Assasemen Nasional pengganti UN



Penghapusan  Ujian Nasional 2021 sudah final berdasarkan rapat terbatas pembahasan UN di bulan Maret 2020. Covid 19 inilah yang menjadi alasan utama penghapusan Ujian Nasional. Berdasar SE Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 Ujian Nasional dalam posisi dibekukan. Padahal kebijakan penghapusan UN dirancang tahun depan, berhubung covid 2019 ini UN terpaksa ditiadakan dan siswa seakan mendapatkan give away kelulusan mereka. Kelekar anak-anak mereka menamai generasi lulusan mereka dengan "generasi covid"

Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) yang diberi mandat oleh pemerintah sebagai peyelenggara Ujian Nasional dari jalur formal mulai pendidikan dasar dan menengah mempersiapkan pengganti Ujian Nasional di tahun 2021 berupa Assamen Nasional. Pasal 59 ayat 1 UU Sisdiknas yang menyatakan Pemerintah melakukan evaluasi pengelolaan, satuan, jalur, jengang dan jenis pendidikan. Di sadari bahwa pemerintah sampai saat ini belum melakukan peran evaluasi seperti amanat sisdiknas tersebut. inilah yang kemudian menjadi dasar aturan main Assasemen Nasional. 

Asasemen Nasional 2021 dlaksanakan dalam rangka memotret dan memetakan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah. Pengukuran yang pakai adalah literasi dan numerasi sebagai bentuk kompetensi minimalnya. sedangkan sikap, kebiasaan nilai-nilai juag di ukur dengan menggunakan survei karakter. yang terkahir yang diukur adalah kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran melalui survei lingkungan belajar. 

Asasemen ini diikuti oleh guru, kepala madrasah dan siswa, bukan lagi siswa kelas akhir yang dibidik. bidikan assasemen ini adalah siswa kelas 5,8 dan 11 dari siswa dasar dan menengah. Guru diberikan assasemen dengan mandiri dengan dilakukan survei lingkungan belajar. Kepala Sekolahpun secara mandiri dilakukan assasemen survei lingkungan belajar. 

Tujuan pengadaan assemen sejatinya sangat bagus dalam rangka memetakan mutu pendidikan yang selama ini dinilai masih banyak ketimpangan antara pulau jawa dan luar pulau jawa, ketimpangan kualitas guru Indonesia dibanding negara lain jauhkalah. Kemampuan Analisis tingkat tingginya juga kurang, sehingga ketika mentransfer pengetahuan ke siswa juga sangat kurang dibandingkan dengan guru guru negara lain. Hasil Test PISA pun tahun 2018 anak anak Indonesia menempati skor terendah. (sumber World Economic forum)

Hasil Assemen Nasional ini sebagai langkah awalnya adalah untuk alat evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran. karena hasil assasemen ini ditahun-tahun awal bukan sebagai penilaian prestasi dan kinerja guru dan sekolah, maka tidak perlu takut dan phobia dengan assasemen ini. Namun tidak menutup kemungkinan ketika assasemen ini berjalan beberapa tahun kedepan tujuan nya akan berubah dari bukan penilaian prestasi dan kinerja kearah penilaian prestasi dan kinerja guru dan sekolah. 


                                                                                                                                   

1 komentar:

Featured Post

  Tumpukan masalah yang menggelayut di madrasah kami tidak sedikit. Stigma guru yang belum berkualitas, pembelajaran yang monoton, siswa mal...