Terbayang di beberapa tahun
yang telah lalu dimana setiap perayaan tahun baru selalu penuh dengan hingar
bingar. Di kecamatanku setiap tahun baru seluruh madrasah sa hiyeg sa eka praya, semua bergerak untuk memperingati tahun baru
Hijriyah 1 Muharram dengan perayaan yang semeriah mungkin. Dengan mengadakan
pawai taaruf. Mulai dari anak anak RA, MI, MTs, MA, Guru Agama dan Penyuluh
Agama ikut serta memeriahkan tahun baru hijriyah ini.
Panggung besar, sound system
yang menggelegar, ribuan massa berkumpul di lapangan. Drumband setiap sekolahan
yang memiliki di keluarkan. Jumlah kumpulan akan semakin bertambah ketika di
tambah dengan orangtua yang ikut serta mengantarkan, menunggu dan menjemput
anak anaknya. Juga tak lupa pedagang kali lima berderet sepanjang jalan mencari
rezeki di tengah peringatan tahun baru ini.
Tujuan memeriahkan tahun baru
ini tidak lebih adalah syiar Islam, menanamkan kepada anak didik dan kita untuk
mengingat tahun baru islam. Kalender masehi yang biasa diperingati dengan tahun
barunya dengan count down di hampir seluruh dunia, berkumpul di alun-alun dan tidak
sedikit yang mengadakan hiburan untuk menunggu pergantian tahun. Pawai motor pun
sering di temui untuk memeriahkan. Semua
itu terjadi saat pandemi belum melanda.
Kali ini dua kali sudah
peringatan tahun baru Islam ini diperingati
dalam suasana yang unusual. Tidak seperti biasa karena terjadi wabah di seluruh
dunia. Namun sebenarnya kita tetap bisa memeriahkan peringatan tahun baru
hijriyah ini dengan berbagai macam cara. Membuat status berisikan ucapan selamat
tahun baru Islam, membuat kegiatan kegiatan virtual yang bertema religius
menyambut tahun baru ini, dan lain sebagainya.
Sekarang banyak masyarakat yang
tahu dengan aplikasi aplikasi untuk bertatap muka secara virtual, bukan hanya
kaum intelektual saja, namun masyarakat biasapun telah familiar dengan zoom
atau video call bersama. Mereka meramu pertemuan ini biasanya untuk mengadakan
muhasabah dan doa bersama, saling menanyakan kabar dan keadaan juga mengobrol
dengan sesama.
Tahun baru 1 Muharram yang merupakan
peringatan hijrahnya nabi Muhammad saw dari Mekah ke Madinah. Dikarenakan kota Mekah
tidak lagi aman untuk dijadikan tempat dakwah nabi Muhammad saw. Beberapa kali beliau
akan dibunuh oleh orang kafir Quraisy. Kemudian Allah memerintahkan Nabi untuk
berhijrah ke Yatsrib. Menuju kehidupan yang lebih aman dan dakwah beliau bisa
diterima oleh masyarakat.
Semangat berpindah untuk
kehidupan yang lebih baik inilah yang mengilhami sebagian orang untuk berpindah
untuk kehidupan yang lebih baik. Meski semua tidak bisa dimaknai secara
tekstual berpindah itu berpindah tempat, namun lebih kepada semangat batin
untuk berpindah dari masa lalu yang kurang baik menuju kepada kehidupan yang lebih
baik. Motivasi dan inovasi memang sangat diperlukan dan menjadi ketrampilan penting
untuk bisa survive.
Mantap Bu.
BalasHapusTerimakasih mampir ke blog saya mas dewar Al hafidz... Seneng
HapusAssalaamu'alaikum B.Etik...
BalasHapusSalam sehat berkah semangat menulis semoga menular ke sy hi hik..