Langsung ke konten utama

Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

 


Bulan Oktober ini, tepatnya tanggal 10 Oktober  diperingati sebagai hari Kesehatan mental sedunia. Kesehatan mental itu merupakan hal penting untuk kehidupan kita. Karena hari ini disinyalir banyak orang hampir 1 miliar memiliki  gangguan Kesehatan mental. Ketika orang terkena gangguan Kesehatan mental banyak yang memakai obat obatan terlarang, Depresi dan bahkan bunuh diri.

Di masa Pandemi covid -19 ini penting sekali kita menjaga Kesehatan mental dalam rangka menjaga imunitas kita dan tetap waras dalam menghadapi pandemic yang lebih dari setengah tahun ini melanda di negara kita.

Awal mula adanya virus corona di Wuhan, kita dahulu merasa sangat jauh dari virus itu dan tidak akan terkena. Namun semakin lama perjalanan virus ini yang melumpuhkan hampir keseluruhan bumi ini, kita semakin merasa virus itu berada di sekitar kita. Per 15 Oktober ini saja angka positif Covid 19 di Indonesia ada kurang lebih 349.160 orang dan yang meninggal ada sekitar 12.268. Angka Ini belum   menunjukkan penurunan dan bahkan di Jawa Timur sendiri sampai saat ini masih zona merah, yang artinya kita masih sangat ketat dalam Pembatasan Sosial, protocol Kesehatan , Work From Home dan lain sebagainya.

 Dampak pembatasan Sosial bahkan PSBB tidak bisa di pungkiri meningkatkan rasa takut dan stress masyarakat. Ancaman PHK, Resesi Ekonomi dan Penyelenggaraan Sekolah Jarak Jauh memicu tambah depresi nya orang tua menghadapi beban hidup dan menjadi pengajar anak mereka.

Beberapa pikiran yang negative saat adanya pandemic covid-19 ini bisa saja terjadi, seperti khawatir terhadap keselamatan diri sendiri dan orang terdekat, merasa Kesepian, bosan akibat pembatasan sosial, putus asa dan cemas karena pandemic ini tidak kunjung berakhir,  Frustasi  kebutuhan sehari-hari semakin sulit pemenuhannya, sedih, takut yang berlebihan mendengar berita mengenai corona.

Maka dari itu butuh sekali dengan yang namanya menjaga keseimbangan (balancing) dalam hidup supaya kita bisa menghadapi pandemic ini dengan tenang dan selamat. Kita bisa menerapkan strategi menghadapi covid-19  dengan 4A : Avoid  (menghindari), Saat ada masalah kita bisa menghindarinya. Alter (Mengubah), mengubah beban menjadi tantangan dan mensupport orang lain, Adapt (Beradaptasi) dengan berfokus dengan hal hal yang menyenangkan. Accept (menerima) yakni belajar menerima walau menyakitkan. Apabila kita sudah terkena maka yang kita lakukan adalah menerima dengan berlapang dada menyerakan semua kepada yang maha kuasa.

 

Komentar

  1. Semoga kita senantiasa diberi kesahatan lahiriah dan batiniah (mental)

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Hujan di Bulan Juli

Hega menghela nafasnya dengan berat.. “Huuftt mendung, Apakah akan hujan di hari yang dingin ini?” ucapnya dalam hati. Benar karena ini bulan Juli bulan dimana negeri tropis seperti Indonesia ini sedang musim dingin. Udara dingin memang kadang tidak bersahabat. Tapi Hega sangat suka dengan musim dingin dari pada musim hujan. Bukannya benci dengan hujan. Ada beberapa serpihan kenangan duka terselip di kehidupan Hega saat kuliah dulu. “Ga…., “ teriak seseorang Hega menoleh, ternyata sahabatnya yang memanggilnya di depan perpustakaan. Wajah manis dalam senyuman dan mata lugunya membuat Hega menyambutnya dengan senyuman juga. “Ada Apa, Is?” tanyanya. “Besok kamu bisa ikut acara MUSDEGA? Kamu kan kerani. Wajib Ikut lho… “ Tanya si Aisyah. Bukan hanya tanya tapi dia lebih kepada memastikan kehadiran Hega untuk musyawarah Pandega yang akan diadakan hari Sabtu sampai Minggu esok hari. “Belum pasti” jawab Hega lesu dengan menekuk mukanya. “Ayolah semangat.. kamu past...