Langsung ke konten utama

Sahabat Blogger



Asyik terlena didepan laptop dan di rumah saja. Seakan akan disana kita bisa menggenggam dunia dengan tangan kita. Apapun bisa kita lihat dan kita kendalikan dari laptop kita. Mengerjakan tugas, membuka whatsaapp, berita dan chatting di unggahan blog teman.

Saya bersyukur berada disebuah komunitas menulis yang anggotanya memiliki semangat luar biasa. Memiliki karakter yang kuat dengan buah pikiran yang setiap hari diluncurkan di blog masing-masing. Terkadang dengan hal tersebut saya minder, tulisan saya tidaklah bagus. Tidak sebagus pikiran teman-teman di grup tersebut.

Namun beberapa saat kemudian muncul kesadaran, bahwa menulis itu adalah ketrampilan. Ketika tulisan saya tidak bagus berarti saya kurang terampil dan perlu mengasah ketrampilan ini. Ibarat sebuah pisau akan tajam apabila sering beradu dengan penajamnya. Seharusnya saya tidak boleh berhenti untuk belajar menjadi penulis dan terus berusaha meluangkan waktu untuk mengasah ketrampilan tersebut.
Mereka yang memiliki kemampuan lebih dari saya dalam mengejawantahkan pikiran mereka dalam tulisan, perlu di tiru bagaimana mereka bisa kritis, analitis dan merangkai kata-kata menjadi satu tulisan yang enak dibaca.

Seperti yang di lakukan oleh Pak Dr. Ngainun Naim yang selalu memberi kita semangat dalam spirit literasi kita, membaca dan menulis. Tidak bisa dipisahkan. Satu kesatuan yang saling membangun. Mungkin karena saya tidak banyak membaca sehingga tulisan saya belum mendalam mengulas sesuatu. Masih sebatas di permukaan saja dan dangkal.

Memunculkan kedalaman berfikir untuk hasil yang maksimal. Itulah yang selalu membayangi saya. Bersama sahabat pena di bloggeriyah Ma’arif menulis inilah kami  menempa diri untuk bisa menjadi penulis. Minimal bermanfaat kepada diri sendiri, menuangkan apa yang ada di pikiran kita menjadi kata-kata. Mencoba menorehkan sejarah hidup kita.

Akan lebih baik apabila pertemanan ini disertai dengan diskusi-diskusi kecil untuk semakin mempertajam Analisa yang kita punya dan kopi darat itu sangat penting. Karena ternyata dalam skup kabupaten saja dalam komunitas menulis kita tahu nama tapi ketika bertemu hanya diam dan memandang karena ragu apakah benar ini orang yang menulis yang sering kita kenal di blog? 

Suatu saat memang perlu mengadakan pertemuan penulis, untuk mempererat persaudaraan. Menyatukan rasa dan menumbuhkan motivasi yang terkadang timbul dan tenggelam. 



Komentar

  1. Betul b. Etik, kita beruntung grup ini tapi dg taunya digrup seperti ferbalisme tau tapi dak faham, sperti pertemuan kemarin, kita sudah seribg membaca karyanya tapi belum tau /kenal orangnya. Dan untuk mempertajam dan berbagi ilmu kopdar sangat penting

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Aisyah (The Greatest Woman in Islam)

Resensi buku Nama Buku     : Aisyah ra. (The Greatest Woman in Islam) Pengarang        : Sulaiman An-Nadawi, Penerbit            : Qisti Press, 2007 Halaman            : 341 Halaman + xlii Lagu viral saat ini yang berjudul Aisyah, menghentak dunia maya. Sebelum Ramadhan sampai kini. Sosok seperti Apakah Sayyidah Aisyah?? Lepas dari lagu yang tersebut, sebenarnya saya pada dihadiahi sebuah buku oleh suami setelah pernikahan saya di 2007. Judulnya Aisyah r.a yang akan saya resensi kali ini. Dia di juluki humaira’, dia adalah istri Baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau di kenal sebagai Ummul Mukminin. Biografinya di tulis lengkap dalam buku ini, bagaimana sisi sang Sayyidah Aisyah dalam intelektualitas, romantisme dan heroismenya. Buku ini bercerita dari masa kecil Aisyah, sampai pada kecerdasannya mengumpulkan hadits-hadits...