Kompetensi (yang terabaikan)

Pandemi Covid ini terasa tambah tidak karuan. Informasi semakin simpang siur, seriring menipisnya ketakutan masyarakat terkena virus ini, seiring pula dengan pertambahan penderita virus ini. 

Setiap hari kita mendengar dan melihat dari media audiovisual banyak korban virus ini yang meninggal, di rawat dan isolasi mandiri. Trenyuh mendengarnya. Semoga yang terkena virus ini bisa bertahan dan bisa melanjutkan aktivitas kesehariannya dikelak sembuhnya. 

Pendidikan di era Covid ini yang benar benar terkena imbas nyata. Siswa sekolah tetapi dengan sistem online dari rumah. Dengan SK darurat dari kementerian pendidikan dan kementerian agama untuk melaksanakan daring dilaksanakan demi menjaga anak bangsa. 

Beberapa pembelajaran daring mengajarkan kompetensi inti yang diharapkan mampu mencakup KI1, KI2 dan KI3. Yakni spiritual, sosial dan nalar siswa. Namun secara nyatanya dua kompetensi, kompetensi spiritual dan sosial lebih di abaikan siswa, mereka mengerjakan tugas tugas pengetahuan saja. 

Pembiasaan pembiasaan yang dilakukan hanya sekedar penggugur kewajiban, banyak yang tidak membekas dalam diri mereka. Bahkan banyak diantaranya yang tidak belajar. Dengan dalih kuota habis, tidak bisa mengikuti pembelajaran online dan lain sebagainya. 

Sungguh sangat disayangkan ketika pembelajaran online ini diikuti siswa sambil nongkrong di kafe. Tentu siswa setaraf SD dan SMP masih harus belajar tatakrama dan etika. Mereka seakan semakin susah dididik akhlak dan etika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Perempuan sebagai Garda terdepan

Dalam rangka Milad FORHATI ke 26, yang jatuh pada tanggal 12 Desember Forhati Wilayah Jawa Timur mengadakan peringatan dibarengkan dengan mo...