Banjir akibat Deforestasi dan Degradasi


Saat langit kelam menghitam, mulai hujan membasah bumi. Makhluk Allah yang ada dimuka bumi memanjatkan doa semoga hujan ini sebagai hujan yang membawa kemanfaatan. 

Seperti halnya Nabi Muhammad SAW saat melihat langit mengumpal awan hitam, Beliau selalu menegadah ke langit dan memanjatkan doa kepada Allah. Saat awan tersebut hilang Beliau memuji Allah dengan Hamdalah dan bila hujan turun Beliau berdo'a: "Allahumma shoiban nafi'a"

Hujan merupakan karunia Allah, dengan hujan ini manusia memnafaatkan airnya untuk keberlangsungan hidup. Allah menghidupkan tanah yang semula tandus, menumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan tanaman. 

Namun air hujanpun bisa menjadi bencana seperti halnya banjir. Kisah nabi Nuh yang diguyur hujan tujuh hari tujuh malam yang menyebabkan seluruh dunia terendam air. Makhluk Allah yang ingkar kepada Allah tenggelam meski sudah naik di atas gunung yang sangat tinggipun terendam oleh banjir zaman Nuh. 

Beberapa hari di bulan Oktober ini, curah hujan sangat tinggi. Medio Oktober ini dua hari dua malam selalu hujan. Akibat hujan di berbagai provinsi di Indonesia terkena bencana banjir. 

Daerah Malang, Blitar 17 Oktober 2022 terdampak banjir. Bendungan Serut di Blitar tidak mampu menampung debit air, sehingga harus membuka seluruh pintu air. Alhasil daerah aliran sungai Brantas terkena imbasnya. Air meninggi, perahu yang biasa digunakan menyebrang antara kabupaten Blitar dan Tulungagung tidak bisa beroperasi. 

Daerah Malang dalam berita dilaporkan ada 1000 lebih warga terkena dampak banjir di daerah Blitar selatan, di Tulungagung banyak anak anak yang terpaksa tidak sekolah karena akses jalan menuju sekolah mereka tergenang banjir.

Di Trenggalek, beberapa teman dari status WA mengabarkan banjir di tengah kota Trenggalek. beberapa terjebak dalam banjir yang meluber ke jalan raya, mobil dan pengendara motor terpaksa terkena dampak banjir tersebut. 

Di sebelah rumah saya tidak kurang dari 100 m sungai tadah yang debit air yang sangat banyak memenuhi sungai, tidak hanya memenuhi namun juga sampai meluber ke jalan raya. Banyak yang khawatir akan keselamatan diri dan ternak serta tempat bernaungnya. 

Saya pribadi dan para saudara yang di luar kabupaten tulungagung, mengkhawatirkan ibu yang sudah sepuh di rumah. Semua berstrategi mengungsikan ibu ke rumah keluarga yang aman dari banjir. 

Memang curah hujan yang tinggi selama beberapa hari ini dari laporan BNPB menjadi penyebab banjir. Tapi apakah hanya itu?? tentu kita juga harus melihat data dan fakta yang ada di sekeliling kita. 

Alam mengingatkan kita dengan apa yang telah kita lakukan. Ibarat kata pepatah menanam padi tumbuh padi, menanam rumput tumbuh rumput, hal itulah yang selayaknya kita jadikan ibrah. Berapa banyak hutan gundul karena ditebang secara liar?  

Deforestasi dan Degradasi

Laporan Protection of Forest & Fauna (Profauna) Indonesia tahun 2020 di Malang terjadi Deforestasi atau penggundulan hutan yang massif. terdapat sekitar 70 % dari luas hutan dari 538 Ha telah mengalami kerusakan. Penebangan liar menyebabkan hutan gundul. Akibatnya bisa dipastikan menurunnya kualitas dan fungsi hutan (degradasi)

Tidak hanya di Malang, di Tulungagung PPLH Mangkubumi juga telah melaporkan 20.000 Ha hutan di area Tulungagung terjadi kerusakan. 

Data ini disinyalir akan terus meningkat karena,  karena kewenangan sektor kehutanan berdasarkan undang-undang ditarik ke pusat dan provinsi. Kabupaten secara de facto tidak memiliki kewenangan mengerem pembalakan liar ini. 

Betapa miris bila telah terjadi banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan korban harta bahkan bisa jadi korban jiwa. 

Mari kita bijaksana dalam bertindak, melakukan apa yang kita bisa untuk menjaga bumi dan isinya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

  Tumpukan masalah yang menggelayut di madrasah kami tidak sedikit. Stigma guru yang belum berkualitas, pembelajaran yang monoton, siswa mal...