Membahas mengenai makanan adalah kesukaan saya. Bukan suka
memasaknya tapi suka memakannya. Saya adalah penikmat beberapa jenis makanan, dan
kebetulan sekali kali ini di beri tantangan oleh Dr. Ngainun Naim untuk
membahas mengenai makanan. Lebih mengerucut lagi makanan khas orang Indonesia “Sayur
Blendrang”. Wow.. antusias sekali dalam hati untuk menceritakan sayur setiap
keluarga Indonesia.
Saya hampir 100 % yakin seluruh keluarga yang ada di Indonesia
pernah merasakan sayur blendrang. Menghangatkan Kembali sayur kemarin sudah
sangat lumrah terjadi. Bagian dari mengirit pengeluaran dan tenaga. Mengirit
pengeluaran karena tidak perlu lagi keluar uang untuk hari ini membeli bahan
sayur dan bumbu dapur, karena sayur kemarin masih dan tinggal menghidupkan kompor
saja untuk memanaskan Kembali.
Banyak yang mengatakan blendrang tidak sehat. Kolesterol dan
asam urat bisa datang dari blendrang ini. Namun saya tidak banyak menghiraukan
peringatan itu. Sejak kecil menu buka puasa dan sahur saya adalah sayur
blendrang kacang Panjang. Tidak afdol rasanya makan kalau tidak ditemani oleh
blendrang kesukaan itu. Nenek dari bapak saya secara khusus membungkuskan sayur
blendrang kacang Panjang untuk saya cucunya.
Banyak kenangan yang menari-nari indah di kepala saya karena
sayur ini. Kenangan puasa, kenangan kepada nenek bahkan seakan memutar waktu
saya bisa mendengar dan terngiang di telinga saya ucapan salah satu teman yang
mengatakan.. “awas kalau kamu suka blendrang nanti gedhe nya bakal punya suami
bekas orang lain…” dan saya buktikan perkataan itu tidak benar.
Sejatinya membahas mengenai sayur blendrang tidak akan ada
habisnya, dan mungkin belahan dunia ini juga ada yang memiliki sayur ala-ala
blendrang. Di negerinya penghasil K-Pop, negeri gingseng Korea juga memiliki sayur
kemarin, (baca:blendrang) dengan sebutan “Kimchi”. Yang suka nonton Drama korea
pasti tahu sayur ini. Sayur dari sari dan lobak dengan bumbu cabe ekstra
pedasnya.
Kimchi ini adalah sayuran kemarin atau bahkan diawetkan
selama sebulan lebih. Cerita kimchi dari negeri Korea karena negara ini memiliki 4 musim, dimana musim dingin banyak sekali sayuran yang tidak
tumbuh, maka mereka mengolah hasil panen di musim panas yakni Lobak dan Sawi
untuk di makan di saat musim dingin.
Kimchi disebut oleh beberapa artikel sebagai makanan sehat anti obesitas, bisa di buat untuk diet dari sayuran sawi dan lobaknya. Beda dengan pandangan orang tentang blendrang kita. Penuh kolesterol membikin sakit persendian bila sering mengkonsumsi sayur blendrang.
Pada sayur blendrang kita memang terkesan kolesterol tinggi karena ada kuah dari santan kelapa. dan juga cenderung lebih asin karena dipanaskan berkali-kali sebab kehilangan air kuahnya menyusut. Dibeberapa tempat disiasati untuk menghilangkan asin dengan menambah pelepah pisang beberapa centimeter di dalam sayur blendrangnya. Namun kolesterol yang ada pada sayur ini belum tentu hilang dengan tambahan pelepah pisang.
Saya lebih berpositif thinking bahwa blendrang itu tidak membikin timbunan kolesterol apabila disertai dengan olahraga teratur dan cukup. Pikiran kita mempengaruhi kesehatan kita. Kesembuhan kita juga banyak dipengaruhi oleh fikiran positif yang mengubah sakit kita menjadi sehat. Pikiran kita sangat kuat untuk mengubah karakter kita, tentu saja di tunjang dengan hati yang tawadhu kepada Allah SWT.
Positif thingking bahwa blendrang enak dan bermanfaat bagi tubuh kita. Penting untuk kita tanamkan. Warisan masakan nenek kita dan kita harus bangga dengan itu. Sama dengan orang korea yang bangga dengan Kimchi nya kita juga harus lebih bangga dengan blendrang kita.
Hidup Blendrang.
BalasHapusBlendrang....
BalasHapusYakin sehat dan menyehatkan...
Kalau masalah kolesterol dan asam urat itu banyak makanan lain yg lebih bahaya...
Tapi jangan salahkan blendraNg