Transformasi menuju Madrasah Digital

 



Wajah madrasah yang dulu dikenal dengan kolot, kumuh dan jauh dari tekhnologi.  Kelas kelas yang sederhana, toilet yang bau, dan baju lusuh dari para siswa, sekarang tidak lagi seperti itu. Madrasah telah berubah sangat pesat. Bangunan megah dan fasilitas pembelajaran yang memadai bahkan bisa dikatakan selangkah lebih maju. salah satu indikator kemajuannya sejak tahun 2016 madrasah telah menerapkan ujian nasional berbasis computer (UNBK).

Jawa Timur sebagai barometer pendidikan madrasah telah mampu menjawab tantangan bahwa kemajuan tekhnologi bisa berimbang selaras dengan perkembangan madrasah, pendidik dan tenaga kependidikannya serta peserta didik. UNBK yang dihapus dan ganti dengan asessmen siswa yang juga tetap menggunakan tekhnologi digital dalam pelaksanaannya.

Sejalan dengan adanya pandemi covid 19 dimana pembelajaran mengalami lompatan yang sangat dahsyat, pembelajaran yang dulu sekedar mengandalkan tatapmuka dan metode pembelajaran konvensional, sekarang semua berbasis Learning Management System (LMS).

Akses tidak terbatas ini dalam pendidikan ini semua diharapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu dan berdaya saing. Pada sambutan  Pembukaan BIMTEK Penerapan EDM dan eRKAM tahun 2021 disampaikan oleh Bapak Direktur Jenderal Pendidikan Islam : Prof Dr. H. Muhammad Ali Ramdhan menyampaikan bahwa Kementerian Agama saat ini memberikan pelayanan pendidikan formal bagi hampir 100 ribu siswa atau sekira 15% total siswa nasional.  

Untuk meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas komitmen kementerian agama  melalui program-programnya akan melakukan penguatan sistem dan mekanisme perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja melalui digitalisasi anggaran berupa eRKAM.  

Anggaran Madrasah berbasis kinerja elektronik atau bagi semua Madrasah secara bertahap yang sudah dimulai pada tahun 2020. 15420 madrasah yang tersebar di 197 kabupaten kota dan 12 provinsi telah mengikuti bimtek dan pada tahun lalu dengan melatih total 47 626 inti nasional provinsi kabupaten dan Madrasah.  tahun 2021 ini bimtek dilanjutkan dengan target sasaran sebesar 21687 madrasah yang tersebar di 312 kabupaten dan kota dengan wilayah 21 provinsi bimtek tahun ini diikuti oleh sekitar 65000 peserta pelatihan yang terdiri dari tim inti nasional provinsi kabupaten dan madrasah.

Penerapan sistem ini memungkinkan Madrasah menggunakan dana seperti dana BOS sumber dana lain untuk mencapai Standar Pelayanan Minimum (SPM), Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan penggunaan sistem eRKAM juga sangat mungkin ada monitoring kualitas belanja dari para pemangku kepentingan baik di lingkungan Madrasah di lingkungan kementerian kabupaten kota, kanwil Kemenag provinsi, sampai dengan kementerian Agama pada tingkat pusat.

Bila tahun lalu bimbingan teknis pengerjaan eRKAM dilaksanakan dengan system tatap muka, eRKAM tahun ini karena seiring dengan pembatasan sosial akibat pandemik dirancang ulang metode bimbingan teknis diubah ke pertemuan daring dengan tetap memperhatikan aspek mutu.

Dengan memanfaatkan tekhnologi virtual dalam pelatihan dengan metode sinkronus dan asinkronus didalam sebuah blended learning management system atau disebut sebagai blms.

Inovasi ini merupakan cara untuk tetap produktif dan menjamin program bimtek ini dapat tetap berjalan. Inovasi ini juga mempercepat transformasi digital di lingkungan Madrasah. Dengan transformasi ini diharapkan kementerian agama bisa berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas dan pengelolaan layanan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing global.

(Susahnya) Membangun Budaya Menulis




Budaya merupakan semua perilaku yang dikerjakan secara terus menerus dari dulu sampai sekarang menjadi sebuah kebiasaan. Kata budaya sendiri merupakan suatu bahasa yang berasal dari bahasa Sansekerta budhayah yang arti budi atau akal. Budaya atau kultur serapan dari kata (culture) terkait dengan budi pekerti manusia yang menjadi pola dan cara hidup yang berkembang dari sekelompok orang yang menurun ke generasi berikutnya.

Dengan kebiasaan saya sekarang, akhirnya saya bisa membayangkan bagaimana cara hidup sekarang dipengaruhi oleh pola hidup generasi sebelum kita. Dan saya harus berterimakasih dengan generasi pendahulu yang telah menjalani pola hidup luar biasa sehingga bisa kami hidup dalam kebiasaan santun, teposeliro, saling menghargai. Saya yakin ini adalah hal yang dilaksanakan oleh pendahulu kita yang diwariskan kepada generasi sekarang. 

E.B Taylor seorang antropolog Inggris menyebut budaya sebagai sesuatu kompleks yang mencakup pengetahuan kepercyaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Membangun budaya tidak mudah, perlu waktu yang lama dan terus menerus. Budaya berbicara baik, budaya membaca, budaya menulis yang dikenal dengan budaya literasi pun tidak dibangun seperti membangun candi dalam semalam selesai. Butuh waktu yang lumayan lama dalam menanamkan nilai nilai yang diinginkan, butuh ketelatenan juga didalamnya dan butuh tekad kuat untuk mewujudkannya.

Di kondisi yang sekarang, Indonesia dikenal dengan budaya literasi yang masih rendah. Diakui apa tidak memang sangat susah membangun budaya tersebut. Terkikis oleh pragmatisme, arus digitalisasi, seakan akan budaya menulis itu ketinggalan zaman. Lebih mudah berbicara daripada menulis. Kita tidak terbiasa menulis sehingga hanya sebagian kecil saja orang yang mampu menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan. Selebihnya mereka belum mampu, kalau pun mampu belum tentu mau menulis. 

Tak heran jika Indonesia mendapatkan rangking 70 an dari ketiga tes PISA yang diselenggarakan tahun 2018 dari 77 negara yang berpartisipas. (sumber: liputan6.com). Singapura dan China peringkat atas dari keseluruhan tes yang diadakan yakni tes membaca, menulis dan sains.

Mengurai persoalan ini butuh budaya baru untuk mendongkrak kemauan dan kemampuan kita, warga Negara Indonesia salah satunya dengan membangun budaya menulis. Menulis adalah tingkatan tertinggi dari empat ketrampilan berbahasa, dalam menulis unsur membaca, berbicara, mendengarkan hingga mewujud kepada bahasa tulis yang bisa dilihat, dibaca orang perlu melewati ketiga hal tadi.

Menulis juga memerlukan tahapan yang disebut dengan trilogy menulis. Sebelum menulis, menulis itu sendiri dan proses edit tulisan. Membaca, mengamati, mendengarkan, memaknai symbol dan perilaku merupakan tahapan sebelum menulis. Banyak membaca akan sangat membantu memperluas cakrawala dan perbendaharaan kata. Saat menulis itulah produk tulisan tercipta, yang sebelumnya masih diangankan dan ada dalam fikiran, menulis merupakan bentuk nyata dari apa yang telah kita fikirkan. Menulis bisa cepat bisa juga lambat tergantung tingkat kesulitan, motivasi diri, alat dan media untuk menulis. Setelah jadi tulisan kita langkah terakhir adalah mengedit tulisan. Penting mengedit tulisan karena salah huruf bisa jadi salah pemaknaan. Substansi yang akan disampaikan penulis bisa jadi tidak langsung bisa dipahami pembaca karena kesalahan teknis menulis.

Keluarga Sakinah Mawaddah Membentuk Generasi Unggul

 

 

Keluarga Sakinah Mawaddah  

Membentuk Generasi Unggul

E-mail: rohmawati551@gmail.com

 

 



Berkeluarga adalah kebutuhan secara naluriah yang terdapat pada diri manusia. Sebenarnya semua spesies dimuka bumi mempunyai naluriah meneruskan keberlangsungan generasinya dengan berkembang biak. Sebagai makhluk yang berakal tentu saja etika dan tata cara berkeluarga tidak sama dengan hewan. Ada batasan dan ada pola interaksi tertentu dalam membentuk hubungan yang namanya keluarga dengan jalan pernikahan.

Menikah adalah ibadah terlama dalam kehidupan manusia. Karena kita bersama dengan pasangan sepanjang kehidupan kita. Pernikahan dalam al – Qur’an ada dua kata yang menyebutkan arti pernikahan yakni kata nikah dan kata zauj. Kata Nikah diulang 23 kali dalam berbagai surat dan kata zauj  di ulang sebanyak 79 kali dalam Al-Qur’an. Terminologi nikah adalah perjanjian yang dibuat oleh orang atau pihak yang terlibat dalam perkawinan. Perkawinan dibuat dalam bentuk akad karena ia adalah peristiwa hukum, bukan peristiwa biologis semata. Karena pada dasarnya hubungan badan antara laki-laki dan perempuan adalah terlarang kecuali ada hal hal yang membolehkannya kecuali ada hal hal yang membolehkannya secara syara’. Diantara yang membolehkan hubungan badan ini adalah akad nikah diantara keduanya. Pernikahan mengandung komitmen Ilahi dimana perjanjian suci yang diucapkan oleh dua jenis manusia yakni laki-laki dan perempuan untuk membangun rumah tangga. Kenapa dibilang mengandung komitmen ilahi ? firman Allah dalam surat An Nisa’:21 artinya : Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.

Misaqan galizan adalah memberikan isyarat pernikahan adalah perjanjian yang kukuh, kuat dan sama nilainya dengan perjanjian nabi dalam menyampaikan ajaran agama kepada umatnya. Menurut Quraish Shihab “Misaqan galizan” adalah sebuah keyakinan yang dituangkan seseorang istri kepada suaminya dan dianggap bahwa perkawinan adalah sebagai amanah. Nabi Muhammad Saw dalam hadits nya yang artinya “kalian menerima istri kalian sebagai sebuah amanah” (Tafsir Al Misbah), Kesediaan seorang istri untuk hidup bersama dengan seorang laki laki, meninggalkan orang tua dan keluarga yang membesarkannya dan mengganti semua itu dengan penuh kerelaan untuk hidup bersama “lelaki asing” yang menjadi suaminya. Bersedia membuka rahasia. Sungguh mustahil kecuali ia merasa yakin bahwa kebahagiaannya bersama suaminya. Keyakinan inilah yang dalam al-qur’an dikatakan “misaqan galidza

Kehidupan keluarga modern menuntut persaingan antar setiap individu dalam sebuah keluarga. Eksistensi diri menjadi lebih dominan dibandingkan aspek komunal. meskipun tidak sepenuhnya dapat diklaim bahwa kehidupan keluarga modern telah membawa perubahan paradigma yang cenderung individualis. Namun, fakta sosial menggambarkan pola kehidupan masyarakat yang telah berubah drastis hampir dalam semua aspek, baik sosial, pendidikan, budaya, politik, ekonomi, dan agama.

Keluarga pada awalnya hanya mempersatukan dua orang yang berlawanan jenis yang kemudian atas izin Allah berkembang biak menjadi besar dan banyak. Keluarga inti dari suami istri, bertambahlah dzurriyyah generasi yang diharapkan lahir berkualitas seperti yang dikehendaki oleh Al -Qur’an yakni dalam firman Allah surat An Nisa’:9

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Fungsi keluarga harus berjalan baik dan benar agar muncul generasi yang berkualitas dari generasi sebelumnya. Selain fungsi keagamaan, biologis, ekonomi, pendidikan, sosial, komunikasi, yang menjadi urgen adalah fungsi keluarga sebagai penyelamatan  yakni fungsi yang harus dilakukan keluarga selalu memperhatikan kualitas generasi berikutnya, jangan sampai lemah dari segi akidah, fisik, mental, pengetahuan, ekonomi dan lain sebagainya.

Istilah dalam Al-Qur’an untuk keluarga harmonis adalah keluarga sakinah yakni keluarga yang dibangun atas dasar kecintaan (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah) QS Arrum ayat 21. Sakinah asal katanya sakana yang berarti segala sesuatu yang menetap padanya karena kecintaan. Oleh tafsir Ibnu Abbas menjelaskan bahwa semua kata sakinah dalam Al-Qur’an memiliki makna tenteram, damai, dan tenang.

Jadi, keluarga sakinah itu dapat dipahami sebagai terbentuknya keluarga berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memberikan kasih sayang kepada anggota keluarganya sehingga mereka memiliki rasa aman, tenteram damai serta bahagia dalam mengusahakan tercapainya kesejahteraan di dunia dan akhirat.

Mawaddah berasal dari kata wadda-yawaddu yang artinya mencintai sesuatu dan berharap bisa terwujud.  Dalam ayat al-Qur’an kata mawaddah dan seakar dengannya berjumlah 25. Al-Asfahani membagi ke dalam dua pengertian pertama berarti cinta (mahabbah). Terkait keinginan saling memiliki. Dorongan yang kuat untuk memiliki inilah yang melahirkan cinta, karena dorongan cinta yang kuat akhirnya melahirkan keinginan untuk mewujudkan yang dicintainya. Oleh sebagian ulama di artikan juga dengan mujama’ah (bersenggama)  Kedua Kasih sayang. Dalam hal ini mawaddah diartikan semata mata mencintai dan menyayangi layaknya dalam hubungan kekerabatan, berbeda dengan cintanya suami dan istri. Disini lebih mementingkan hubungan baik kekerabatan agar tidak putus.

Kata rahmah ditemukan dalam Al-Qur’an sebanyak 114. Kata rahmah berasal dari kata rahima-yarhamu yang berarti kasih sayang dan budi baik/ murah hati. Kasih sayang adalah dianugerahkan oleh Allah kepada setiap manusia. Dengan rahmat Allah tersebut manusia akan mudah tersentuh hatinya jika melihat pihak lain yang lemah dan merasa mudah iba atas penderitaan orang lain. Bahkan wujud kasih sayang ini membuat seseorang berani berkorban dan bersabar untuk menanggung rasa sakit. Contoh kasus dimana seorang ibu yang baru saja melahirkan akan secara demonstrative mencium bayinya, padahal dia sedang dalam kondisi kepayahan dan kelelahan yang sangat. Ada kasus juga dimana seorang ibu tega  membunuh bayi yang baru dilahirkannya karena khawatir diketahui orang lain hubungan gelapnya dengan orang lain. Dorongan rasa takut menghilangkan rahmat Allah kepadanya.Sedang kata rahmah yang berarti baik budi/murah hati adalah khusus milik Allah.

Untuk menciptakan hubungan sakinah mawadah warahmah secara sosiologis secara sosial lembaga pernikahan memepertemukan dua orang yang berbeda, dari jenis kelamin, suku, keluarga maka untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah harus dibangun rasa saling percaya, dua insan yang berbeda dan bersatu dalam rumah tangga memerlukan rasa percaya satu dengan yang lain. Dasar kepercayaan ini pondasi untuk membangun keluarga. Ketika suami keluar istri percaya bahwa dia bekerja dan mendoakan kesuksesannya. Suami  bekerja juga tenang. Apabila pertama kali dibangun dari rasa ketidakpercayaan yang muncul adalah emosi dan gelisah.

Penghargaan terhadap perbedaan, detail masing masing karakter akan muncul saat kita bersama. Aspek kecil – kecil yang sepele yang dahulu tidak muncul saat  belum berumah tangga. Belum lagi ide dan gagasan yang berbeda. Apabila tidak ada toleransi dan mendiskusikan jalan keluar yang terbaik akan memunculkan keretakan dalam bangunan keluarga.  

Banyak sekali kasus perceraian terjadi percekcokan antara suami istri. Usaha istri dalam menyenangkan suami dan usaha suami dalam berusaha seringkali tidak mendapatkan penghargaan dari pasangan masing-masing. Ketika penghargaan terhadap usaha tidak ada maka berkurang rasa hormat diantara keduanya. Maka sangat dibutuhkan rasa saling menghargai dan menghormati.

Generasi unggul lahir dari pengkondisian sedemikian rupa. Tidak taken for granted. Membina keluarga yang tenteram, tenang dan penuh kasih sayang merupakan bentuk pengkondisian dini untuk menciptakan keturunan yang memiliki kesehatan mental yang baik dan raga yang baik pula. Membentuk generasi unggul sebagai bentuk tanggungjawab ilahiyah kepada Tuhan yang telah memberikan amanat kepada semua orang tua.  

 

 

Daftar Pustaka

Tafsir Al-Qur’an Tematik 2nd edition. Buku 2 (Lajnah pentaskhihah Mushaf Al-Qur’an) Balitbang dan Diklat Kementerian Agama kamil Pustaka, 2014

Kartini, Kartono, Psikologi Abnormal, dan Abnormalitas Seksual (Bandung, Mandar Maju, 1989)

Salman, Ismah. 2000. Konsep Dan Sosialisasi Keluarga Sakinah Dalam Insyiyah. Disertasi: UIN Jakarta 

Quraish ShihabTafsir al-Misbah,( Jakarta : Lentera Hati, 2012)

 


 

 

Banjir Bandang Batu Malang

 



Jam 15:00 saya berangkat ke Malang. Ada dua acara yang akan saya datangi pada malam hari di KOta Malang dan siang hari besoknya di Kota Batu. Saya pamit kepada ibunda sekaligus menitipkan anak ketigaku kepada beliau. Dalam perjalanan di temani suami saya tidak banyak menggunakan HP karena saya gunakan untuk istirahat.

Sesudah sholat magrib saya melihat HP pertama kali yang saya lihat adalah WA dari kakak yang kebetulan datang ke rumah.  Ibu bilang segera pulang Batu Banjir. Kontan saja saya segera browsing di Internet.  dan benar saja tranding topic hari ini adalah Banjir bandang di kota Batu (selain berita kecelakaan artis vanessa angel). Kecamatan Bumiaji yang terdiri dari beberapa desa terkena banjir. saat kompas.com menuliskan 17:40 tadi ada 1 orang yang hilang, dan kemungkinan bertambahnya korban hilang bisa bertambah.  Sedangkan BNPB melaporkan korban jiwa yang lebih banyak. 15 orang hilang, 11 dalam pencarian.

Curah hujan yang sangat tinggi dan sumbatan-sumbatan kayu menyebabkan luapan banjir di daerah ini. Kec.  Bumiaji yang setahu saya daerah wisata yang padat penduduk dan padat dengan bangunan indah café dan tempat konkow.

Ternyata daerah wisata yang digalakkan oleh pemerintah Batu menurut hemat saya meninggalkan kearifan lingkungan. Mereka secara serampangan menebang pohon untuk dibuat warung-warung.

Allah mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan lingkungan dengan firmannya dalam surat Ar Rum 41: telah banyak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan akibat dari perbuatan mereka. Agar mereka kembali ke jalan yang benar.

Dan peristiwa banjir bandang di Batu ini membuka mata kita untuk kembali ke jalan yang benar. Memelihara ekosistem dengan sebaik-baiknya. Manusia adalah khalifah dimuka bumi yang diberi tanggung jawab menjaga kelestarian alam.

Bukan hanya bumiaji, tapi diseluruh tempat yang saat ini hutan dipegunungannya sudah digunduli, sangat mungkin sekali akan terjadi banjir serupa. Kita perlu waspada dan selanjutnya bersama sama memelihara kelestarian alam. Tidak semena-mena menebang pohon. Gerakan menebang satu pohon tanam 10 pohon akan juga berperan besar untuk menjaga lingkungan.


Mengubah potensi yang terbengkalai menjadi destinasi

 



Pandemi tidak selamanya menjadi hal yang buruk mungkin dibuat untuk menghilangkan nafas sebentar memperbaiki segala sesuatunya untuk lebih baik tidak terkecuali beberapa tempat berhenti untuk memperbaiki bangunannya memperbaiki hal-hal yang tergolong kelas yang selama ini luput karena terlalu banyak orang yang berkunjung.

Demikian juga Di beberapa desa di daerah Tulungagung di saat pandemi mereka membangun beberapa destinasi wisata yang dulu terbengkalai di desanya menjadi sebuah wahana yang menarik untuk dikunjungi

Ide-ide kreatif dari tangan-tangan kreatif berbekal potensi digital yang sekarang tiada batas berusaha untuk mengubah dan mengkreasikan potensi desa contoh ada di daerah Sumbergempol. Gunung budeg polres menjadi tempat wisata keluarga gunung yang dulunya gersang sekarang banyak didatangi oleh wisatawan lokal yang melepas penat selalu berada di rumah di masa pandemi. 

Dinamai gunung cilik Park kita harus naik beberapa meter untuk bisa naik ke puncak gunung cilik meskipun suasana di siang bolong panas sekali tetapi oleh pengelola diberi kupu-kupu kecil yang cukup untuk  orang beristirahat sambil menikmati semilir angin yang ada di atas gunung cilik ini tentu saja ini menambah suasana malas untuk pulang dan ingin berlama-lama disini. 

Di sebelah timur gunung cilik Pak ini ada destinasi yang di oleh-oleh desa Wates yakni Garuda cilik atau pasren Garuda. 

Ada lagi di daerah Kendal bulur itu juga di daerah sawah yang diubah menjadi taman dan warung-warung kecil. Ini menghidupkan masyarakat ekonomi masyarakat desa setempat. Karena setelah pandemi ini sangat ramai pengunjung. 

Menunggu pandemi berlalu, dengan berbenah memperbaiki potensi desa bisa dijadikan PAD. Dan mendongkrak ekonomi warga. Senang sekali melihat warga antusias memperbaiki wilayahnya. Mengembangkan potensi yang selama ini tidak dikembangkan. Dilirikpun tidak sekarang menjadi wahana yang menarik. 

Apalagi media sosial, YouTube, Instagram dan media yang lain yang dimiliki banyak orang ikut serta mempopulerkan tempat tempat baru yang menarik. meski letaknya terpencil, saat sudah diunggah di YouTube oleh YouTuber, sudah hampir bisa dipastikna akan dicari dan diburu oleh natizen.

 Armada2 kendaraan rental, kereta mini dll turut kebanjiran order mengantar warga ke tempat2 wisata yang akan mereka tuju


Menuju guru berkualitas melalui supervisi



Supervisi akademik adalah hal yang belum pernah sekalipun saya lakukan pada pembelajaran guru-guru selama tiga tahun saya menjadi kepala MTs. Bentuk apologi adalah saya sudah merencanakan, ditahun pertama masih ada rasa rikuh dan merasa sungkan karena guru senior semua yang saya hadapi. 

Di MTs ini adalah tempat saya dulu mencari ilmu tahu 1993, nah takdir Allah menempatkan saya menjadi kepala madrasah di MTs ini pula (MTs Arrosidiyah), beberapa guru senior merupakan senior saya. Patutlah saya merasa rikuh kalau harus mensupervisi mereka saat KBM. 

Apologi Kedua karena adanya pandemi covid 19 melanda. Sehingga pembelajaran praktis melalui media daring. Supervisi tidak jadi lagi dilaksanakan. Hanya sekedar menanyakan keaktifan siswa saja yang bisa kita lakukan. Itupun ditindaklanjuti dengan home visit ke anak2 yang tidak aktif mengikuti kegiatan daring. 

Membincang masalah ketercapaian pembelajaran sangatlah jauh.. tidak sampai kearah itu. Kami bisa melaksanakan pembelajaran dengan sehat dan selamat serta tidak banyak membebani siswa dengan tugas tugas itu adalah hal utama bagi kami insan pendidik di madrasah. 

 Setelah PPKM level 2 dan diperbolehkan untuk tatap muka secara terbatas, maka kami menggenjot diri untuk memperbaiki pembelajaran. Awal pendisiplinan siswa untuk masuk kelas sebelum jam 07:00. Dengan kebiasaan 1.5 tahun belajar dari rumah masuk sekolah tatap muka bukanlah hal yang mudah. Penyesuaian Minggu pertama baik guru dan siswa untuk mendisiplinkan diri. 

Sebulan berlalu barulah kita merencanakan adanya kegiatan supervisi akademik. Kami konsep secara praktis dan mudah dikerjakan sesuai dengan kondisi madrasah. Seobyektif mungkin, demokratis. Itu semua adalah sebagian kecil dari prinsip-pinsip kegiatan supervisi. 

Kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah bukanlah untuk mencari kesalahan guru dalam mengajar, namun lebih kepada peningkatan kualitas guru. Karena ketika mengajar dengan ditunggui pasti memiliki kesan yang berbeda dari guru dibanding pembelajaran seperti biasanya. 

Saat guru telah tahu kekurangan dalam mengajar yang bisa dia temukan sendiri dalam kegiatan diskusi pasca pelaksanaan supervisi akademik, akan memberikan perbaikan metode, media maupun strategi pembelajaran. 

Rapat Luring Perdana MW FORHATI JATIM

 



Setelah pelantikan tanggal  10 September 2021 yang dilaksanakan di Shangrilla Covention Center Surabaya, FORHATI melaksanakan Rapat Harian Luring pertama kalinya di awal bulan Oktober 2021 ini. 

Didalam rapat ini hadir salah satu dewan Penasehat MW FORHATI Jawa Timur. dr. Herlin Ferliana, M.Kes memberikan motivasi kepada pengurus yang hadir. 

Dalam sambutannya beliau mengarahkan kepada penguatan Ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga ini mulai di kandungan sampai umur 5 tahun yang disebut dengan golden period. Golden period ini menghantarkan 50 % kecerdasan yang dimilikinya. Gerakan membentuk SDM yang hebat dan unggul dengan merangkul calon ibu menjadi generasi Indonesia yang siap secara lahir dan batin. 


Mengedepankan Keislaman, bagaimana generasi masa sekarang mulai selalu diperkenalkan dengan nuansa Islami seperti Tahajud, membaca Al-Qur’an. Saat pra natal ini perlu sekali mendapatkan asupan keagamaan yang kuat untuk membentuk generasi unggul. 


Kanda Ruba'i yang hadir di rapat presidium ini turut memberikan masukan. 

FORHATI merupakan organisasi masyarakat nirlaba, Organisasi sifatnya partisipatif, harus hadir di tengah tengah masyarakat sebagai pendorong pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah masalah sosial, agama dan hukum ditengah masyarakat. 

Untuk itu Kesiapan teknis harus diperhatikan supaya bisa tampil dengan elegan. Jangan sampai tidak tertib. 

Supaya forhati tidak hanya dipandang hadir dan ada saat arena Munas / Muswil saja. 


Dalam rapat kali ini menyepakati berbagai program kerja yang telah di amanatkan dalam Muswil dengan kegiatan kegiatan di bulan Oktober. 

Untuk menyambut bulan bakti FORHATI berbagai rancangan kegiatan digarap dan dibentuk kepanitiaan yang diketuai oleh Janie Triangga Luh P, SE. 

One day One Article

 



Riang gembira hatiku melihat anak anak sudah normal masuk sekolah. Mereka sepertinya juga antusias dan lebih mudah di arahkan. setahun tanpa pengarahan guru secara langsung seakan akan membuat mereka kangen dan rindu akan bimbingan dan sapaan guru guru  mereka di sekolah. 

kegiatan apel pagi, berdoa dan mendengarkan motivasi pagi, mereka lalui dengan khusyuk dan hikmat. Energi baru yang positif melingkupi mereka. Saya dan bapak ibu guru lainnya merasa bersyukur dengan perubahan dari mereka. 

Kegiatan pembelajaran terbatas bisa dikatakan sudah normal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. masker selalu dipakai, tempat cuci tangan selalu tersedia di depan kelas. Organisasi kelas pun tidak lupa mereka buat mulai ketua, wakil ketua, sekretaris dan wakilnya serta bendahara juga dengan wakilnya. 

Senyampang masih baru dan mereka masih semangat, saya berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh pengurus kelas. Memberikan pengarahan job discription dan berdiskusi tentang tanggung jawab yang harus di emban oleh pengurus kelas. Mereka yang selama 1,5 tahun berada di rumah tentu saja agak kesulitan dalam mengorganisasikan kelas dengan baik. 

Pada kesempatan itu pula saya mengusulkan untuk seluruh pengurus kelas wajib menulis dalam rangka menanamkan cinta terhadap dunia menulis sejak dini. Bak gayung bersambut, anak-anak melaksanakan proses kreatif menulis itu dengan riang gembira. Tak kalah gembiranya dengan anak-anak, saya dan bapak ibu guru yang lain termotivasi untuk juga membumikan literasi di MTs Arrosidiyah. 

One day one article mulai berjalan. rasa was was ketika anak tidak mampu istiqomah dalam menulis pasti ada, karena jangankan anak-anak orang dewasapun banyak yang tidak bisa istiqomah dalam menulis. Motivasi yang tepat untuk terus bisa menulis perlu ditanamkan kepada anak-anak dan orang dewasa, supaya kegiatan ini bisa terus berjalan dan berkembang. 


Refleksi Harlah Maarif NU ke 92 - Inovatif dan Responsive terhadap Era Digital

 



Menyongsong hari lahir Ma'arif NU yang ke 92 yang jatuh pada tanggal 19 september nanti, kami Insan pendidik yang mengabdi di bawah bendera ma'arif  tentu saja tidak akan menyia nyiakan momentum ini. Madrasah dan sekolah di ma'arif bersama sama memeriahkan hari lahir ini. Banyak yang membuat spanduk, mengibarkan bendera merah putih beserta bendera ma'arif .

Hari ini marak dengan canva dan twibonize untuk memberikan ucapan yang menarik dan kreatif.  Tangan tangan kreatif dari insan pendidik mengukir jejak digital dengan membuat kartu ucapan secara digital. Mereka pasang di status WA, FB, Ig dan Twitter mereka.

Tak bisa dipungkiri di masa pandemi ini melahirkan kreatifitas tanpa batas. Sesuatu yang dulu menurut kita hanya bisa dibuat oleh para ahli. Sekarang lambat laun kecanggihan tehknologi itu menelusup di kehidupan sehari-hari kita. Kita semakin akrab dengan bentuk serba digital.

Keberadaan pendidikan sekarang tidak terlepas dengan kebutuhan digital. Pembelajaran selama 1,5 tahun ini diarahkan kepada pendidikan daring. Kesemua itu memunculkan kreatifitas pendidik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan memberikan pelayanan pengajaran kepada peserta didik melalui ruang ruang maya. Beberapa aplikasi LMS (learning management system) digunakan.

Google form digunakan untuk membuat formulir absensi, dan pelatihan soal ujian. Keuntungan menggunakan aplikasi ini adalah, pendidik langsung tahu jawaban siswa salah atau benar. Tidak perlu mengoreksi lagi jawaban dari lembar kertas yang dulu diterapkan di sekolah/madrasah.

Selain Google workspace, ada yang menggunakan aplikasi telpon grup WA, aplikasi google meet, DUO dan lain sebagainya. Yang menarik dari perhatian saya adalah  Aplikasi e-learning yang banyak digunakan oleh tenaga pengajar adalah Microsoft 365, aplikasi yang bisa membuat video conference (vicon) tanpa jeda dan ringan dalam penggunaan data. Yang paling popular di masyarakat luas adalah zoom, saat zoom yang terdaftar bukan zoom premium maka memiliki waktu selama 40 menit, maka aplikasi teams dari Microsoft  ini tidak terbatas waktunya. Juga beberapa aplikasi conference lain yang digunakan sebagai bentuk

Kebutuhan akan ketrampilan virtual ini mutlak dimiliki oleh insan pendidik dan kependidikan. Tidak hanya dalam mengajar, digitalisasi organisasipun harus selalu diperhatikan dan di perbaiki dari hari ke hari. Maarif telah melaksanakan manajemen digitalisasi organisasi, mulai dari pembentukan website, mendata madrasah melalui formulir pendataan kelembagaan madrasah yang bernaung dibawah maarif. Seperti pendataan guru, siswa dan sarana prasarana.

Kesungguhan maarif dalam ngopeni  madrasah dan sekolah yang ada di bawah naungannya kami rasa sangat luar biasa. Apresiasi untuk langkah nyata ma'arif  yang tanpa lekang oleh waktu mengawal pendidikan demi mencerdaskan anak bangsa. Sinergi yang baik antara organisasi ma'arif dan dengan organisasi lain baik structural dan sesama organisasi kemasyarakatan semakin membuahkan hasil dari hari ke hari.

Harapan besar bahwa pendidikan ma'arif khususnya di Tulungagung menjadi barometer pendidikan yang ada di Jawa Timur dengan menguatkan kapasitas dari masing-masing insan pengelola pendidikan. Ketrampilan abad 21 yang sangat dibutuhkan untuk survive di hari ini yang perlu lebih di tingkatkan. Mutu pendidikan lembaga ma'arif NU yang memiliki standar mutu dan pengendalian mutu yang harus lebih digarap bersama. Sehingga slogan Sinergi, Manfaati dan Mbarokahi akan  secara nyata dirasakan diseluruh lembaga yang bernaung di bawah panji ma'arif  NU.

Selamat Hari Lahir ke 92 Ma'arif ku


Konvergensi Media Menyongsong Pemilu 2024

 



 

Tulisan ini disarikan dari pemateri stadium general pelatihan kader II dan LKK HMI Cabang Tulungagung. Pemateri yang di undang oleh adik adik mahasiswa ini adalah seorang tokoh nasional salah satu komisioner KPI Pusat. Ibu Nuning Rodiyah, M.Pd.I, beliau dengan apik meramu konvergensi media ini dalam menyongsong pemilu 2024.

 

Adanya simpang siur pemberitaan bahwa pemilu tahun 2024 ditunda, proses yang berubah dan lain sebagainya, semakin membuat publik risau dengan informasi. Tumpang tindih proses demokrasi dalam hal ini pemilihan umum membutuhkan pengawalan yang ketat oleh semua pihak.

Public dalam hal ini masyarakat luas harus berpartisipasi dalam proses demokrasi. Penguatan partisipasi public di era konvergensi media ini sangat dibutuhkan. Apa yang maksud dengan konvergensi media ini?

 

Konvergensi media ini adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang diarahkan kepada satu titik tujuan. Perkembangan tekhnologi saat ini tidak bisa dipungkiri menuntun kita kea rah tekhnologi komunikasi secara digital.

 

Salah satu contoh konvergensi mendia adalah liputan6 sebagai satu program siaran di TV, derivasinya ada liputan6.com. contoh lain kolaborasi sindotrijaya itu ada sindonews.com sebagai media online menggandeng pula program televisi seputar Indonesia. Mereka memanfaatkan konvergensi media ini untuk satu tujuan tapi melalui berbagai banyak media bisa sosial media.  Media ini bisa over-the-top media televisi, radio atau media online lainnya.

 

Sebagai bentuk kesiapan masyarakat terhadap era konvergensi ini, masyarakat yang sering kali dikenal dengan sebutan natizen bisa menyikapinya dengan mengkritisi media. Media media yang konvergen ini bisa saja dimiliki oleh satu orang namun memiliki platform media yang banyak. Dan bisa dipastikan semua tajuk pemberitaan yang dipilih oleh media yang konvergen yang dimiliki oleh satu orang semuanya sama. Tidak akan pernah memberitakan yang berlawanan dari platform media satu dengan lainnya. TV, radio, media cetak online, media massa pasti akan menyampaikan tajuk yang sama.

 

bisa dilihat sinetron ikatan cinta itu tiap hari di posting oleh RCTI akun di Instagram Facebook Twitter semuanya ini bagian dari konvergensi media berikutnya ketika bicara konvergensi media itu bicara struktur maka iklannya pun akan sekarang juga semakin konvergen pasang iklannya sebenarnya di TV tapi mendapat bonus nanti tampil iklannya ada di youtube-nya RCTI tampil juga di media online RCTI tampil juga di platform lain mungkin di Sindo Trijaya dan sebagainya.

 

Pada pemilu 2019 di KPU para calon dewan perwakilan rakyat, DPD atau pun Calon Preisden mereka diwajibkan untuk mendaftar satu akun media social, baik FB, Twitter, Instagram. Disini dimaksudkan untuk kampanye mereka. Mereka diperbolehkan kampanye saat jadwal diberikan oleh penyelenggara pemilihan. Akun yang telah didaftarkan ini bisa dibilang dengan sebutan akun suci. Karena akun ini semua pemberitaannya positif.

sementara banyak akun yang tidak terdaftar penyelenggara pemilu ini akun yang luar biasa digunakan untuk black campaign, ujaran kebencian, fitnah  yang tujuannya untuk menjatuhkan lawan. Ini adalah bagian dari strategi untuk menjatuhkan lawan.

 

KPI menjelaskan fakta bahwa di tahun 2019 puncak penyebaran hoax itu terjadi menjelang pemilu 2019 data menunjukkan bulan April ada sekitar 501 hoax yang kemudian tersebar, yang isinya tentang apa tentang pemerintahan politik tentang pemilu. Contohada 4 kontainer surat suara dan lain sebagainya. Pemberitaan hoax ini muncul dengan sangat kuat dan kemudian menyebar dengan sangat mudah karena apa kita tinggal klik saja pakai broadcast di WA, FB dan media lainnya.

 

kita sekali broadcast bisa 200 orang bisa menerima informasi tersebut apalagi kalau di lagi satunya WhatsApp telegram telegram jauh lebih banyak komunikasi satu grup yang bisa tertampung penyebaran penyebaran informasi.

 

Saat iklan kampanye sudah sangat dibatasi dibatasi peserta pemilu hanya boleh beriklan maksimal 10 iklan perhari di stasiun televisi. Mereka kemudian merambah ke sosial media bahkan masing-masing akun –akun individu dibuat sebagai sarana kampanye. Mengiklankan sesuatu contoh calon bupati  di Instagram. Cukup dengan menyasar market laki atau perempuan dan di bawah usia dan di atas usia 17 tahun. Cukup dengan satu klik dengan mudah individu melakukan pengiklanan calon tersebut. Dan ini diperbolehkan secara aturan.

 

Konvergensi media ini memberikan manfaat pertama Media di satu sisi membawa dampak positif untuk penyebaran informasi untuk melakukan literasi kepemiluan, melakukan digitalisasi pendidikan politik dengan biaya yang tidak mahal. Kedua efektivitas informasi di era digital ini kemudian harus diikuti kedewasaan dalam akses dan juga menyebarkan informasi merujuk kepada sumber yang bisa dipercaya atau berdasar fakta. Ketiga komunikasi publik yang baik.  kita harus punya komunikasi public yang baik ketika terjadi satu masalah punya manajemen krisis yang baik.

Loyalitas Total

 


Pendidikan swasta dengan segala pernik masalah. Mungkin semua lembaga mengalami persoalan yang pelik ibarat berjalan bisa berliku dan bisa juga jalan menjadi terjal. Memerlukan banyak sekali energy untuk menata dan membawa perubahan dalam lembaga swasta.

Sebenarnya dalam undang-undang pendidikan sekarang tidak ada istilah lembaga negeri dan swasta, yang ada adalah yang dikelola pemerintah untuk mengistilahkan lembaga negeri dan lembaga yang dikelola masyarakat untuk lembaga pendidikan swasta.

Kebanyakan lembaga pendidikan yang bernaung dibawah pengelolaan masyarakat mengalami persoalan yang lebih kompleks dibandingkan dengan persoalan di lembaga pendidikan yang dikelola pemerintah. Mulai dari stakeholder, pembiayaan, pengelolaan dan sarana prasarana.

Kesan kumuh dan sederhana dulu di sandang oleh lembaga ini, ke MCK adalah hal yang paling menakutkan bagi anak anak karena jauh dari kesan bersih, bahkan tidak jarang yang tidak memiliki MCK. Sehingga bila guru atau siswa mau membuang hajat harus ikut ke kamar mandi tetangga. Anak anak kecil yang belum sempurna betul dalam menjaga kebersihan terutama menyiram setelah membuang hajat. Terkadang ini yang menyebabkan tetangga berang.

Sekarang lembaga swasta sudah banyak berubah wajah. Dalam segi sarana MCK sudah banyak yang terpenuhi keberadaannya, bahkan layak dan bersih. Jargon Kebersihan sebagian dari iman menjadi budaya baik dari lembaga-lembaga ini.

Saya sebagai orang yang berkecimpung dalam pendidikan swasta setidaknya memahami ada beberapa persoalan urgen yang harus dibenahi oleh pelaksanaan pendidikan di swasta. Pertama  Pengurus, Kedua sumberdaya pengajar, ketiga mutu pembelajaran.

Persoalan pertama Lembaga pendidikan yang dikelola masyarakat pada umumnya didirikan oleh yayasan pendidikan. Pengurus yayasan banyak menjadi problem untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Ada yang cuek dan cenderung membiarkan pengelolaan pendidikan dan semua yang terkait dengan sekolah di urusi oleh sekolah itu sendiri. Ada pula yang terlalu mencampuri urusan sekolah, sehingga sekolah tidak memiliki kebebasan untuk mengelola kegiatan di sekolah.

Kedua sumberdaya pengajar yang dimiliki kebanyakan tidak memiliki loyalitas untuk mengabdikan diri kepada lembaga. Mereka sekedar mencari pekerjaan dan banyak diantaranya yang tidak fokus dalam pekerjaan mengajar. Mereka bekerja di sekolah dengan nyambi pekerjaan lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa penggajian swasta tidak bisa disamakan dengan pegawai pemerintah. Demi menghidupi keluarga, yang dilakukan adalah mencukupkan ekonominya dengan berbagai cara.

Kalau sudah begini jangan ditanya tentang mutu, mutu pendidikan akan baik apabila dilakukan dengan sungguh sungguh antara perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai pada perbaikan mutu. Keempat hal ini mungkin hanya sebagian dilaksanakan. Perencanaan dan pelaksanaan mungkin dilaksanakan, namun evaluasi terkadang hanya asal-asalan dan luput untuk melakukan perbaikan pembelajaran untuk siswa yang kurang baik pencapaiannya.

Maka yang dibutuhkan adalah keloyalan yang total terhadap pekerjaan. Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsi sebagai apa dia. Apabila sebagai kepala sekolah benar-benar mampu menjadi manajer, supervisor, mampu mengembangkan kewirausahaan sekolah, memiliki kepribadian yang bagus dan kemampuan social yang mumpuni sesuai dengan peraturan perundangan terkait dengan kompetensi kepala sekolah.

Guru juga harus memiliki loyalitas total. Tiada rezeki yang tertukar. Allah telah mencukupkan rezeki setiap orang. Bukan karena menjadi guru kemudian menjadi miskin. Memberikan pendidikan yang sungguh-sungguh kepada anak didik sehingga menghasilkan generasi yang memiliki karakter luhur, niscaya akan membuahkan hasil.

Independensi Etis dan Independensi Organisatoris

 


Saat berorganisasi bukan hal yang asing mendengar kata independensi. Kata yang bisa diartikan dengan sebuah kondisi ketidaktergantungan terhadap pihak manapun. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ini memiliki 15 arti. Kata ini bisa diartikan dengan merdeka dari segala ketergantungan. Seorang yang independen adalah orang yang bebas baik fikirannya maupun perbuatannya. Dia bebas mengeluarkan opini dan berpendapat.

Independen ini juga bisa dimaknai dengan dia tidak memihak kepada kelompok tertentu, dia hanya memihak kepada kebenaran. Selama berpegang teguh dengan kebenaran bila ada hal yang salah meskipun itu dilakukan oleh dirinya sendiri dia akan mengatakan salah, bila itu dilakukan oleh atasannya diapun juga akan tetap mengatakan salah.

Jiwa independensi ini yang menurut sekarang hampir hilang. Banyak yang mengatakan benar bila itu menguntungkan kelompoknya, namun ketika kelompoknya salah dia diam saja. Tidak jarang mereka menggantungkan hidupnya dalam sebuah kelompok atau organisasi.

Sejak menyandang predikat mahasiswa saya diajari independen, baik secara etis maupun organisatoris. Independen etis merupakan sebuah hal yang harus dimiliki oleh setiap individu  mengaktualisasikan dirinya sebagai hamba Allah dimuka bumi ini untuk selalu mencari kebenaran dan menegakkan kebenaran itu dimanapun berada. Aktualisasi dari hablumminallah terwujud dari perilaku sehari hari kepada sesama manusia dan alam ciptaan Allah.

Sikap untuk berpihak kepada sesuatu itu hanyalah keberpihakan pada kebenaran, obyektifitas, kejujuran dan keadilan. Sulit dilakukan memang tapi akan menjadi hal yang mengakar pada diri kita apabila kita latih dan kita selalu mencondongkan diri dengan hal yang benar dan obyektif. Apabila ada rasa subyektifitas seminimal  mungkin segera beralih kepada pemikiran yang obyektif.

Independen organisatoris merupakan kondisi saat kita di organisasi terutama di organisasi mahasiswa tidak memihak dan condong kepada salah satu partai. Akan sangat berbahaya bila mahasiswa bergerak dengan di tunggangi oleh kepentingan partai politik. Mahasiswa akan kehilangan citra diri sebagai agen pembaharu dan agen perubahan manakala dirinya sudah terjun kepada partai politik

Saat ini sebagai organisasi profesi pun saya di tuntut untuk tetap berpegang kepada independensi organisatoris. Dimana profesi sebagai Aparatur Sipil Negara diwajibkan untuk tidak berpartai politik atau mendukung partai tertentu.

Terapi menghadapi masalah

 





Semua orang punya masalah. Tidak ada yang tidak punya masalah.  Sampai Nabi kekasih Allah yang menjadi utusan untuk menyeru Tauhid dan memperbaiki Akhlak umat manusiapun tidak lepas dari masalah. Banyak yang berhasil menghadapi masalahnya, namun tidak sedikit pula yang tidak berhasil mengatasi masalah.  Banyak yang merasa stress dan putus asa dalam hidup ini atas masalah yang dihadapi. Mereka ingin berlari dari masalah. Namun ternyata dalam pelariannya itu, mereka bertemu masalah –masalah yang lain.

Dimasa pandemic ini, tidak lagi satu masalah yang kita hadapi. Kompleks sekali masalah yang harus kita hadapi dan kita urai untuk kita pribadi, keluarga maupun lingkungan kita. Saat PPKM sudah sampe kepada level melebihi jari di satu tangan kita, saat itu pula kita mulai banyak melihat orang-orang mengeluarkan cara untuk protes sebagai bentuk rasa tidak senang mereka menghadapi kebijakan pemerintah. Ada seorang artis yang memakai pakaian bikini two piece keluar ke trotoar demi memprotes, puluhan pedagang dan pebisnis yang sudah gulung tikar, menutup kantor, mengurangi jumlah karyawan dan merumahkan mereka tanpa pesangon. Melanggar aturan kebijakan pekerjaan non esensial yang tidak perlu mempekerjakan full karyawan mereka, demi mencapai target mereka harus masuk kerja dan menyelesaikan target perusahaan, dan banyak lagi persoalan saat ini.

Pandemi ini mau tidak mau kita harus menghadapi sebagai sebuah masalah dan harus kita hadapi dengan otak dingin dan hati yang ikhlas juga. Ada hal-hal yang bisa kita perlu renungkan untuk membuat kita lebih bisa menghadapi masalah terutama di masa pandemic ini.

Pertama Bersyukur. Kita patut sekali bersyukur masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Triwulan ini angka kematian di Jawa Timur saja mencapai 50.000. salah satu penyebabnya adalah paparan virus ini kepada masyarakat.  Kita juga patut bersyukur bahwa sebagai ASN atau yang memililik pekerjaan tetap. Dalam masa pandemic ini kita tetap menerima honor, meski tidak besar kita bersyukur dibandingkan dengan orang yang di sekeliling kita yang dalam masa pandemic ini. Banyak yang mengeluh dengan kondisi ekonomi yang kembang kempis, berjualan tidak diperbolehkan malam hari. Mau makan masih kesulitan. Membayar uang sekolah anak yang sudah menunggak dan lain sebagainya.

Kedua Bersabar. Dimasa ini kita perlu bersabar. Sabar Menjaga jarak. Karena Sesungguhnya filosofi menjaga jarak itu adalah memberikan ruang untuk sama. Tidak berbeda pejabat ataupun rakyat, karena virus ini akan menyerang bagi orang yang melakukan kerumunan. Sabar untuk selalu memakai masker, sabar berdiam diri dirumah, sabar bekerja dari rumah, dan  Sabar menghindari kerumunan.

Ketiga berbaik sangka, kita sekuat-kuatnya selalu berbaik sangka atas apa yang terjadi kepada kita, keluarga kita. Karena apapun yang terjadi tidak terlepas dari kodrat dan iradat Allah SWT. Sehelai daun yang jatuhpun itu atas izin dari Allah SWT. Memelihara baik sangka ini sangat berat, namun akan indah pada waktunya. Manusia selalu mencari makna dibalik musibah, dan ketika kita meyakini bahwa tidak ada musibah selain atas izin dari Allah, maka perjalanan menghadapi corona ini akan semakin ringan.

Keempat untuk mengahadapi masalah adalah memperbaiki sholat, kita semua sering melantunkan surat Al-Ma’un yang didalamnya dijelaskan ada orang yang mendustakan agama salah satunya adalah orang yang lalai dalam sholatnya. Apabila kita mau keluar dari masalah maka langkah ini sangat tepat karena dalam sholat yang sempurna kita bisa menjadi pribadi yang sempurna pula. Sholat menjauhkan kita dari perbuatan keji dan munkar. Sholat pula yang menjadi tegaknya agama kita. Didalam sholat inilah ketika kita lurus menuju jalan Allah, maka kita akan mampu keluar dari masalah dengan selamat di dunia dan akhirat.



Refleksi Tahun Baru Islam 1443 H

 



Terbayang di beberapa tahun yang telah lalu dimana setiap perayaan tahun baru selalu penuh dengan hingar bingar. Di kecamatanku setiap tahun baru seluruh madrasah sa hiyeg sa eka praya, semua bergerak untuk memperingati tahun baru Hijriyah 1 Muharram dengan perayaan yang semeriah mungkin. Dengan mengadakan pawai taaruf. Mulai dari anak anak RA, MI, MTs, MA, Guru Agama dan Penyuluh Agama ikut serta memeriahkan tahun baru hijriyah ini.

Panggung besar, sound system yang menggelegar, ribuan massa berkumpul di lapangan. Drumband setiap sekolahan yang memiliki di keluarkan. Jumlah kumpulan akan semakin bertambah ketika di tambah dengan orangtua yang ikut serta mengantarkan, menunggu dan menjemput anak anaknya. Juga tak lupa pedagang kali lima berderet sepanjang jalan mencari rezeki di tengah peringatan tahun baru ini.

Tujuan memeriahkan tahun baru ini tidak lebih adalah syiar Islam, menanamkan kepada anak didik dan kita untuk mengingat tahun baru islam. Kalender masehi yang biasa diperingati dengan tahun barunya dengan count down di hampir seluruh dunia, berkumpul di alun-alun dan tidak sedikit yang mengadakan hiburan untuk menunggu pergantian tahun. Pawai motor pun sering di temui untuk memeriahkan.  Semua itu terjadi saat pandemi belum melanda.

Kali ini dua kali sudah peringatan tahun baru Islam ini  diperingati dalam suasana yang unusual. Tidak seperti biasa karena terjadi wabah di seluruh dunia. Namun sebenarnya kita tetap bisa memeriahkan peringatan tahun baru hijriyah ini dengan berbagai macam cara. Membuat status berisikan ucapan selamat tahun baru Islam, membuat kegiatan kegiatan virtual yang bertema religius menyambut tahun baru ini, dan lain sebagainya.

Sekarang banyak masyarakat yang tahu dengan aplikasi aplikasi untuk bertatap muka secara virtual, bukan hanya kaum intelektual saja, namun masyarakat biasapun telah familiar dengan zoom atau video call bersama. Mereka meramu pertemuan ini biasanya untuk mengadakan muhasabah dan doa bersama, saling menanyakan kabar dan keadaan juga mengobrol dengan sesama.

Tahun baru 1 Muharram yang merupakan peringatan hijrahnya nabi Muhammad saw dari Mekah ke Madinah. Dikarenakan kota Mekah tidak lagi aman untuk dijadikan tempat dakwah nabi Muhammad saw. Beberapa kali beliau akan dibunuh oleh orang kafir Quraisy. Kemudian Allah memerintahkan Nabi untuk berhijrah ke Yatsrib. Menuju kehidupan yang lebih aman dan dakwah beliau bisa diterima oleh masyarakat.

Semangat berpindah untuk kehidupan yang lebih baik inilah yang mengilhami sebagian orang untuk berpindah untuk kehidupan yang lebih baik. Meski semua tidak bisa dimaknai secara tekstual berpindah itu berpindah tempat, namun lebih kepada semangat batin untuk berpindah dari masa lalu yang kurang baik menuju kepada kehidupan yang lebih baik. Motivasi dan inovasi memang sangat  diperlukan dan menjadi ketrampilan penting untuk bisa survive.

MENULIS DARI HATI

 




Beberapa hari terkena covid 19, seharusnya saya produktif untuk menulis. Saya memang tidak pernah lepas dari hadapan laptop selama isoman. Mantengin di kotak dengan layar kaca ini sampe larut malam. Namun tidak menulis artikel lima paragraf. Artikel lima paragraph ini di gagas oleh bapak Dr. Ngainun Naim kepada perkumpulan grup menulis maarif beberapa waktu yang lalu.

Saya lebih mengejar untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik sekolah. Membuat laporan madrasah, dari laporan kegiatan gurum, pembuatan kurikulum, Rencana Kerja Madrasah, sampai pada mengisi E-SAPK untuk ASN. Semua menyita waktu sehingga saya terkadang lupa untuk beranjak dari laptop hanya sekedar makan siang atau makan malam.

Untunglah suami dan anak-anak care sekali. Mereka menjadi perawat terbaikku.  Mereka meletakkan makanan, buah-buahan, jamu temulawak instan di depan pintu kamar selama isoman 10 hari. Si bungsu yang masih 4 tahun sering intip intip dengan membuka pintu kamar sedikit dan sering bertanya: “Umi masih sakit?” kalau saya jawab “masih, adik jangan dekat dekat umi dulu ya.. “ dia kemudian menyemangatiku dengan suara dalam dan lirih.. “ Cepet sembuh ya mi” Ucapan itu menguatkanku untuk cepat pulih. sekaligus membuatku pengin menangis, karena saya tahu banget dia pasti sedih berpisah sementara dengan ibunya. Saat tidur terutama, sebelumnya dia tidak bisa tidur sebelum meletakkan kepalanya di tanganku dan menyentuh bibirku dengan tangannya. Sekarang selama isoman dia tidak bisa melakukan semua itu.

Kegiatan yang bersifat virtual beberapa saya ikuti, zoom meeting untuk mendoakan beberapa keluarga dan kolega secara virtual, rapat, dan yang terbaru ini mengikuti kopdar Sahabat Pena Kita. Saya tergabung dalam grup menulis ini selama satu tahun. Selama pandemic dengan mewajibkan menulis seminggu satu tulisan dan satu tulisan lagi sebagai tulisan sunnah. Namun beberapa bulan sudah saya stag dan mandeg menulis. Juga banyak ternyata anggotanya yang sama seperti saya, nulisnya jarang-jarang.  Beberapa waktu saya sempat menginginkan keluar aja dari grup menulis. Karena kesibukan dan malu tidak menulis.

Sampai pada saat sabahat pena mengadakan Kopdar virtual yang diadakan dua hari Sabtu dan minggu 7-8 Agustus 2021, menggugah lagi tidur suri menulisku. Gol A Gong adalah duta baca yang didaulat sebagai pemateri di Kopdar kali ini, beliau mengemukakan Janganlah menulis pakai otak, menulislah dengan yang mengendalikan otak, yakni hati. Dengan menulis dengan hati maka pesanmu akan sampe ke hati pembacanya juga.

Ya menulis dari hati, saya sangat sepakat dengan quote ini. Saya akan mencoba untuk tetap bisa belajar merangkai kata. Belajar bukan berarti tidak ada ujian. Dan ujian saya saat ini adalah karena merasa kesibukan menjadi penghalang untuk menulis. Hati yang berbisik tidak usah lagi menulis, membuang-buang waktu. Padahal setelah menulis benar-benar menghilangkan beban yang terpendam di hati dan membuat pikiran jadi enteng sekali.

Banyak sekali peristiwa peristiwa yang terlalu indah berlalu begitu saja tanpa terekam dalam tulisan. Hari ini menulis lepas, besok menulis tema, besok menulis novel, besok lagi menulis apapun yang mau kita tulis. Akan menambah indah dunia kita sendiri. Warna penulis itu lebih banyak daripada yang tidak menulis. Meski terkadang lidah kita tidak mampu mengatakan keindahan tulisan kita, namun tuts keyboard kita membantu mengungkapkan makna hati kita.

Menulis dari hati, tentu tidak akan sama ide dengan orang lain. Bahkan norma kebenaran mungkin berlaku bagi kita, namun tidak berlaku bagi orang lain. Namun dengan bisa kita ungkapkan kita bisa diskusikan dengan orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Prof Imam Suprayogo yang juga sebagai pembina SPK, bahwa ketika dia mengomentari tulisan bukan berarti benci dengan tulisan tersebut, dia menjalankan fungsinya sebagai Pembina, dan berarti respect terhadap tulisan tersebut.

Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...