Perempuan, Pendidik Sepanjang Hayat

 



Saat menulis ini, badanku terasa tidak nyaman, karena vaksin booster yang ku terima dua hari yang lalu membuatku demam, pilek dan batuk. Meski begitu aktivitas keseharian sebagai seorang ibu tidak bisa aku tinggalkan begitu saja. Anakku masih butuh pendampingan dengan pembelajaran daringnya. Tujuh bulan ini mengikuti pra sekolah di sebuah Raudhatul Athfal di desaku.

Kurun waktu ini bukan waktu yang pendek untukku memainkan peran sebagai guru RA. Anakku bersekolah dengan sistem daring belajar melalui video call dengan bu gurunya. Belajar menulis, menggambar dan menempel seperti kurikulum  taman Kanak kanak pada umumnya. Peran yang tidak mudah untuk dilaksanakan karena membagi waktu dengan pekerjaan sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah yang tentu saja menjalankan manajemen madrasah yang bejibun pula.

Perempuan lain, saya rasa tidak kalah sibuknya, merekapun bekerja dan menyiapkan kebutuhan keluarga mereka. Dan dengan sekuat tenaga mendidik putra putri mereka. ketelatenan dan kesabaran untuk menjadi madrosatul ula untuk anak-anaknya. Ibu tidak pernah mengharapkan apa apa untuk kebahagiaan dirinya. Melihat anak-anak sukses dan bisa menjadi anak yang bermanfaat adalah kebahagiaan terbesar darinya.

Mulai dari mengandung, lelah yang mendera tubuh karena hari demi hari beban di tubuhnya semakin berat. Terkadang pula kram otot kaki karena salah bergerak. Kelenjar urin yang semakin terdesak membuatnya juga harus lebih sering ke toilet. Di dalam kandungan inipun asupan tarbiyah sudah didapatkan oleh anak. Usapan, belaian dan ucapan yang penuh kasih sayang membuat anak nyaman didalam Rahim sang bunda.

Proses persalinan yang tidak bisa dibilang suatu yang lumrah, karena setiap ibu merasakan sakit. Baik persalinan normal maupun dengan tindakan. Setelah bayi lahir ke dunia, segunung kebahagiaan dan keharuan menyeruak dihati setiap ibu.

Mulai dari ayunan sampai dewasa, sang ibu akan tetap menemani dan mendidik anak anaknya. Tidak ada bekas anak meskipun anak ada yang menyakiti hati, menorehkan luka menganga di hati orang tua. Anak akan selalu menjadi anak darah dagingnya yang bagaimanapun dia nantinya. Dalam doa, dalam kerja, dalam terlena. Anak menjadi hal yang utama.

Tidak hanya sampai dewasa, sepanjang hayat ibunda akan selalu memberikan nasehat dan pengalaman untuk anaknya. Menjadi tempat paling nyaman saat anak kecewa dan terluka. Menjadi tempat paling aman saat ketakutan melanda.

Untuk para perempuan hebat yang berhasil mendidik anak anak hebat. Kesuksesan anakmu bukan hanya terletak dari kepandaiannya menimba ilmu, namun juga berkat pendidikan yang engkau berikan selama hidupmu. Berkat sujud panjangmu memohonkan doa untuk kesuksesan anak-anakmu. Berkat rintihan setiap malam memohon kepada Dzat Yang Maha Kuasa, memohonkan untukmu.


5 komentar:

  1. Ibu luar biasa, Semoga Bu eti selalu sehat dan kita semua, keluarga kita semua jg selalu sehat🤲🏻

    BalasHapus
  2. Aminn... Terimakasih mbak zulva.
    Mbak dosen zulva yang luar biasa selalu ceria setiap saat.
    Semoga sukses selalu

    BalasHapus
  3. Ah Ibu, saat ini saya sedang di fase menikmati menjadi ibu bagi seorang bayi mungil. Sebegini indahnya menjadi ibu, begadang, kelelahan, sibuk masak, menyusui dan lainnya. Alhamdulillah. Rasa lelah bisa lebur seketika tatkala melihat senyum manis dan sehatnya badan si kecil.

    Terima kasih catatannya ya Ibu Eti. Semoga berkah selalu, Ibu hebat. Amin.

    BalasHapus
  4. Perempuan itu ibu dari....
    Forperempuan hebat ada yang luar biasa disampingnya. JOSSS gandos

    BalasHapus

Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...