Langsung ke konten utama

One day One Article

 



Riang gembira hatiku melihat anak anak sudah normal masuk sekolah. Mereka sepertinya juga antusias dan lebih mudah di arahkan. setahun tanpa pengarahan guru secara langsung seakan akan membuat mereka kangen dan rindu akan bimbingan dan sapaan guru guru  mereka di sekolah. 

kegiatan apel pagi, berdoa dan mendengarkan motivasi pagi, mereka lalui dengan khusyuk dan hikmat. Energi baru yang positif melingkupi mereka. Saya dan bapak ibu guru lainnya merasa bersyukur dengan perubahan dari mereka. 

Kegiatan pembelajaran terbatas bisa dikatakan sudah normal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. masker selalu dipakai, tempat cuci tangan selalu tersedia di depan kelas. Organisasi kelas pun tidak lupa mereka buat mulai ketua, wakil ketua, sekretaris dan wakilnya serta bendahara juga dengan wakilnya. 

Senyampang masih baru dan mereka masih semangat, saya berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh pengurus kelas. Memberikan pengarahan job discription dan berdiskusi tentang tanggung jawab yang harus di emban oleh pengurus kelas. Mereka yang selama 1,5 tahun berada di rumah tentu saja agak kesulitan dalam mengorganisasikan kelas dengan baik. 

Pada kesempatan itu pula saya mengusulkan untuk seluruh pengurus kelas wajib menulis dalam rangka menanamkan cinta terhadap dunia menulis sejak dini. Bak gayung bersambut, anak-anak melaksanakan proses kreatif menulis itu dengan riang gembira. Tak kalah gembiranya dengan anak-anak, saya dan bapak ibu guru yang lain termotivasi untuk juga membumikan literasi di MTs Arrosidiyah. 

One day one article mulai berjalan. rasa was was ketika anak tidak mampu istiqomah dalam menulis pasti ada, karena jangankan anak-anak orang dewasapun banyak yang tidak bisa istiqomah dalam menulis. Motivasi yang tepat untuk terus bisa menulis perlu ditanamkan kepada anak-anak dan orang dewasa, supaya kegiatan ini bisa terus berjalan dan berkembang. 


Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...

Cuilan Cerita dari Dr. Muhsin Kalida

Rangkaian Haflah Khotmil Qur'an di Ponpes Roudhotu Huffadzil Qur'an masih melekat dihatiku. Betapa tidak, 27 Khotimin dan Khotimat salah satunya adalah murid saya di MI. Ahmad Mulki Miftah Arroziq yang sekarang duduk di semester 2 di UIN SATU Tulungagung. Saya salah satu guru yang bahagia saat melihat anak didik selesai dalam menghafal Al-Qur'an.  Ditambah lagi dengan suasana penuh khidmat mendengarkan tausiyah dari penceramah yang tidak lain adalah Dr. Muhsin Kalida. Saya belum pernah bertemu muka dengan beliau tapi namanya sudah tidak asing di saya karena beberapa kali mengikuti zoom beliau yang diselenggarakan oleh Sahabat Pena Kita, penggiat literasi di bawah asuhan Prof. Ngainun Naim.  Beliau saat covid memberikan support kepada kami, orang gabut yang ingin memanfaatkan waktu dengan hal yang positif. Beliau hadir bersama semangat dan dorongan kepada kami untuk menulis. Karena menulis itu bukan sekedar hobi tapi itu adalah perintah agama namun banyak orang yang abai den...