetahui serta dapat melindungi anggota tubunya dari kemungkinan ancaman kekerasan seksual.

Cara yang bisa dilakukan dalam mendidik Pendidikan seks di keluarga,  bisa dengan memaksimalkan waktu kebersamaan antara anak dan orang tua dengan mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya, bisa menunjukkan sambal bermain boneka, gambar.

Cara lainnya yakni dengan saat memandikan mereka kita bisa mendapatkan momentum mengenalkan anggota tubuh. Ketika anak cukup dewasa kita bisa memberitahu anak bahwa  mereka memiliki hak sepenuhnya atas diri mereka dan wajib melindungi tubuh mereka. Tidak boleh orang lain menyentuh selain orang tua dan tenaga medis untuk kebutuhan kesehatan.

Selain itu sebagai orang tua harus peka terhadap kondisi anak dan kondisi lingkungan yang melingkupi anak. Menjaga anak kita dari harmful milleu, memberikan perlindungan dari pelaku pedofil anak. Sehingga anak kita menjadi generasi penerus yang terbebas dari pelaku penyimpangan seks.


New Normal - New Hope



Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar selama 3 x 14 hari diberlakukan. Sekarang PSBB itu telah diperlonggar. Aktivitas sosial ekonomi mulai berjalan meski belum sepenuhnya pulih.  Masih harus selalu waspada dengan penyebaran virus ini, semprotan desinfektan otomatis atau tempat cuci tangan selalu menjadi pemandangan disetiap pertokoan, perkantoran, dan Gedung Gedung pemerintahan.

Virus corona penyebarannya masih tinggi, Jakarta, jawa timur dan jawa barat masih menjadi kluster penyebaran tertinggi. Jakarta memang ibukota negara, dipastikan pasti Jakarta menempati posisi awal virus ini menyebar. Daerah daerah lain akhirnya juga terkena.

Masih kita ingat korban COVID-19 dari kluster asrama haji sukolilo, tak tanggung-tanggung, Kepala Kementerian agama kabupaten kota, Dokter, Dosen, Kepala KUA sebagai Petugas haji banyak yang terkena penularan virus tersebut. Darimana penyebarannya, ternyata dari pemateri yang berasal dari Jakarta.

Sebuah desa di Kabupaten Tulumgagung juga di lockdown selama 14 hari tanpa boleh keluar dari desa tersebut, seluruh penjuru desa di portal dan di jaga pihak aparat. Salah satu kluster penularan dari tahlilan saat ada kematian di desa tersebut. Dampak ketakutan, tidak mau lagi bersinggungan dengan warga desa tersebut menjadi cerita tersendiri. Namun tidak sedikit kalangan masyarakat yang bersimpati terhadap Tindakan lockdown tersebut. Bantuan bantuan mengalir. Kepedulian terhadap sesama manusia nampaknya wujud dari perilaku akhlaq terpuji dari masyarakat.

Covid-19 ini datang saat manusia sudah memiliki kemampuan mengoperasikan tekhnologi informasi dengan lebih baik. Bilamana satu dasawarsa terdahulu masih belum banyak yang mengenal internet, search engine ataupun virtual meeting. Sekarang meski corona mewabah, kebanyakan manusia memiliki inovasi dalam menjalankan aktivitas bisnis. Belanja barang online, makanan dan minuman juga bisa delivery order. Bahkan aktifitas keuangan banyak menggunakan mobile banking, virtual account dan lain sebagainya.

Pada Pendidikan meski belajar dari rumah, aplikasi google classroom, google form, ruang guru, quizez, quipper dan banyak lagi aplikasi untuk para siswa dan guru, dosen dan mahasiswa bahkan penelitipun memakai jasa virtual untuk melengkapi data mereka.

Pengawas Pendidikan lebih mudah dalam menilai kinerja para guru dan kepala sekolah dengan hanya meminta laporan kinerja melalui email. E learning bisa di monitor melalui bangku tempat kerja tanpa harus ribet menuju sekolah tujuan. Cukup dengan satu sentuhan mouse. Klik. mereka tahu siapa guru yang sedang online dan siapa guru yang sedang offline.

Harapan baru untuk hidup lebih bersih dan hidup lebih tertata menjadi agenda yang utama. Bila dilihat betapa indah langit Jakarta ketika 40 hari tanpa polusi dari asap kendaraan dan asap indsutri. Duniapun hampir 80% meyakini bahwa udara di negara mereka lebih bersih dari sebelumnya.

Adanya keseimbangan ekologi ini memunculkan kesadaran untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Akan muncul di era new normal ini kedisiplinan yang tinggi terhadap tata aturan. Kepedulian sosial terhadap sesama. Sumbangan dari para dermawan sangat tinggi saat ada Covid-19 ini.

Harapan perkembangan tekhnologi virtual, dengan seminar dan pelatihan dengan cara daring (online) akan memudahkan pemateri dan peserta untuk stay at their place. Tanpa banyak memakan biaya hotel, konsumsi dan sewa Gedung. Dengan substansi yang sama meminimalisir pengeluaran yang banyak.

Ketika kelonggaran PSBB ini diteruskan bahkan nantinya dicabut, niscaya budaya baru berdampingan dengan tekhnologi untuk kemajuan ini akan bagus diterapkan. Tidak menutup kemungkinan startup baru akan muncul dan plaform platform tekhnologi informasi baru akan muncul dari putra bangsa Indonesia.


NEGARA ISLAM DAN ROKOK


Sesaat setelah belanja di salah pusat perbelanjaan di Tulungagung, sambil menunggu jemputan suami yang masih ada acara bertemu dengan koleganya, saya memesan teh hangat di foodcourt. Saya membuka buku “ karya Dr. Ngainun Naim saat lawatan ke Brunei Darussalam. Baris demi baris saya baca. Alurnya yang mengalir membikin saya semakin asyik tenggelam dalam bacaan tersebut.

Saat di paragraph yang terkait dengan negara brunei yang berbasis Islam dengan larangan merokok. Perokok disana tentu akan sangat tersiksa dan bisa mengurangi kebiasaan karena disana tidak ada toko yang menyediakan rokok. Saya tertegun, dan merenung. Apa sebenarnya dibalik pelarangan rokok ini?

Saya ingat di pondok Al-Fattah Lampung. Di dekat tempat tinggal ayah ibu mertua saya pun menerapkan larangan rokok dengan ketat. Seluruh kampung disana tidak ada orang yang merokok dan menjual rokok.

Negara negara berbasis Islam  seperti Arab Saudi, Mesir juga mengeluarkan aturan melarang merokok. Denda atau sanksi dijatuhkan untuk perokok disana. Larangan merokok diberlakukan di kota suci Mekah dan Madinah sejak tahun 2002. Bahkan majelis ulama Arab Saudi telah lama mengharamkan penjualan atau penggunaan rokok lewat fatwa yang berjudul 'Fataawa al-Lajnah ad-Daaimah lil-Buhooth al-'Ilmiyyah wal-Iftaa' yang kemudian didukung oleh kerajaan.

Sebenarnya Majelis Ulama Indonesia pun melarang rokok sejak tahun 2009. Namun yang dilarang adalah anak anak ibu hamil dan remaja merokok di tempat umum.

Pertanyaannya adalah kenapa dilarang? Namun kenapa masih banyak orang yang merokok. Korelasi kepatuhan dan ketaatan dengan aturan dan masyarakat terhadap aturan tidak sejalan. Bahasa Hipotesanya tidak ada korelasi ketaatan aturan dan masyarakat (Ho diterima).

Tentu bukan karena saya perempuan dan bukan perokok, maka saya menulis artikel tentang larangan rokok dan saya sependapat dengan itu. Bukan pula dengan tidak memperhatikan petani rokok yang ada di negara ini yang akan dikemanakan hasil panen mereka apabila rokok dilarang oleh pemerintah. Bukan pula sebegitu banyak pekerja yang diserap oleh pabrik rokok. Tentu kemudian berhubungan dengan roda ekonomi masyarakat.

Pertimbangannya adalah karena rokok berbahaya bagi Kesehatan dan tidak banyak memberi manfaat.

Menurut sumber dari dokter sehat.com ada 10 bahaya merokok, karena kandungan, Tar yang bersifat lengket di paru paru yang mengakibatkan paru paru flek, Nikotin yang memiliki pengaruh terhadap syaraf merupakan zat adiktif yang mengakibatkan kecanduan, Karbon monoksida, Arsenik, Amonia, Aseton, Hidroquinone dan lain sebagainya.

Perokok aktif dan pasif memiliki resiko sama sebagai efek samping rokok diantaranya adalah:

1. Fertilitas (kesuburan)

Bahaya merokok terhadap reproduksi dan kesuburan cukup fatal, karena kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko impotensi (disfungsi efeksi), kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan kanker testis.

2. Bau mulut dan kerusakan gigi

Bahaya merokok dapat menyebabkan bau mulut dan gigi bernoda. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan indera perasa. Bahaya rokok paling serius adalah meningkatkan risiko mengembangkan kanker pada lidah, tenggorokan, dan bibir.

3. Penuaan dini

Bahaya rokok dapat mengurangi jumlah oksigen ke kulit sehingga dapat mempercepat penuaan dan kulit tampak kusam dan berwarna abu-abu.

Merokok di usia muda antara 10-20 tahun dapat menyebabkan kerutan di wajah, terutama di sekitar mata (kantung mata) dan mulut, tiga kali lebih mungkin.

4. Tulang rapuh

Bahaya rokok bagi kesehatan berkutnya dapat menyebabkan tulang cepat lemah dan rapuh. Terutama wanita perokok, 5-10% lebih mungkin untuk menderita osteoporosis dibandingkan non-perokok.

5. Penyakit pencernaan

Bahaya rokok bagi kesehatan lainnya dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker perut, rsiko kanker ginjal, pankreas, dan kandung kemih.

6. Penyait paru obstruktif kronik (PPOK)

Bahaya merokok bagi kesehatan dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK adalah penyakit progresif yang membuat seseorang sulit untuk bernapas. Banyak perokok tidak tahu bahwa mereka telah terkena penyakit ini hingga sudah terlambat. Tidak ada obat untuk penyakit ini dan belum ada cara untuk menyembuhkannya.

7. Serangan jantung

Karbon monoksida dari rokok mengambil oksigen dalam darah dan menyebabkan risiko mengembangkan kolesterol mengendap di dinding arteri. Efek ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

8. Rheumatoid arthritis

Radang sendi atau rheumatoid arhtritis adalah penyakit radang kronis dan lebih sering terjadi pada wanita yang memengaruhi persendian di tangan dan kaki. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan dan pada akhirnya menyebabkan tulang keropos  dan kelainan bentuk sendi.

9. Diabetes tipe 2

Bahaya merokok bagi kesehatan ini juga tak kalah berbahaya, karena menyebabkan diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko komplikasi penyakit, termasuk menghambat aliran darah ke kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan amputasi kaki.

10. Kanker

Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada pria dan wanita, karena sangat sulit untuk diobati. Bahaya merokok bagi kesehatan menyebabkan berbagai kanker, karena asap rokok mengandung ribuan bahan kimia di dalamnya.

Bagi perokok akan memiliki seribu satu alasan. Dan cukup satu  hal yang akan menghentikan kebiasaan rokok, apabila mereka sudah tidak lagi memiliki rasa enak merokok. Namun saat sudah kehilangan rasa tidak enak rokok itu kemungkinan besar dengan disertai 10 hal diatas.

 


Menolak lupa

Tulisan ini saat kontestasi Pemilukada kab. Tulungagung tahun 2013

MENOLAK LUPA
(TERHADAP JANJI PARA CALON BUPATI)
Oleh :
Eti Rohmawati, M.Pd.I*)

Pemilukada Bupati Tulungagung sebentar lagi akan digelar. Pesta demokrasi untuk masyarakat kota Marmer ini dilakukan dengan cara pilihan langsung oleh rakyat. Pemilukada saat ini adalah yang kedua kalinya, namun sebagian orang mengatakan bahwa saat inilah pesta demokrasi yang sesungguhnya. Empat pasang calon Bupati wakil Bupati Tulungagung 2013 sudah di tetapkan oleh KPU Kabupaten Tulungaung pada tanggal 4 Desember 2012. Dari empat calon tersebut rakyat Tulungagung akan memilih sosok pemimpin yang betul betul mereka sukai, cintai atau apalah namanya. Mungkin saja masyarakat memilih karena kesamaan idiologi, sama secara background ormas, kedekatan personal, atas mana persudaraan, suka terhadap tipe tokoh ataupun memilih karena iming – iming atau janji dari para calon dan tim suksesnya.
Janji politik berupa bujukan/persuasi dalam konteks pemilukada yang disampaikan pada saat kampaye dalam bentuk visi, misi dan program adalah suatu keharusan karena diamanatkan dalam undang-undang. Namun terkadang aktor politik kurang memperhatikan apakah janji tersebut realistis untuk dilaksanakan atau tidak, yang penting masyarakat suka, menerima dan kemudian mau memilih calon bupati tersebut.
Bujukan yang berupa janji ini bisa saja mengantarkan calon mendulang suara karena hembusan angin surga dari manisnya janji yang di tawarkan. Masyarakat yang kurang informasi akan sangat mudah terjerat oleh janji calon bupati. Namun ketika menjadi bupati apakah janji –janji itu bisa direalisasikan?
Banyak yang telah kita lihat dan kita perhatikan selama proses pilkada langsung selama 2004 sampai sekarang membuahkan seribu cerita. Cerita baik dan buruk. Banyak kepala daerah yang digugat rakyat karena mengingkari janji politik selama dia kampanye. Masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan adalah isu dominan yang menjadi isu kampanye berakhir dengan apologi karena tidak adanya anggaran dan masalah masalah diatas tetap saja tidak terselesaikan.
Pada tahun 2004 - 2012 Kasus korupsi kepala daerah (menurut data kompas online.com) ada 173 DARI 524 kepala daerah terbelit kasus korupsi. Juga menurut Transparency International Indonesia; Devisi Pencegahan Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedi Rahim mengatakan, lebih dari 170 kepala daerah (bupati/wali kota/gubernur) kini dalam proses hukum. Salah satu penyebab kasus hukum indikasi kasus korupsi di lapangan, karena budaya birokrat dan ketidakmampuan mengelola keuangan daerah dengan baik dan sehat.
Kita tentu tidak ingin kepala daerah kita akan mendapat kasus seperti yang diatas. Pengawalan janji pilkada dari masyarakat mutlak diperlukan. Apalagi yang berkaitan langsung dengan rakyat. Karena beberapa kasus di daerah lain menunjukkan sulitnya memengang janji para pemimpin daerah tentang hal yang telah dijanjikannya. Contoh daerah sampit Kalimantan timur yang dilansir oleh radar sampit http://radarsampit.net/berita-2417 Rabu, 14 November 2012 bahwasanya sulit sekali rakyat mendapatkan akses program pendidikan gratis. Bupati terpilih memberikan janji akan dilaksanakan pendidikan gratis. Namun sampai 2 tahun menjabat, program tersebut tidak kunjung ada.
Bagaimana dengan janji layanan kesehatan gratis? Isu ini adalah isu primadona ketika kampanye. Banyak yang tertarik dengan kesehatan gratis. Konsep ideal tentang kesehatan gratis adalah universalisasi pelayanan kesehatan melalui penghapusan retribusi kesehatan dan asuransi kesehatan untuk seluruh penduduk. Kenapa mesti seluruhnya? Karena kebijakan pengurangan kemiskinan selama ini hanya berupaya mengatasi yang miskin, tetapi lupa menghambat orang untuk jatuh miskin.
Program bantuan jaminan kesehatan (Gakin, Askeskin, dll.) untuk orang miskin saja belum cukup karena kebutuhan kesehatan sangat tidak pasti. Yang tidak miskin, banyak sekali yang tidak mampu membiayai perawatan dan pengobatan yang dibutuhkan. Bahkan sesungguhnya lebih dari 90% penduduk Indonesia terancam jadi miskin jika menderita sakit berat. Beberapa kabupaten di Indonesia seperti Musi Banyuasin, Purbalingga, Sumedang, Jembrana, Sumbawa Barat, dan Banjarmasin dengan optimalisasi dan efisiensi APBD mampu mewujudkan layanan kesehatan gratis rakyatnya secara menyeluruh
Tentu kita pun tidak mau pemimpin terpilih kita kalau sudah jadi bupati anggaran daerah bukan untuk rakyat namun hanya untuk kelompoknya saja atau untuk kepentingan bupati.
Meminjam kata-kata aktivis munir “Menolak Lupa”! kita sebagai masyarakat Tulungagung, jangan sampai lupa akan janji mereka. Mari kita cermati, pahami dan kritisi janji yang akan diucapkan para calon bupati dan wakil bupati tulungagung 2013 - 2018. Mari kita tagih apabila mereka telah menjabat sebagai bupati. Pun demikian bupati terpilih janganlah lupa akan janji yang telah terucap. Ingat janji adalah hutang. Dari pada setelah kita meninggal, dan kita tidak bisa berbuat apa apa, kita di tagih di akherat, mending senyampang masih bisa berusaha, penuhi janji mu.
Dalam perspektif agama Islam, menepati janji adalah suatu kewajiban karena janji tersebut harus dipertanggungjawabkan di yaumil akhir. Sebagaimana firman Allah swt.: wa aufu bil ‘ahdi innal ‘ahda kaana mas uula (dan penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya, Surat Al-Isra’: 34)

Menggelar Wisuda Era New Normal


Protokol Kesehatan yang di syaratkan di New Normal, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, berjarak minimal 1 meter dan semprot desinfektan merupakan hal yang sudah lumrah kita lihat hari hari ini. sedikit banyak dengan protocol ini membuat hati lebih nyaman dan orang-orang mulai keluar rumah untuk beraktifitas.

Work from office juga sudah mulai diterapkan. Meskipun anak anak masih tidak diperkenankan untuk masuk ke sekolah. Kebijakan pemerintah mengapresiasi anak untuk mendapatkan hak kesehatannya memang dirasa benar. Mereka generasi penerus ini memang perlu diselamatkan. Terlebih lagi sekarang metode Pendidikan yang diubah menjadi daring untuk sementara waktu, supaya anak-anak tidak banyak keluar rumah.

Anak anak belajar dan ujian dari rumah. Namun saat kelulusan ada beberapa yang melaksanakan dengan mengumpulkan anak anak di sekolah. Termasuk madrasah saya. Al hasil usul anak anak yang meminta mereka dibuatkan acara wisuda, memaksa kami untuk mendiskusikannya.

Berawal dari mendiskusikan dengan leader RA, MI dan MTs bersama Yayasan. Kami mengambil kesimpulan bahwa wisuda kali ini bisa diadakan. Dengan membagi waktu kedatangan wali murid dan para wisudawan. Setelah mencapai kata sepakat, barulah kami membentuk tim panitia untuk wisuda tersebut.

Sementara tim panitia merencanakan acara perpisahan sesuai yang sudah disepakati, disisi lain kami berkomunikasi dengan pihak aparat desa, polsek dan koramil. Tidak lupa juga berkomunikasi dengan pengawas madrasah. Pada dasarnya mereka tidak melarang kegiatan tersebut, namun semua meminta untuk lebih menyederhanakan lagi konsep acaranya.

Hari rabu 17 Juni 2020 kami akhirnya menyelenggarakan kegiatan wisuda. Konsep resepsi yang kami ambil dari masukan aparat dan pengawas. Acara mulai jam 7.30 dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari kepala RA. Disambung dengan prosesi wisuda RA. Anak dan wali murid berdiri berjajar dengan jarak 1 meter. Mengantarkan anak mereka dipasrahkan Kembali ke orang tua.

Selanjutnya sambutan kepala MI disambung dengan prosesi wisuda anak MI. Sambutan kepala MTs disusul dengan prosesi wisuda MTs. Saat wali murid bertemu dalam acara ini tak lupa saya mengucapkan terimakasih dan mohon maaf secara pribadi atas kesalahan selama mendidik anak anak di MTs. Tidak sedikit wali murid yang terharu dan berterimakasih. Mata yang berkaca kaca, menitikkan airmata, dan wajah tulus mereka menyampaikan terimakasih.

Beruntung dengan konsep wisuda begini kami bisa langsung berkomunikasi dengan orang tua. Rasa kami bertemu dalam haru. Semoga anak-anak sukses dalam menempuh Pendidikan lebih lanjut. Sukses dalam kehidupan kerja. Dan kehidupan akhiratnya.

Kami orang tua kedua mereka turut bangga bila anak-anak sukses. Ada pepatah murid bisa menjadi jenderal tapi kami guru akan tetap menjadi penunjuk arah kebenaran untuk mereka. Semoga Pendidikan akhlaq yang kami berikan tidak sia-sia dan mengantarkan mereka kepada gerbang kesuksesan dunia akhirat.

Amin


Terimakasih para pewakaf tunai

Dari sebuah keinginan untuk mendapatkan tempat belajar yang lebih luas, saya beserta guru-guru selama 3 tahun kebelakang mengumpulkan sedikit demi sedikit uang gaji kami.

Ketika ada kelebihan gaji atau rezeki yang tidak dinyana nyana mereka dengan sukarela memberikan sebagian rezekinya untuk dimasukkan ke buku tabungan wakaf. 

Hal yang sangat berat untuk membeli tanah sebenarnya. Karena kami tahu uang yang dikumpulkan jumlahnya tidak seberapa untuk membeli sebidang tanah. Dan tanah mana yang mau dibeli pun kami belum ada gambaran. Selama tiga tahun kami berhasil menyisihkan uang 17 jutaan. 

Hanya berbekal Keyakinan bahwa Allah akan menolong bagi hamba-Nya yang menolong agama Allah. Alhamdulillah jalan mulai terlihat. Persis dibelakang sekolah ada tanah 200 ru yang mau di jual. Kami menjerit dalam hati "ya Allah.. semoga kita bisa membelinya."

Allah Maha Baik. Pemilik lahan mau menjual tanahnya hanya kepada lembaga pendidikan kami tidak akan ke yang lain. Pembayaran nya boleh di angsur selama 1 tahun. Kami pun memberi uang muka sebesar yang kami kumpulkan selama 3 tahun tersebut. 

Kami buat proposal kepada wali murid dan para dermawan dengan harapan mereka ikut serta dalam wakaf tunai ini. Namun dalam hati kami cemas bisakah mengumpulkan uang yang hampir 500 juta dalam waktu 12 bulan?? 

Yang membikin kami selalu menangis haru ketika para dermawan memberikan wakaf tunainya, keikhlasan mereka menyerahkan uang luar biasa. Anak anak pun selalu membikin kami meneteskan air mata haru saat mereka merelakan uang tabungan mereka untuk wakaf tunai. 
Kami tidak pernah memaksa mereka sedikitpun bahkan mereka memiliki keyakinan tabungan mereka tidak hilang mereka mengalihkan tabungan di dunia ke tabungan akhirat tabungan yang kekal.. 
Subhanallah.. 
Hari ini memang belum selesai pembebasan tanah untuk wakaf itu. Namun jumlahnya tinggal 1/8 saja yang belum dibebaskan tanahnya. 

Man Jadda wa Jadda. 

Gelombang Cinta Anis Matta

 

Menulis bukan sekedar yang diketahui, tapi yang diyakini nilainya dan sudah dirasakan karena menjalaninya “Anis Matta”

Usia nya tidak lagi muda beliau lahir 51 tahun silam. Seorang negarawan muslim yang berkibar dengan partai nya. Menjabat sebagai Presiden partai. Dan mampu menggerakkan konstituen nya menjadi militant dari beberapa buku yang dia tulis.

Kemampuan menulis dan memilih diksi menjadi kalimat yang menggerakkan hati dan pikiran pembaca dimiliki oleh beliau. saya berkesempatan bertemu di webinar orangramai.id yang menghadirkan beliau menjadi pemateri. dengan tema: Menulis membangun peradaban. Sejak awal saya sudah sangat tertarik dengan beliau meskipun telat hadir di webinar karena beliau mengutamakan sholat ashar dulu.

Anis matta seorang tokoh Indonesia yang produktif dalam dunia tulis menulis. Beliau bercerita saat awal bersentuhan dengan tulisan berkat gurunya yaitu ustadz Abdul Malik, wartawan sekaligus guru Bahasa Indonesia di SMP. Dia seorang intelektual menguasai beberapa Bahasa, sang ustadz ini menginsporasi dalam menulis.

Bacaan saat SMP pun Anis Matta sudah mulai membaca buku motivasi, saat itu bacaan beliau adalah “berfikir dan berjiwa besar” salah satu buku yang menurutnya sangat berpengaruh dan menjadi salah satu sumber motivasi dalam kehidupannya. Selain buku yang kedua ketiga yang dia cermati dengan baik yaitu karya siti Adam Smith 1964 yaitu “Soekarno penyambung lidah rakyat”. Buku selanjutnya adalah Hamka. Beliau memiliki kepuasan jiwa saat membaca buku biografi ini.

Awal  menulis Anis menulis puisi di Harian Fajar adalah sebuag puisi. Selanjutnya dia aktif menulis di pesantren saat itu ada mading yang cukup berkembang. di madding ini menjadi tempat perdebatan antara siswa (santri) dan guru diberikan kran untuk berdebat. Kala itu pemikiran nya berkembang karena dipenngaruhi oleh milieu yang  bagus untuk pengembangan keilmuan dan pengetahuan mereka.

Yang saya cermati dari pemaparan beliau tentang tips menulis dari pengalaman beliau sangat menurut saya sangat bermanfaat.

Pertama penulis itu harus menekankan Kejujuran.  Dalam menulis yang kita tulis itu harus kita ketahui kita di level mana, apakah masih pada level hanya Pengetahuan saja  ataukah dari pengetahuan dan Pengalaman, yang ketiga adalah hasil olah dari pengetahuan dan pengalaman lahirlah Kearifan (wisdom). Tidak bisa dipungkiri bahwa kearifan ini segaris lurus dengan umur. Bajkan ada pepatah arab mengatakan “sebodoh-bodohnya orang kalau dia sudah tua bijak juga akhirnya.” Ini menandakan bahwa pengalaman punya kontribusi. Namun jangan lupa bahwa ilmu juga sangat berpengaruh dalam melahirkan kearifan ini.

Kedua Ruang lingkup siapa yang menjadi target pembaca kita, kita menulis untuk siapa, kebutuhan orang lain apa yang perlu ia ketahui yang kita sudah tahu dan pernah kita alami. Ketika kita sudah tahu target ini kita tentu lebih mudah dalam menyuarakan ide kita dalam bentuk tulisan. Beliau memiliki serial serial kepahlawanan, cinta dan pembelajaran. Di masing masing serial dia membreakdwon ide besarnya menjadi kecil kecil, karena beliau sangat faham karakter orang Indonesia yang punya keinginan besar membaca namun kemampuan baca masih kecil. Sehingga butuh mengakali dengan memecahnya kecil kecil untuk bisa dibaca.

Ketiga  Seni mempertemukan makna dan kata. Mempertemukan Makna yang baru dengan kata sebagai kendaraan yang tepat. Kata dan makna ibarat fisik dan pakaian.  Makna bukan sesuatu yang baru tapi kalau kita tidak bisa mengolah kata yang baru dan keunikan tidak akan ada maknanya. Memilih kata yang bisa mewakili. Mengolah emosional dan mempertemukannya dengan ranah kognitif yang dimiliki ini adalah bagian yang paling complicated (rumit) dalam penulisan.  Namun apabila telah bisa menemukan kata-kata yang berujung pada Permaknaan menjadi sangat penting. Akan tumbuh Korelasi makna baru dengan kata yang kuat sehingga tulisan itu mempunyai daya impact yang luar biasa.


Literasi Digital


Geliat literasi awal tahun 2020 ini menemukan momentumnya. Merebaknya corona menumbuhkembangkan semangat menulis di kalangan kalangan tertentu. Pelajar, mahasiswa, dosen dan peneliti. Momen ini tentunya menggembirakan. Karena dibalik musibah terdapat hikmah. Literasi yang selama ini hanya berada pada tataran teori, awal tahun 2020 ini gegara covid menemukan sebuah jalan untuk diaplikasikan.

Kita bisa melihat banyak contoh konkrit dimana ramai orang mengadakan pelatihan daring terkait menulis. Zoominar, webinar, google meet, jitsi, Google Duo, Instagram, live youtube, Twiiter dan aplikasi aplikasi lain merupakan sarana untuk yang digunakan dalam mengisi dialog-dialog dan penyampaian teori dari para tokoh.

Menjadi hal yang mudah bertemu tokoh yang dulunya sangat sulit ditemui atau tidak mungkin mengikuti seminarnya, sekarang cukup dalam seperempat kamar kita saja bisa mengikuti pemaparan pemaparan para tokoh penggiat literasi, penggiat Pendidikan, aktivis lingkungan dan peneliti.

Komisi Penyiaran Indonesia sebagai salah satu punggawa menggiatkan literasi inipun menginisiasi pemberitaan baik. Salah satu caranya dengan aktif mengadakan seminar seminar virtual terkait literasi digital.

Menurut   TIM GLN Kemdikbud dalam bukunya  Literasi Digital (Gerakan Literasi Nasional). Yang dimaksud literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat dan bijak, cerdas, tepat, cermat dan patuh terhadap hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak bisa dipungkiri bahwa peran perpustakaan manual masih tetap memegang peranan penting dalam mengembangkan budaya literasi ini, namun kecakapan menguasai alat komunikasi digital dan media serta jaringan di era milenial ini mutlak diperlukan. Mengolah informasi dengan menggunakan alat komunikasi yang canggih itulah yang kemudian menggerakkan marketing literasi di belahan dunia manapun.

Nuning Rodiyah salah satu komisioner penyiaran Indonesia pusat menjadi salah satu penggagas literasi digital dan dalam program sejuta literasi, mengharapkan literasi digital ini ditangkap sebagai salah satu menyiarkan kebaikan. Dengan program siar yang baik maka niscaya Indonesia akan tetap terjaga marwah dan kewibawaannya di mata dunia.
 


ku titipkan merah putih ini

Teringat masa masa berseragam abu abu putih di tepian sawah dekat gunung bolo. Salah satu kegemaran ku adalah mengikuti ekstra Pramuka. 
Generasi pandu ini mengajarkan ku pengalaman pengalaman hidup di alam terbuka. Melatih kedisiplinan dan yang paling saya ingat adalah mengajarkanku jiwa patriotisme. 

Sayang tidak banyak generasi muda yang menyukai kegiatan kepanduan ini. Mereka lebih suka santai di kost, tenggelam dalam buku pelajaran. Atau suka dengan memiliki geng. Bergerombol dengan sesama kegemaran. Gemar motor, gemar olahraga, gemar bercanda, atau sekedar jalan jalan dan shopping ria. 

Tidak salah sih memiliki kegemaran kegemaran tersebut. Namun bagi saya anak kost yang uang bulanan pas Pasan dari orang tua. Menuntut saya untuk tidak mengikuti arus kegemaran jalan jalan. 
Dan saya menemukan ajaran kesederhanaan di kepramukaan ini. Rasa kemanusiaan dan peduli yang tulus saya rasakan. 

Dalam menempuh penegak bantara harus menempuh syarat kecakapan umum yang ada 23 item terkait dengan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, tak jarang kami mengayuh sepeda sejauh 15 km ke rumah kakak pembina untuk menempuh 1 item SKU saja. 

Di Ambalan Diponegoro Kartini di SMU Kauman saya dan teman teman termasuk orang yang beruntung mendapat pembina kak Yasip Gautama.  Karena kak yasip salah satu pembina andalan di Tulungagung yang tidak gampang memberikan kelulusan dalam penegak Bantara ini.

Dalam renungan malam dimana kami diharuskan membaca buku renungan dengan lilin sendiri2 di sebar di area Sekolah, saat itu kami lupa dengan cerita2 angker sekolah kami. Kami tenggelam dalam mencari jati diri dan memantapkan hati untuk menjadi manusia yang berguna kelak. Tak jarang air mata ini deras menetes kala membaca bait demi bait renungan di buku kecil yang diberikan.

Setelah selesai membaca tibalah saat pengukuhan penegak Bantara dengan menyematkan tanda bantara di pundak kami. Kakak pembina Mengalungkan merah putih ke leher kami seraya berkata dengan suara sangat berwibawa "ku titipkan merah putih ini kepadamu, dijaga ya..." 

Wow.. kala itu lah dadaku penuh rasanya dengan rasa cinta terhadap Indonesia. Kami rela menjadi pandu ibu pertiwi ini. Dan mengerjakan sesuai kemampuan kami untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan hal positif. 
Seiring dengan slogan "hubbul Wathan" dan nyanyian Ya Lal Wathan yang juga mengajak untuk berjiwa patriot pembela bangsa. Pramuka juga bagian dari penguat bangsa untuk memupuk jiwa cinta tanah air Indonesia. 



Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...