Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Be BLAST or BEST Generation?

Tahun 2045 diprediksi sebagai tahun generasi emas Indonesia. Dikatakan sebagai Indonesia Emas adalah pada tahun tersebut Indonesia genap 100 tahun kemerdekaan. Selain itu Indonesia mendapat bonus demograsi yakni jumlah pendidik Indonesia yang berusia produktif antara 15 sampai 64 tahun diprediksi mencapai 70%.  Menjadi bonus demografi yang sangat menguntungkan apabila generasi ini mampu menjadi kekuatan bangsa dalam mengisi kemerdekaan di berbagai sector pekerjaan dan mengisi ruang – ruang kosong untuk pengembangan pembangunan.  Kenyataan sekarang generasi muda sangat rentan pada penyalahgunaan obat obat terlarang, miras, korban kekerasan seksual dan pergaulan bebas. Di Bandung berapa mahasiswa yang diberitakan menderita penyakit kelamin dan penyakit HIV AIDS. Ini merupakan hal yang kontra produktif dengan semangat pembangunan bangsa. Pemicu persoalan persoalan sosial yang terjadi dikalangan muda ini beragam. Mereka secara mental mengalami penyimpangan. Sehingga mu...

Menuju Madrasah Ramah Anak

Senin 29 Agustus 2022, seluruh kepala madrasah RA, MI, MTs dan MA swasta dan negeri berkumpul di aula UIN satu Tulungagung. Kurang lebih 500 orang. Mengikuti acara bimbingan teknis dengan penuh antusias.  Ruangan lantai 6 gedung Arif Mustaqiem penuh dengan nuansa hitam putih.  Acara ini dihadiri oleh pejabat di lingkungan kementerian agama prov Jatim, kementerian agama kab Tulungagung Dan wakil rektor UIN satu Tulungagung Dr. Abdul Aziz, M.Ag.  Dalam sambutan sekaligus pembukaan yang disampaikan oleh Dr. Trianto kabid pendma Provinsi Jawa timur, beliau menyampaikan bahwa kita beruntung berada di lingkup madrasah. Di madrasah minimal memiliki 3 hal yang tidak dimiliki oleh lembaga lain yakni pertama Distingsi madrasah memiliki kelebihan, keunikan karena asal muasal madrasah adalah pesantren maka kental sekali tafaqquh fiddin , karakter religius lebih kentara daripada sekolah formal pada umumnya. Kedua madrasah memiliki Ekselensi / keunggulan disampaikan bahwa...

Senyum

  Senyum adalah cerminan hati. Senyum akan bisa datang saat hati kita gembira. Apabila hati kita diliputi rasa gelisah, resah dan gundah, niscaya kemunculan senyum di bibir terasa berat dan terpaksa. Ukuran senyum tidak bisa ditimbang dengan harta, tidak jarang orang yang bergelimang harta merasa cemas, bagaimana cara mengamankannya. Orang yang tidak punya harta pun jangan di kira tidak pusing dan bisa tersenyum bebas. Tekanan hidup karena tuntutan ekonomi bisa menghilangkan senyum di wajah seseorang. Sekalipun senyum itu gratis, tapi bisa jadi mahal. Seseorang yang sudah banyak tenggelam dengan pekerjaan yang serius terkadang merasa kehilangan sesuatu didiri mereka yaitu senyum. Bahkan sampai ada kursus hanya untuk tersenyum yang diselenggarakan sebuah rumah kepribadian yang itu ternyata berbayar mahal juga. Teringat lagu yang lagi viral “ mbok yo sing full senyum sayang, ben aku semangat berjuang ” menurut saya adalah salah satu indikasi senyum itu tidak mudah, harus diingatk...

Diklat Jurnalistik bareng Jawa Pos

  Rabu, 24 Agustus 2022 adalah hari yang bersejarah untuk warga madrasah Arrosidiyah. Disana diadakan Diklat Jurnalistik untuk anak dan guru. Sebanyak 20 peserta dari pihak siswa dan guru antusias mengikuti acara. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas menulis guru menyahuti perkembangan zaman. Proyeksi ke depan bisa menjadi tim jurnalistik sekolah. Diklat ini masih pertama sekali dilaksanakan oleh pihak madrasah bekerja sama dengan jawa pos grup. Kegiatan ini dimulai pukul 08:30 dengan narasumbernya adalah mas Yanu Aribowo salah satu Wartawan Radar Tulungagung, dia sudah mulai malang melintang menjadi jurnalis sejak tahun 2009. Materi yang di sampaikan oleh beliau tidak hanya seputar jurnalistik tapi juga tips tips mengenai wawancara, mendokumentasikan moment, mencari angle kamera yang tepat. Materi ini yang tidak bisa kita dapatkan kecuali dari orang orang yang sudah memiliki pengalaman. Beliau memberikan materi inti bagaimana menulis sebuah berita. Menulis ini...

Resensi : Moedjair (Sejarah tersembunyi ikan mujair)

  Resensi buku Moedjair Sejarah tersembunyi ikan Mujair Pernahkah anda makan ikan Mujair? Mengapa dinamakan ikan Mujair? Tidak banyak literatur terkait dengan penemu ikan ini. Dialah Mbah moedjair yang diabadikan dalam buku oleh seorang wartawan bernama Yanu Aribowo, dalam risetnya selama dua tahun terbitlah buku sejarah mengenai biografi Moedjair ini. Buku terbitan Pameral Edukreatif ini memiliki 120 halaman, mulai halaman depan sampai pada halaman daftar Pustaka. Buku ini menyimpan banyak bukti hasil penelitian pengarang terkait silsilah keluarga Moedjair dan perjalanan beliau sukses membudidayakan ikan air payau menjadi ikan air tawar. Buku ini terdapat lima bab yang setiap bab nya memiliki sub bab yang beragam. Tentang mbah biografi beliau paling banyak di Bab I dengan 19 sub bab. Menceritakan silsilah mbah moedjair, keseharian beliau dan bagaimana proses budidaya ikan ini. Iwan dalauk adalah nama lain dari Mbah Moedjair ternyata dikenal dimancanegara sebagai ...

Memaknai kemerdekaan dalam pengasuhan dan Pendidikan Anak

  https://www.instagram.com/tv/ChWZUmIp9iN/?igshid=YmMyMTA2M2Y= Rasanya senang sekali bisa bergabung dengan para pakar psikologi hari ini. Kebetulan dua hari yang lalu di hubungi Psikiater Klinis RSSA Malang, Mbak Dini Latifatun Nafi’ati, M.Ps.I Psikolog Klinis, yang meminta saya untuk join dengan Ig Live (Instagram Live) nya beliau. Tema yang diangkat saat ini adalah memaknai bulan kemerdekaan dalam pengasuhan dan Pendidikan anak. Beliau mengundang saya sebagai praktisi Pendidikan sekaligus ibu yang merelakan anaknya mondok di usia dini. Bersama pakar psikolong yang luar biasa Mbak Baiq Wahyu Riski Purnama yang akrab disapa mbak Dini dengan sebutan tante Mimah. Mungkin sebutan ini untuk menyebutkan ke anak beliau nanda Taqi, Atqa dan Tasnim. Dalam acara kurang lebih 1 jam di jam 12:00 pada tanggal 17 Agustus 2022 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-77. Saya banyak mendapatkan banyak sekali pelajaran dari bincang Ig hari ini bagaimana tentang konsep me...

Nutrisi Psikologis

  Makanan yang kita konsumsi sehari-hari akan membantu kita untuk menambah nutrisi kita. Kita bisa beraktivitas dengan asupan gizi yang cukup.  Banyak iklan pula yang menawarkan nutrisi kearah yang lebih spesifik. Seperti asupan nutrisi untuk kulit, mata, bahkan untuk nutrisi otak. Dengan kandungan zat yang berbeda dari jenis tanaman yang berbeda contoh wortel memiliki kandungan karoten yang diperlukan oleh mata. Jeruk yang memiliki vitamin C untuk kebutuhan kulit lebih baik. Semuanya ternyata memiliki porsi masing masing untuk kebutuhan bagian tubuh yang berbeda pula. Kebutuhan nutrisi untuk Kesehatan memang sangat di perlukan. Namun yang dikatakan sehat bukan sekedar sehat di badan saja. Yang tidak kalah pentingnya kita juga harus menjaga Kesehatan psikologis atau mental kita. Penting sekali merawat mental kita, karena meskipun tubuh sehat tapi mentalnya sakit akan berefek kepada banyak aspek. Tubuh sehat tapi cemburuan bisa jadi ada kekerasan rumah tangga karena meras...

Sekolah Sak Ngajine

YouTube Yayasan Arrosidiyah (Arrosidiyah TV) Kesibukan tiap kamis pagi, 06:30 guru guru telah bersiap di madrasah, menyambut anak anak yang datang dengan senyuman lebar mereka. Melupakan persoalan rumah tangga, melupakan dirinya yang belum sarapan, menyiapkan bekal anak sendiri sekolah, menyiapkan materi mengajar nantinya. Para guru tiap antusias menyapa anak, semua itu demi kedisiplinan anak berangkat pagi dengan hati gembira.  Beberapa siswa membantu menggelar tikar di halaman, tempat mengaji kitab kuning dibawah asuhan Kyai Arrosidiyah Abah Yai M. Said. Dengan arahan dari bapak ibu guru, sambil bercengkrama kecil dengan teman sesama siswa mereka mengambil duduk secara bersof rapi.  Sejak tahun ajaran baru ini memang diberikan program integrasi ponpes Arrosidiyah dengan siswa siswa MI dan MTs Arrosidiyah. Kelas atas di MI yakni kelas 4-5-6 dan kelas MTs, 7-8 dan 9. Program ngaji kitab kuning terkait akhlak siswa. Kitab tipis dengan cover hijau “ tanbi...

Ujian Marhalah

Dari grup pondok pesantren Bani Ali Mursyad, saya memperoleh foto-foto putri keduaku yang sedang ujian marhalah. Lama saya melihat foto demi foto. Campur aduk rasanya melihat foto-foto yang di kirim admin pondok. Sekitar 5 foto itu seakan bercerita proses dia melaksanakan ujian hafalan qur’annya.  Bangga tak terhingga dengan pencapaian anak yang telah mampu menghatamkan sekian juz dari 30 juz Al-qur’an. Anak ini yang masih duduk di kelas 5 memiliki tekad untuk keluar dari rumah, mengikuti jejak kakaknya yang sudah setahun sebelumnya masuk pondok.  Berbeda dengan kakaknya yang telah menginjak bangku sekolah lanjutan, dia yang masih sekolah dasar membulatkan tekad untuk menghafal qur’an. Saya masih ingat ucapan menentramkan dari ustadnya. “ Insyaaallah mbak Fina kerasan, karena ada beberapa family disini, dan karena dia masih kecil sendiri, dia ditempatkan Bersama mbak-mbak pengurus.”  Saat perjalanan pulang setelah mengantar putriku tanpa terasa panas mata ini...

Hikmah menjadi Anggota SPK

Saya masih tersenyum sendiri bila mengingat keunikan takdir yang membawa saya kepada acara di Bondowoso, diadakan oleh sahabat pena kita. Betapa tidak, sejak awal di grup whatsapp milik sahabat pena kita kabupaten Tulungagung, sejak sebulan yang lalu tepatnya bulan Juli tanggal 7 saya sudah menetapkan hati untuk tidak mengikuti acara tersebut. Hal yang menyebabkan saya tidak ikut ada beberapa diantaranya kegiatan Olimpiade Sains Madrasah yang diselenggarakan Ma’arif NU diselenggarakan Sabtu tanggal 5 Agustus, selain itu persiapan ANBK (Asesmen Nasional berbasis Komputer) untuk anak kelas VIII. Meski pelaksana adalah guru dan proctor sebagai kepala madrasah saya merasa perlu membersamai mereka. Lima hari menjelang keberangkatan, ada pesan masuk yang berisi tautan masuk grup. Sebelum saya membaca tuntas sambil mengobrol dengan teman guru di madrasah tanpa sengaja tautan itu terklik oleh saya. “Astaghfirullah” pekik saya dalam hati. Ada rasa sedikit menyesal kenapa saya masuk dengan tidak...