Transformasi menuju Madrasah Digital

 



Wajah madrasah yang dulu dikenal dengan kolot, kumuh dan jauh dari tekhnologi.  Kelas kelas yang sederhana, toilet yang bau, dan baju lusuh dari para siswa, sekarang tidak lagi seperti itu. Madrasah telah berubah sangat pesat. Bangunan megah dan fasilitas pembelajaran yang memadai bahkan bisa dikatakan selangkah lebih maju. salah satu indikator kemajuannya sejak tahun 2016 madrasah telah menerapkan ujian nasional berbasis computer (UNBK).

Jawa Timur sebagai barometer pendidikan madrasah telah mampu menjawab tantangan bahwa kemajuan tekhnologi bisa berimbang selaras dengan perkembangan madrasah, pendidik dan tenaga kependidikannya serta peserta didik. UNBK yang dihapus dan ganti dengan asessmen siswa yang juga tetap menggunakan tekhnologi digital dalam pelaksanaannya.

Sejalan dengan adanya pandemi covid 19 dimana pembelajaran mengalami lompatan yang sangat dahsyat, pembelajaran yang dulu sekedar mengandalkan tatapmuka dan metode pembelajaran konvensional, sekarang semua berbasis Learning Management System (LMS).

Akses tidak terbatas ini dalam pendidikan ini semua diharapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu dan berdaya saing. Pada sambutan  Pembukaan BIMTEK Penerapan EDM dan eRKAM tahun 2021 disampaikan oleh Bapak Direktur Jenderal Pendidikan Islam : Prof Dr. H. Muhammad Ali Ramdhan menyampaikan bahwa Kementerian Agama saat ini memberikan pelayanan pendidikan formal bagi hampir 100 ribu siswa atau sekira 15% total siswa nasional.  

Untuk meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas komitmen kementerian agama  melalui program-programnya akan melakukan penguatan sistem dan mekanisme perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja melalui digitalisasi anggaran berupa eRKAM.  

Anggaran Madrasah berbasis kinerja elektronik atau bagi semua Madrasah secara bertahap yang sudah dimulai pada tahun 2020. 15420 madrasah yang tersebar di 197 kabupaten kota dan 12 provinsi telah mengikuti bimtek dan pada tahun lalu dengan melatih total 47 626 inti nasional provinsi kabupaten dan Madrasah.  tahun 2021 ini bimtek dilanjutkan dengan target sasaran sebesar 21687 madrasah yang tersebar di 312 kabupaten dan kota dengan wilayah 21 provinsi bimtek tahun ini diikuti oleh sekitar 65000 peserta pelatihan yang terdiri dari tim inti nasional provinsi kabupaten dan madrasah.

Penerapan sistem ini memungkinkan Madrasah menggunakan dana seperti dana BOS sumber dana lain untuk mencapai Standar Pelayanan Minimum (SPM), Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan penggunaan sistem eRKAM juga sangat mungkin ada monitoring kualitas belanja dari para pemangku kepentingan baik di lingkungan Madrasah di lingkungan kementerian kabupaten kota, kanwil Kemenag provinsi, sampai dengan kementerian Agama pada tingkat pusat.

Bila tahun lalu bimbingan teknis pengerjaan eRKAM dilaksanakan dengan system tatap muka, eRKAM tahun ini karena seiring dengan pembatasan sosial akibat pandemik dirancang ulang metode bimbingan teknis diubah ke pertemuan daring dengan tetap memperhatikan aspek mutu.

Dengan memanfaatkan tekhnologi virtual dalam pelatihan dengan metode sinkronus dan asinkronus didalam sebuah blended learning management system atau disebut sebagai blms.

Inovasi ini merupakan cara untuk tetap produktif dan menjamin program bimtek ini dapat tetap berjalan. Inovasi ini juga mempercepat transformasi digital di lingkungan Madrasah. Dengan transformasi ini diharapkan kementerian agama bisa berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas dan pengelolaan layanan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing global.

1 komentar:

Featured Post

  Tumpukan masalah yang menggelayut di madrasah kami tidak sedikit. Stigma guru yang belum berkualitas, pembelajaran yang monoton, siswa mal...