Langsung ke konten utama

Mencari Pemimpin Pro Gender

Mencari Pemimpin Pro Gender

(Pada pemilukada serentak di tengah pandemi)

 

Pemilihan bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota tahun 2020 ini diselenggarakan di sejumlah kabupaten/kota serentak. Menurut jadwal yang di tetapkan oleh PKPU, tahapan Pilkada serentak 2020 terbaru berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No.5/2020 adalah tanggal 9 Desember 2020. Saat ini tercatat ada 270 Kabupaten Kota yang menyelenggarakan Pemilihan kepala daerahnya.
 
Menurut ketua KPU Arief Budiman (media Indonesia, Sabtu 18 Juli 2020), “Hari ini pemilihan kepala daerah menjadi sebuah sejarah baru, dimana melaksanakan pemilihan saat wabah covid 19 ini menyerang. Pemenuhan protocol Kesehatan wajib dilaksanakan dalam pemilihan kali ini.”
 
Tentu tidak mudah menyelenggarakan pemilihan kepala daerah di tengah pandemic seperti ini, namun keberhasilan pelaksanaan pilkada serentak 2020 yang berlangsung di tengah pandemi covid-19 akan menjadi acuan bagi Indonesia untuk melaksanakan kegiatan Pemilu berikutnya.
 
Berbicara mengenai pemilukada, pasti tidak terlepas dengan adanya pemilih. Secara nasional DPT (daftar pemilih tetap) yang tercatat saat pemilu 2019 kemarin angka pemilih perempuan masih lebih besar dari pemilih laki-laki. Komisi Pemilihan Umum (KPU) merekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019 sebanyak 187.781.884 orang. Rinciannya, 185.732.093 pemilih dalam negeri dan 2.049.791 pemilih di luar negeri. Jumlah pemilih perempuan lebih banyak sekitar 126  ribu dibanding pria. Dimana jumlah pemilih laki-laki di dalam negeri mencapai 92.802.671. Sementara, jumlah pemilih perempuan di dalam negeri mencapai 92.929.422. (Katadata.co.id)
 

Ketika melihat besarnya jumlah pemilih perempuan sudah bisa pastikan apabila para calon kepala daerah bisa menggaet suara perempuan sekitar 75% saja dari pemilih perempuan, maka calon tersebut bisa dipastikan melenggang menuju kursi kepala daerah.
Yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah calon-calon kepala daerah ini berfikir tentang bagaimana cara menarik simpati para pemilih perempuan ini agar mereka bisa menjatuhkan pilihan kepadanya?
 
Menurut hemat penulis setidaknya ada tiga factor yang mempengaruhi perempuan dalam menentukan pilihan mereka kepada calon kepala daerah yang sedang berjibaku mencari dukungan pemilih.
 
Pertama, Proses Sosialisasi. Proses ini berkaitan dengan informasi yang diperoleh pemilih perempuan terhadap visi-misi dan program calon kepala daerah. Calon yang sering mempublikasikan dirinya lewat baliho, media massa dan elektronik ataupun sosial media adalah cara yang ampuh untuk mengenalkan diri dan pandangannya. Apalagi saat pandemic ini, media sosial begitu menjadi kekuatan yang luar biasa dalam memengaruhi massa dalam hal ini calon pemilih.
 
Kedua, Calon sebisa mungkin mendekatkan diri kepada kelompok-kelompok sosial. Kaum perempuan kebanyakan memiliki kecenderungan dalam mengikuti pilihan politik dari orang yang dekat dengan dirinya dan sekitarnya. Dalam kelompok sosial ini pelibatan nilai-nilai yang berkesesuaian dengan ideologi kelompok tersebut, tentu lebih mudah diterima. Ada kelompok pengajian, arisan, kelompok organisasi perempuan dan lain-lain. Maka sangat penting untuk para calon melakukan pendekatan secara ideologis dan mampu memenuhi kebutuhan kelompok tersebut.
 
Kepentingan perempuan yang paling menonjol adalah pemenuhan kesejahteraan dan Kesehatan, serta pemenuhan Pendidikan anak. Calon kepala daerah harus mampu membuat program yang pro dengan kepentingan perempuan dan pro terhadap pengetasan permasalahan-permasalahan perempuan. Yang terpenting adalah sekarang perempuan lebih sadar dan tidak mau lagi hanya diperalat oleh kepentingan pemilihan semata, namun lebih dari itu perempuan akan lebih selektif memilih calon pemimpin mereka yang benar-benar memiliki program yang bisa mensejahterakan kaum perempuan.
 
Ketiga, pelibatan perempuan dalam politik. Artinya perempuan yang sebenarnya memiliki hak dalam semua sendi kehidupan, baik di ranah privat maupun di ranah public. Privat dimaknai dalam pekerjaan seputar rumah tangga, dan public dimaknai pekerjaan yang diluar rumah tangga. Melibatkan perempuan  dalam ranah public seperti politik akan menambah kemantapan para konstituen perempuan untuk menjatuhkan pilihan mereka kepada yang kontestan politik yang memiliki keterwakilan perempuan.
 
Segmen pemilih perempuan yang begitu besar, dilihat dari semua kerawanan dan persoalannya adalah potensi besar untuk turut serta dalam pembangunan bangsa ini. kepentingan dan aspirasi mereka harus dikelola dan diakomodasi dengan lebih baik. Mengakomodasi isu-isu yang sensitive terhadap perempuan akan mampu menarik mereka untuk menjatuhkan pilihan kepada siapa suara mereka akan diberikan.

 

 

Komentar

  1. Mungkinkah hanya perempuan yg paling mengerti masalah perempuan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. laki -laki yang memiliki sensitif terhadap konstruksi pro gender pun ada.

      Hapus

Posting Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...