Langsung ke konten utama

WAJAH PENDIDIKAN KITA SAAT PJJ DIPERPANJANG

 



Kalender Pendidikan untuk Semester II  sudah dimulai bulan Januari 2021 ini. Planning pemerintah saat covid -19 menjelang new normal akan dibuat scenario untuk melakukan pembelajaran tatap muka. mulai SMA, berturut-turut ke jenjang bawahnya. Ada angin segar untuk guru dan dunia Pendidikan yang akan kembali menuju normal, pembelajaran face to face dengan siswa, menyentuh pada ranah pembiasaan dan kompetensi akademik yang secara paedagogik di ajarkan. Bukan seperti sekarang ini semua diajarkan melalui online. Standar kompetensi inti I dan II yakni kompetensi Religius dan sosial sulit untuk di nilai oleh pendidik.

Namun apalah daya persebaran virus corona semakin meluas. Dengan sigap pemerintah memberikan instruksi untuk tetap belajar dari rumah baik secara daring maupun PJJ (pembelajaran jarak jauh) melalui Keputusan Gubernur Jatim no 7 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam rangka pengendalian penyebaran virus corona.

Ada 11 kabupaten yang diputuskan untuk PPKM ini, namun demikian seluruh daerah yang tidak ada di keputusan gubernur ini juga bersiap untuk memutuskan melakukan jam malam, mengantisipasi semakin meluasnya virus ini, termasuk juga dengan kebijakan tetap menutup sekolah dan membuka sekolah online.

Di kementerian agama Jawa Timur juga mengintruksikan kepada seluruh pendma se-jawa timur untuk diteruskan kepada madrasah madrasah untuk menerapkan WFH (work From Home)sebesar 75 % dan WFO (work from office) 25%. Itupun dengan protocol Kesehatan yang lebih ketat. Mengadakan kegiatan belajar mengajar secara online dari tanggal 11 – tanggal 25 Januari 2021.

Melihat kenyataan seperti ini kita harus tetap taat dengan aturan yang sudah ditetapkan. Pendidikan yang merupakan jantung kehidupan bangsa yang akan tetap berdenyut untuk manusia yang cerdas dan inovatif akan terus berlangsung meski dengan bentuk apapun. 

Hari ini kita daring, tentu saja banyak persoalan yang terjadi saat daring dibuat solusi untuk pembelajaran untuk anak didik. Semakin hari semangat belajar anak semakin tergerus. Hilang digantikan oleh game online dan youtube. Kegalauan pendidik semakin menjadi tatkala hari ini PJJ diperpanjang. Rasa rindu dengan anak-anak dan panggilan jiwa sebagai pendidik dan pembelajar tidak bisa digantikan oleh layar HP.

Bagitu banyak harapan anak-anak Indonesia semua sehat dan bisa bersekolah lagi sebagaimana biasanya. Mengukir prestasi dan belajar bersama di sekolah dan madrasah. Agar generasi penerus bangsa kita nanti bisa tumbuh dan berkembang di tengah krisis dengan bekal kekuatan mental dan fisik. 

#Rinduku kepada anak-anak

#Rinduku kepada sekolah 

Komentar

Posting Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Hujan di Bulan Juli

Hega menghela nafasnya dengan berat.. “Huuftt mendung, Apakah akan hujan di hari yang dingin ini?” ucapnya dalam hati. Benar karena ini bulan Juli bulan dimana negeri tropis seperti Indonesia ini sedang musim dingin. Udara dingin memang kadang tidak bersahabat. Tapi Hega sangat suka dengan musim dingin dari pada musim hujan. Bukannya benci dengan hujan. Ada beberapa serpihan kenangan duka terselip di kehidupan Hega saat kuliah dulu. “Ga…., “ teriak seseorang Hega menoleh, ternyata sahabatnya yang memanggilnya di depan perpustakaan. Wajah manis dalam senyuman dan mata lugunya membuat Hega menyambutnya dengan senyuman juga. “Ada Apa, Is?” tanyanya. “Besok kamu bisa ikut acara MUSDEGA? Kamu kan kerani. Wajib Ikut lho… “ Tanya si Aisyah. Bukan hanya tanya tapi dia lebih kepada memastikan kehadiran Hega untuk musyawarah Pandega yang akan diadakan hari Sabtu sampai Minggu esok hari. “Belum pasti” jawab Hega lesu dengan menekuk mukanya. “Ayolah semangat.. kamu past...

Kupatan

Pagi selepas jamaah subuh pada hari raya ke-8 Idul Fitri ini saya bergegas menuju dapur untuk mempersiapkan ketupat dan launya untuk dibawa ke masjid. Setiap hari bulan Syawal tanggal 8, pagi sebelum matahari terbit, tradisi di desa kami selalu mengadakan kendurian ketupat di masjid dengan seluruh masyarakat di sekitar Sewaktu kecil saya ketika bapak masih ada selalu di bangunkan dan diajak untuk kenduri di masjid. Meski dingin pagi saya semangat untuk mandi dan bersiap. Bahagianya   ketika menerima bagian ketupat dan melahapnya dengan lauk sayur blendrang dan sedikit taburan kedelai gorang yang dihaluskan, sangat enak. Sekarang gantian anak-anak yang merasakan kebahagiaan itu, mereka bersemangat untuk mempersiapkan diri ke masjid dengan mandi dan berpakaian, kemudian mengikuti ayahnya untuk bersiap ke masjid. Si kecil yang pulas dalam tidurnya terbangun mendengar kesibukan kakak-kakanya, dan berteriak “ikut”. Kupatan yang masih sangat berkesan bagi saya adal...