Langsung ke konten utama

Mengenang Prajabatan


Hujan rintik di bulan September 2006, di asrama haji sukolilo Surabaya kami berdesakan registrasi kedatangan peserta diklat Prajabatan. Diklat yang menentukan untuk menghilangkan C di status CPNS kami menjadi PNS. Kami dari satu Jawa Timur yang diundang oleh Departemen Agama (nama Kementerian Agama kala itu) belum kenal satu dengan yang lain.

Banyak wajah-wajah yang tegang menyelimuti para peserta karena ketakutan tidak lulus prajabatan ini. Apalagi melihat wajah p. Mahfud (alm) yang tegas laksana tentara, kami merinding saat itu saat mendengar suaranya yang keras meski tanpa mikropon. Bak tentara di barak kami harus selalu siap sedia mengikuti kegiatan pra jabatan selama 10 hari.

Banyak peserta yang stress memikirkan nasib selama 10 hari mendatang. hidup dalam suasana yang disiplin dan penuh aturan. salah sedikit di hukum, lebih lebih bagi peserta yang terbiasa dengan kehidupan manja di rumah. sungguh siksaan. harus bangun jam 3 untuk antri mandi. sholat subuh harus meresume kultum. Setelah apel, baru makan pagi dengan ala tentara. duduk siap grak... duduk teratur menurut kelasnya masing-masing dan makan dengan cepat, ketika aba aba "makan selesai" kita harus meletakkan sendok dan kembali ke ruangan untuk mendapat materi. 

Materi dimulai jam 8 pagi berakhir sampai jam 5 sore atau bahkan malamnya kita masih diharuskan masuk kelas untuk kerja kelompok. Ibu-ibu yang sekamar dengan saya ada yang menangis merasakan kelelahan dan kangen kepada anak anak mereka. Sedangkan saya kala itu masih belum menikah. Yang ada adalah memberi semangat kepada teman-teman sekamar untuk tetap sehat dan menjalani kegiatan ini dengan baik.  

Saya mendapat kelas yang paling bawah di ruangan berlantai 4 membuat saya bersyukur sekali. karena keluhan dari kelas di lantai dua sampai lantai empat banyak polusi dan membikin mereka batuk. Di bawah cenderung aman dan tidak perlu naik tangga untuk masuk kelas pelatihan.

Didaulat ketua kelas zaman itu adalah Pak Junaedi dari Jember, muda, energik dan penuh semangat. Membuat kelas kami hidup. Maklum beliau anak muda yang punya pengalaman organisasi ekstra yang banyak sepertinya. Saya masih ingat kelekarnya ketika foto bersama sekelas memakai peci agak miring dan berkata saya ingin seperti soekarno.

Hari ini sudah 14 tahun berlalu, beberapa dari teman teman yang ada di prajabatan kala itu sudah banyak yang menjabat di kementerian agama di kota kabupaten masing-masing. Saya bangga memiliki pengalaman ini. Meski melelahkan namun ilmu yang didapat dari pra jabatan mengenai kedisiplinan dan etika pegawai sampai saat ini masih sebisanya saya laksanakan.

Membawa perubahan menuju kebaikan adalah hal yang mulia. Perubahan yang paling utama dan pertama adalah merubah diri sendiri. Menginternalisasikan kedalam diri sehingga membentuk pribadi yang bermanfaat menurut saya lebih baik dari berbicara tanpa fakta.

 


Komentar

Posting Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Kontroversi (jangan) Masuk Sekolah

Pagi ini tergelitik saya dengan beberapa pemberitaan yang ada di internet terkait dengan masuk sekolah. wajarlah bila masuk sekolah dibincang karena anak-anak dalam PSBB ini sudah hampir 3 bulan tidak bersekolah. orang tuapun bertanya tanya kapan masuknya.  Seperti yang dilansir oleh  tribun news  bahwa Mendikbud Nadiem Makarim belum mengumumkan apapun mengenai waktu belajar sekolah, dan Mendikbud menyatakan bahwa keputusan mengenai waktu dan metode pembelajaran juga atas pertimbangan gugus tugas percepatan penanganan covid-19. Namun Kementerian ini memang sudah mempersiapkan skenario untuk pembelajaran, namun format seperti apa dan kapan dimulainya pembelajaran masih menunggu, karena bukan hanya terkait dengan faktor pendidikan, namun juga faktor kesehatan.    Salah satu sisi kebijakan pemerintah untuk menentukan PSBB sampai Juni 2020 membuat anak-anak sekolah dan Instansi pendidikan bersiap ke sekolah, kurikulum baru dari Kementeria...

Aisyah (The Greatest Woman in Islam)

Resensi buku Nama Buku     : Aisyah ra. (The Greatest Woman in Islam) Pengarang        : Sulaiman An-Nadawi, Penerbit            : Qisti Press, 2007 Halaman            : 341 Halaman + xlii Lagu viral saat ini yang berjudul Aisyah, menghentak dunia maya. Sebelum Ramadhan sampai kini. Sosok seperti Apakah Sayyidah Aisyah?? Lepas dari lagu yang tersebut, sebenarnya saya pada dihadiahi sebuah buku oleh suami setelah pernikahan saya di 2007. Judulnya Aisyah r.a yang akan saya resensi kali ini. Dia di juluki humaira’, dia adalah istri Baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau di kenal sebagai Ummul Mukminin. Biografinya di tulis lengkap dalam buku ini, bagaimana sisi sang Sayyidah Aisyah dalam intelektualitas, romantisme dan heroismenya. Buku ini bercerita dari masa kecil Aisyah, sampai pada kecerdasannya mengumpulkan hadits-hadits...