Banjir Bandang Batu Malang

 



Jam 15:00 saya berangkat ke Malang. Ada dua acara yang akan saya datangi pada malam hari di KOta Malang dan siang hari besoknya di Kota Batu. Saya pamit kepada ibunda sekaligus menitipkan anak ketigaku kepada beliau. Dalam perjalanan di temani suami saya tidak banyak menggunakan HP karena saya gunakan untuk istirahat.

Sesudah sholat magrib saya melihat HP pertama kali yang saya lihat adalah WA dari kakak yang kebetulan datang ke rumah.  Ibu bilang segera pulang Batu Banjir. Kontan saja saya segera browsing di Internet.  dan benar saja tranding topic hari ini adalah Banjir bandang di kota Batu (selain berita kecelakaan artis vanessa angel). Kecamatan Bumiaji yang terdiri dari beberapa desa terkena banjir. saat kompas.com menuliskan 17:40 tadi ada 1 orang yang hilang, dan kemungkinan bertambahnya korban hilang bisa bertambah.  Sedangkan BNPB melaporkan korban jiwa yang lebih banyak. 15 orang hilang, 11 dalam pencarian.

Curah hujan yang sangat tinggi dan sumbatan-sumbatan kayu menyebabkan luapan banjir di daerah ini. Kec.  Bumiaji yang setahu saya daerah wisata yang padat penduduk dan padat dengan bangunan indah café dan tempat konkow.

Ternyata daerah wisata yang digalakkan oleh pemerintah Batu menurut hemat saya meninggalkan kearifan lingkungan. Mereka secara serampangan menebang pohon untuk dibuat warung-warung.

Allah mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan lingkungan dengan firmannya dalam surat Ar Rum 41: telah banyak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan akibat dari perbuatan mereka. Agar mereka kembali ke jalan yang benar.

Dan peristiwa banjir bandang di Batu ini membuka mata kita untuk kembali ke jalan yang benar. Memelihara ekosistem dengan sebaik-baiknya. Manusia adalah khalifah dimuka bumi yang diberi tanggung jawab menjaga kelestarian alam.

Bukan hanya bumiaji, tapi diseluruh tempat yang saat ini hutan dipegunungannya sudah digunduli, sangat mungkin sekali akan terjadi banjir serupa. Kita perlu waspada dan selanjutnya bersama sama memelihara kelestarian alam. Tidak semena-mena menebang pohon. Gerakan menebang satu pohon tanam 10 pohon akan juga berperan besar untuk menjaga lingkungan.


1 komentar:

Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...