Langsung ke konten utama

Hujan di Bulan Juli


Hega menghela nafasnya dengan berat.. “Huuftt mendung, Apakah akan hujan di hari yang dingin ini?” ucapnya dalam hati. Benar karena ini bulan Juli bulan dimana negeri tropis seperti Indonesia ini sedang musim dingin.

Udara dingin memang kadang tidak bersahabat. Tapi Hega sangat suka dengan musim dingin dari pada musim hujan. Bukannya benci dengan hujan. Ada beberapa serpihan kenangan duka terselip di kehidupan Hega saat kuliah dulu.

“Ga…., “ teriak seseorang

Hega menoleh, ternyata sahabatnya yang memanggilnya di depan perpustakaan. Wajah manis dalam senyuman dan mata lugunya membuat Hega menyambutnya dengan senyuman juga.

“Ada Apa, Is?” tanyanya.

“Besok kamu bisa ikut acara MUSDEGA? Kamu kan kerani. Wajib Ikut lho… “ Tanya si Aisyah. Bukan hanya tanya tapi dia lebih kepada memastikan kehadiran Hega untuk musyawarah Pandega yang akan diadakan hari Sabtu sampai Minggu esok hari.

“Belum pasti” jawab Hega lesu dengan menekuk mukanya.

“Ayolah semangat.. kamu pasti bisa mempertanggungjawabkan kepengurusan ini dengan baik dan sukses.” Aisyah menyemangati Hega

“Terimakasih is.. “ ucap Hega sembari tersenyum tulus kepada sahabatnya itu.

Bukan tanpa alasan dia bimbang mengikuti kegiatan tahunan Pandega di UKM Pramuka di kampus ini. karena dia pasti ketemu dengan Ketua Racana nya Kak Zainal. Orang yang sangat dia hindari saat ini.

Namun sebagai sekretaris dia harus hadir dan mempertanggungjawabkan bersama kepengurusan selama setahun ini.

---

“Dengan ini sidang saya nyatakan di buka!” Ucap sang pimpinan sidang MUSDEGA IV

Acara kita bagi menjadi Rapat Pleno I, II dan III. Dimana rapat pleno I yaitu mendengarkan laporan pertanggungjawaban Ketua Racana, dan pengurusnya. Evaluasi dan mengesahkan LPJ Racana Teuku CIk Di tiro dan Kartini ini.

Rapat Pleno II membagi Komisi yang membahas struktur dewan racana, menetapkan sistem administrasi dan dewan adat.

Rapat Pleno III pemaparan hasil sidang komisi dan memilih kepengurusan dewan Racana baru.

Pimpinan sidang sigap dalam memimpin sidang musdega IV ini adalah kak Rahman, Senior Hega yang berwibawa dan teduh matanya. Sesekali melirik kepada Hega yang raut mukanya tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Hega dulu adalah perempuan periang dan energik. Kegiatan pramuka yang ditekuninya selama masa putih abu-abu menjadikan dia juga tetap mengikutinya di masa kuliahnya. Sosok Hega Farida Aulia dikenal oleh senior seniornya karena selain dia energik, dia tidak baperan, mau melakukan kegiatan kepanduan dengan tulus. Saat usia kuliah perempuan perempuan lain banyak yang memilih menghabiskan waktunya kuliah dan hunting baju tas dan sepatu kekinian. Dia setia dengan seragam coklat muda dan tuanya.

Sering menolong kesulitan teman temannya terutama di UKM kepramukaan. Saat itu Hega termasuk anak yang mumpuni dalam IT. Sedangkan yang lain banyak yang belum bisa mengoperasikan computer PC.

Tak jarang dia di mintai bantuan senior-seniornya untuk mengetikkan tugas, makalah atau skripsi. Dengan cekatan dan tulus dia bantu kakak-kakak seniornya.

---

Sidang Pleno I sedang sengit sengitnya… peserta minta dihadirkan semua pengurus Racana baik Racana Teuku Cik Ditiro maupun Racana Kartini.

“Kami tidak akan mau meneruskan persidangan ketika para pengurus belum lengkap!” teriak peserta dengan emosi pada interupsi mereka.

Kak Rahman sebagai pimpinan sidang berusaha menenangkan peserta sidang dengan meminta kejelasan dari para pengurus yang tidak hadir.

“Bagaimana, apakah anda sebagai ketua Racana bisa menghadirkan pengurus semuanya?” tanya Kak Rahman.

“Kami minta waktu 2 x 45 menit untuk menghadirkan pengurus semuanya” Ucap ketua Racana Kak Zainal.

“Baik.. kami terima, kalau perlu jemput pengurus di kostnya yang hari ini tidak bisa hadir” teriak para peserta.

“Sidang di skors 2 x 45 menit” Tok Tok Tok.. Di ketoklah palu 3 kali untuk menunda persidangan.

---

Semua pengurus berembug, ada 8 pengurus dari total 20 pengurus yang masih absen tidak mengikuti MUSDEGA IV kali ini. Semuanya berusaha mencari teman-teman dengan menelponnya. Dan hasilnya tinggal 1 orang yang tetap tidak bisa dihubungi. Ghania.

“Hega, tolong kamu ke kost nya Ghania. Ajak kesini ya..?” Ucap kak Zainal meminta bantuan Hega.

“Ya Tuhannn…. Kenapa saya?” Ucap Hega dalam hati. Dialah perusak hubungan nya dengan kak Zainal selama ini. Ghania yang cantik dan logat manjanya mampu menakhlukkan hati kak Zainal, berpaling dari Hega ke Ghania.

“mmm … Baik Kak” jawab Hega dengan tertunduk.

(bersambung)…



Komentar

  1. Balasan
    1. Lagi kena sindrom drakor katanya pak darwi hehehe

      Hapus
  2. Balasan
    1. Sejenak ganti topik , dari kemarin saya pikirannya pandemi terus.
      pengin move onnn

      Hapus
  3. Settingan waktu maju mundur kak...membacanya sedikit bingung, tanda baca sedikit lebih teliti lagi, seperti kalimat ini:
    "Saat usia kuliah, ( diberi tanda baca koma)perempuan perempuan lain banyak yang memilih menghabiskan waktunya kuliah dan hunting baju tas dan sepatu kekinian. Dia setia dengan seragam coklat muda dan tuanya.
    Kalimat di atas juga mengandung pengulangan...sudah di jelaskan bahwa itu adalah usia kuliah, di bawahnya dijelaskan lagi kata kuliah...pengulangan kata yang tidak diperlukan
    Kalau menurut saya kalimat bs dijadikan "Disaat perempuan seusianya banyak menghabiskan waktu kuliah dengan hunting baju, tas dan sepatu kekinian, Hega justru memilih tetap setia dengan seragam coklat dan coklat tua nya.

    Maaf, sedikit masukan dari orang awam yang gemarembaca cerpen ya Kak Ety...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keeren masukannya dik iris.. matur suwun...
      ini belajar nulis cerpen. semoga bisa konsisten

      Hapus
    2. Aamiin....lanjut terus kak ety...semoga tulisannya menjadi inspirasi positif buat pembaca...aamiin...

      Hapus

Posting Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Aisyah (The Greatest Woman in Islam)

Resensi buku Nama Buku     : Aisyah ra. (The Greatest Woman in Islam) Pengarang        : Sulaiman An-Nadawi, Penerbit            : Qisti Press, 2007 Halaman            : 341 Halaman + xlii Lagu viral saat ini yang berjudul Aisyah, menghentak dunia maya. Sebelum Ramadhan sampai kini. Sosok seperti Apakah Sayyidah Aisyah?? Lepas dari lagu yang tersebut, sebenarnya saya pada dihadiahi sebuah buku oleh suami setelah pernikahan saya di 2007. Judulnya Aisyah r.a yang akan saya resensi kali ini. Dia di juluki humaira’, dia adalah istri Baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau di kenal sebagai Ummul Mukminin. Biografinya di tulis lengkap dalam buku ini, bagaimana sisi sang Sayyidah Aisyah dalam intelektualitas, romantisme dan heroismenya. Buku ini bercerita dari masa kecil Aisyah, sampai pada kecerdasannya mengumpulkan hadits-hadits...