LOMBA POSTER MODERASI BERAGAMA

 LOMBA POSTER MODERASI BERAGAMA MTS ARROSIDIYAH 

TEMA: JIHAD MODERAT MELAWAN COVID 19



Penjelasanan: 

Tindak radikalisme yang mengatasnamakan agama di dunia ini tidak pernah lebur dari peradaban. Tindakan tersebut dilakukan oleh umat yang ‘mengaku’ Islam dengan dasar berjihad di jalan Allah Swt.

Akan tetapi mereka melakukan dengan cara kekerasan. Padahal agama tidak mengajarkan tindakan sebagaimana demikian.

Moderasi beragama adalah bentuk upaya untuk menanggulangi tindakan-tindakan radikal yang ada dalam pribadi seseorang.

Moderasi sendiri berasal dari kata moderation yang berarti orang yang memiliki sikap sedang dan tidak berlebih-lebihan.

Dalam redaksi Bahasa Arab sering diistilahkan dengan wasathiyah yang menurut Raghib al-Asfahani berarti titik tengah, seimbang tidak terlalu ke kanan (ifrath) dan tidak terlalu ke kiri (tafrith).

Pandangan moderat dan moderasi beragama tidaklah sama dengan kedua kelompok di atas. Pandangan moderat meyakini adanya perintah perang jikalau memang dibutuhkan untuk perang sungguhan.

Maksudnya dengan mengangkat senjata dengan musuh yang nyata. Akan tetapi juga tidak meniadakan konteksnya, sehingga perintah perang yang dimaksud jika dalam keadaan aman, bentuk perang tidak hanya ditafsirkan dengan ‘mengangkat senjata’.

Jihad harus dipahami secara moderat. Tidak hanya dimaknai sebagai perang fisik ataupun hanya dengan non fisik.

Jihad dalam konteks saat ini ada banyak macam jenis dan cara. Mengembangkan ilmu pengetahuan termasuk berjihad, dengan mengikuti program belajar mengajar yang dijalankan oleh pemerintah setiap umat baik dalam segala hal telah dinilai berjihad.

Bekerja keras menafkahi keluarga juga termasuk jihad. Sebagai seorang yang bertanggung jawab, seorang ayah misalnya dengan jerih payahnya membanting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarga juga dinilai berjihad. Begitu juga sebaliknya, seorang ibu yang dengan ikhlas merawat dan mendidik anak-anaknya juga bernilai jihad.

Sementara itu dalam kondisi pandemi sekarang ini melawan virus juga termasuk jihad. Dengan menerapkan protokol kesehatan, memamakai masker, sering mencuci tangan/handsanitizer, menjaga jarak (pisychal distancinng), suntik vaksin atau segala upaya untuk mencegah penularan virus juga dapat dikatakan berjihad.


School Branding - Bagaimana Implementasinya di Madrasah

 


LENSA MASSARO- Lenbaga Pendidikan Ma'arif NU Kab. Tulungagung tidak pernah sepi dari kegiatan. Hari ini digelar Diklat Branding Madrasah / Sekolah di bawah naungannya. Sabtu, 26 November 2022. 

Diklat ini diadakan tengah kota Tulungagung di Kantor PC LP Ma'arif NU, dengan narasumber Dr. Sholehuddin, S.Ag, M.Pd.I. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Surabaya yang juga Pengurus Wilayah LP Ma'arif NU Jawa Timur. 

Branding Madrasah diawali dengan dengan memahami keunikan yang ada didiri sendiri. 
Apabila kita di madrasah ma'arif namun kita tidak hanya menguatkan karakter Ke-NU-an, namun harus di cari karakter khusus di madrasah ini . 

Karakter Ke-NU-an jangan hanya terlena dengan sekedar amaliyah saja. di luar sana banyak yang mengiblat amaliyah kita. mereka mengatasnamakan pengajian, tabligh akbar, ngaji kitab kuning dalam rangka masuk di wikayah NU harus meniru amaliyah NU. Yang perlu diperkuat adalah Ideologi NU.    

Saat beliau menjadi WI dia harus menempatkan diri secara netral. namun Ideologi tetap harus dipegang kuat. Apabila kita berbicara di warga Katolik tidak perlu harus memjadi Katolik. 

Selanjutnya pemaparan beliau mengenai Branding School adalah cara seseorang membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya, adalah citra visual. harus ada yang unik dan spesifik 
Unsur Branding  bisa dari: Nama Merek, visi-misi, logo, jargon, media sosial dan website 

Beberapa Tips School Branding adalah: 

1. gunakan tagline yang semenarik mungkin  
2. Jangan menjiplak ide dari sekolah lain
3. Desain Website semenarik Mungkin 

cara lain untuk membranding sekolah / madrasah adalah : dengan Seragam yang keren, Ciri Khas Positif, Kejar Prestasi, Dokumentasi dan Publikasi menarik, Membuat Slogan, Pemanfaatan Tekhnologi,  Alumni Value.  

Beliau mencontohkan beberapa Sekolah/ Madrasah yang beberapa menjadi binaan Dr.Sholehudin 

MI Darussalam/ MIDAS wajah (gedung) yang bagus  
MI MAS - MI Al Akbar, Logo Sekolah dan Seragam 
MI Miftahul Ulum Lumajang - Gedung yang Minimalis, Warna cat bukan melulu Hijau, 
SD Al Hikmah - Tagline : Berbudi dan berpestasi 
 

Contoh Madrasah Unggul di Bidang Lingkungan Tanam pohon bersama siswa lintas agama, bukti nyata toleransi ada (MTs disebuah pesantren Jombang) MTs- MA Al Hikam, SD-SMP Kristen Petra, MI Sabilunnajah Gudo, MTs H. Agus Salim Gudo, TK Hong San Kiong Gudo dan Joglo Sinau untuk turut serta dalam aksi tanam pohon memperingati Hari Toleransi dan Haul Gus Dur 2022.

MTs Al Hikam Mendapat tiga penghargaan 2021, Adiwiyata Nasional; Madrasah Mandiri berprestasi; Pesantern Prenenur.  Sekarang menggandeng dari lintas agama untuk wujud toleransi  

School Branding dan leadership madrasah berbanding lurus dengan menggunakan prinsip sebagai berikut: Menjadi diri sendiri, Prinsip memberi untuk menerima, Focus demham skill yang dimiliki, Kembangkan jaringan di medsos, Memegang nilai prinsip dan kepribadian positif, Konsisten dan mampu menentukan prioritas. 

School branding  juga tidak terlepas dengan Personal branding berupa aktivitas sosial keagamaan, menambah prestasi, publikasi, media online, medsos.

Dengan perencanaan dan analisis bisa melakukan pilihan madrasah unggul seperti; Bilingual, Adiwiyata, Olimpiade, Qur’ani, Literasi, akselerasi, moderasi beragama, Robotik, budaya lingkungan

Terakhir yang tidak kalah penting adalah selain branding madrasah, kita harus melibatkan Allah disegala gerak langkah untuk memajukan madrasah.  


Semua Sayang Nayla

 


“Bundaaa……. Ada anak jatuh dari lantai dua.. “ Teriak bu Suci sembari tergopoh menghampiriku.

Aku terkesiap, saya langsug meloncat dari tempat duduk kepala sekolah dan meninggalkan begitu saja pekerjaan di atas meja ku ini. Aku dan bu suci berlari secepat cepatnya menuju ke tempat anak yang jatuh tersebut.

Bunda adalah sebutan teman teman guru kepadaku. Mereka merasa saya sebagai ibu untuk tempat konsultasi, bertanya dan bahkan curhat. Banyak hal yang sebenarnya saya tidak bisa tapi dianggap bisa oleh teman-teman. Sehingga saya mesti banyak belajar, mempelajari pengalaman hidup dari berbagia buku parenting dan seni mengajar untuk menghadapi guru-guru di sekolah ku ini.

Saya tidak lagi peduli kaki ku keseleo karena lari. Maklum selama ini jarang sekali saya berolahraga lari. Saya hanya ingin mengetahui keadaan anak yang terjatuh itu. Siapa dan bagaimana keadaannya.

Anak ini Bernama Nayla, jatuh meringkuk di kebun jeruk milik sekolahan. Teman teman sudah banyak yang mengerumuninya. Kontan saja saya dan bu Suci segera membopong dia. Alangkah terkejutnya saya anak ini termasuk kecil tubuhnya tapi beratnya, sangat berat. Saya minta tolong anak2 perempuan yang lain untuk ikut mengangkat menuju kelas terdekat.

Itupun kami kewalahan, terlebih lagi kaki ku yang keseleo ini mulai terasa sakit. Akhirnya datang guru laki-laki dan dengan sigap membopong ke kelas terdekat. Saya terbersit keheranan kenapa tubuh anak ini sangat berat?

Banyak teman2 Nayla yang menangis kasihan dengan Nayla. Namun saya mencoba menguatkan hati untuk memberikan pertolongan pertama. Saya lihat bagian tubuh nya, tidak ada yang luka. Anak ini masih sadar namun dia meracau.

Saya semakin melihat keanehan kedua. Dia dari lantai dua dia jatuh tubuhnya tidak tergores sedikitpun, memar saja tidak. Lantai dua memang baru saja selesai pengecoran,  belum meninggikan dinding lantai 2. Karena dana sekolahan yang hanya cukup mengecor lantai 2 saja.

Saya tanya “apa ada yang sakit? “

Dia diam saja dan hanya meracau “semua tidak ada yang bisa dipercaya”.

Mungkin saja anak ini mengalami depresi. Tapi masalahnya apa belum sempat saya tanyakan. Saya berfokus kepada luka fisiknya, kalau tidak ada luka, mungkin ada bagian tubuhnya yang patah. Saya segera meminta bantuan guru yang bisa menyetir mobil untuk mengantar ke tempat pelayanan Kesehatan terdekat.

Sembari saya peluk anak ini tidur di pangkuan saya di jok belakang. Dia meracau “semua tidak bisa di percaya, semua pembohong”

Progressif


 

Duduk dalam ruangan dingin membuat saya kerasan berlama-lama. Apalagi ruangannya bersih dan petugasnya ramah ramah.  Saya sudah sekian puluh tahun menjadi langganan disini.

Bagi orang orang yang memiliki kekurangan seperti saya pasti sangat memerlukan pelayanan ini. Kekurangan yang ada di diri saya saya ketahui sejak masuk bangku kuliah. Ya penglihatan saya sering kabur Ketika melihat infokus atau tulisan di papan tulis.

Dengan kekurangan ini ada yang bisa membantu yakni Optik yang menyediakan berbagai kacamata dengan berbagai ukuran juga.

Dulu saya memandang orang yang memakai kacamata terlihat keren, pintar karena dia lebih banyak  menghabiskan waktu membaca alias kutu buku. Ternyata setelah saya memakai kacamata, saya sadar bahwa memakai kacamata itu adalah kekurangan. Meskipun memakai kacamata menurut saya tetap keren.

Kalau mau menyebutkan berapa banyak kacamata yang telah saya pakai. Sudah melebihi jumlah jari tangan dan kaki. Hal itu disebabkan karena ganti ukuran, Sebagian hilang, Sebagian lagi rusak.

Rusaknya kacamata saya lebih pada perawatannya, saya sering lupa menaruh kacamata dibagian lensanya dibawah, atau meletakkan di tas tanpa memakai boxnya. Sehingga mika ataupun kacanya sering terkelupas.

Ada lagi kerusakan kacamata saya akibat jatuh akhirnya lensanya retak. Gagang kacamata yang patah. Kalau sudah begitu, ganti kacamata menjadi hal yang biasa buat saya.

Sekarangpun berada dalam optik mewah yang berAC ini dalam tujuan yang sama yakni ganti kacamata. Bedanya kalau sekarang ada tambahan irisan kacamata dibagian bawah. Ya.. kacamata plus untuk membaca jarak dekat. Sering disebut dengan kacamata progresif.

Seiring waktu memang ketajaman mata manusia berubah. Memang sudah sunnatullah. Dan kita hanya bisa menjalani kehidupan ini. Hmmmm…***

 

Mengide kebesaran Literasi di Ma’arif

 

Mengide kebesaran Literasi di Ma’arif

Budaya Literasi Jati Diri Warga Nahdliyin

 

Kopi darat (Kopdar) sebenarnya bukan pertama kali diadakan. Saya masih ingat kami pernah bertemu di sebuah tempat nongkrongnya anak muda di Tulungagung. Saat itu merayakan kehadiran buku “Pendidikan di Era Digital.”

Kali ini Ma’arif secara kelembagaan menghadirkan Prof Ngainun Naim Pembina grup Ma’arif Menulis secara ofline, di Kantor cabang Ma’arif Tulungagung. Hadir diantaranya Abah Nursalim, Bu Nurhamidah, Bu Filza, Bu Ana, Bu Siti Kustiani dan beberapa penggiat literasi di Ma’arif.

Lumayan lama menunggu kehadiran peserta satu persatu. Setelah hampir 1,5 jam berlalu dari jam yang di rencanakan. Bapak Dr. Supriyadi, M.Pd.I memberikan sambutan sekaligus memotivasi peserta. Beliau  mengatakan literasi sangat penting untuk membangun peradaban.

Warisan berupa tulisan kita menjadi pembangunan peradaban warga nahdliyin. Kedepan maarif diharapkan mampu membentuk kader literasi, mengadakan roadshow membangun budaya literasi siswa di Ma’arif.

Bukanlah hal yang mudah untuk istiqomah dalam menulis. Namun budaya ini harus tetap kita pertahankan untuk mencitrakan lembaga pendidikan yang sangat dengan dengan keilmuan dan dekat dengan dunia tulis menulis.

Di Ma’arif sendiri memiliki Legacy berupa pembelajaran LPPTQ  Annahdliyah yang sudah go internasional. Buktinya Annahdliyah ini diterapkan di Ma’had UIN SATU Tulungagung.

Sesaat Pak ketua Ma’arif H. Khozin, M.Pd.I menyambut dalam acara ini. Beliau terkesan pada ulama zaman dulu yang memiliki kitab yang banyak dan bermafaat.  Contohnya Syech nawawi beliau menghasilkan kitab sebanyak hari selama hidup. Semangat menulis syech Nawawi ini yang perlu diwarisi oleh kita semua. 

 

Recharge dari Prof. Ngainun Naim, M.HI

Sosok Prof Naim memang sangat berkharisma. Bertemu beliau saja sudah mendadak literat. Semangat menulis tumbuh dari sentilan sentilan beliau. Masa anak kecil kelas 2 SD saja bisa nulis dan menghasilkan karya buku, guru bahkan kepala sekolah gak bisa. Kata kata itu yang disampaikan di workshop penguatan kepala madrasah di lingkup Maarif sebelum pandemi.

Sampai akhirnya beberapa kepala madrasah aktif memulai menulis dengan asuhan beliau. Mulai dari membuat tulisan di blog. Mengisinya setiap hari minimal 5 paragraph. Memberikan tips tips menulis, memotivasi saat kami merasa jengah.

Menulis itu perlu selebrasi namun tidak selalu orang bisa memberi apresiasi kepada tulisan kita. Maka yang paling penting menjadi penulis memaksa diri dari dalam.

 

Apabila kita lembek tidak memaksa diri sendiri, maka tunggulah kita terjebak dalam kebuntuan untuk menulis. “Allahumma mekso awak dalam kebaikan” adalah doa untuk memaksa kita tidak lembek mengerjakan kebaikan dalam hidup kita.

Menulis bukanlah hal yang susah, namun bukan hal yang mudah pula apabila kita tidak merawat ketrampilan ini. Menjalani kegiatan menulis dengan setapak demi setapak, akan mengasah kemampuan kita dibidang itu.

Kita sering melihat orang sukses berkarya, menghasilkan novel yang best seller, tulisan yang di baca ribuan orang. Melihat proses kesuksesan itu dan ingin mengikutinya secara instant. Dibalik kesuksesan seseorang pasti ada peristiwa behind the scene yang beragam.

Juga yang terkadang dilupakan adalah komitmen diri untuk membulatkan tekad apa mewujudkan keinginan kita. Hidup adalah kondisi yang harus dijalani bukan pilihan dan hanya komitmen yang bisa mewujudkan tulisan.

Menurut Prof Naim, Tulisan itu ajaib.. semakin banyak tulisan semakin banyak keajaiban yang interconnected. Orang sering berfikir praksis. Hitam putih. Menulis nanti dapat apa? Materi berupa uang yang dari hasil pembelian buku? Bukan itu, itu adalah cara berfikir yang salah.

Menurut beliau kita bisa menebar Amal sholeh melalui menulis. Keuntungan menulis kemanapun ada teman. Dan tentu saja membahagiakan hati.

Menulis itu adalah meninggalkan warisan, sekali pun jangan membandingkan kegiatan menulis dengan mutu. Itu adalah hal yang berbeda. Menulis adalah bentuk aktualisasi rasa syukur kita.

Terkait tulisan kita bermutu atau tidak nyiyiran orang pasti ada, jangan terlalu berfikir orang mau berbicara apa, yang paling penting berkaryalah dengan menulis. ***

Jejak-jejak teracak dalam kemah moderasi

 


Sudah menjadi agenda tahunan pembinaan ASN di lingkup Kementerian Agama digelar. Namun tahun ini berbeda dengan pembinaan sebelumnya.

Yang membuat berbeda adalah rentang waktu pembinaan yang cukup panjang 2 hari semalam. Diagendakan dengan kemah moderasi.

Sementara ada beberapa kesalahpahaman yang terjadi diantara kami ASN yang berada di DPK kan di madrasah yang diselenggarakan masyarakat. kurangnya informasi menyebabkan sebagian dari kami salah paham dengan agenda kegiatan ini.

Namun semua itu bisa teratasi dan semua bisa mengikuti acara kemah moderasi ini dengan penuh ceria. Pun saya yang sendirian dari satmingkal tempat kerja sendirian, di lokasi kami berbaur dengan teman teman sesama ASN.

Acara ini pagi berkostum olahraga dan siangnya berganti baju batik. Tentu saja batik yang kami pakai beraneka ragam.

Selesai acara pembinaan di dalam ruangan kami bersama menuju ke tenda. Disitulah saya bertemu dengan Mas Nurhadi, senior dan panutan saya dalam menulis. Sebelumnya kami sering menyapa melalui grup WA Ma’arif Menulis sebuah wadah tempat kami mengirimkan hasil tulisan di blog pribadi.

Mas Nurhadi beberapa waktu ini jarang mengunggah tulisan, namun ternyata diam diam dia menulis untuk dijadikan buku. Sudah buku solo yang kedua yang dia karyakan. Berbeda dengan saya. Meski rajin menulis tapi belum bisa meneruskannya menjadi buku.

Saya beruntung bertemu beliau, dan mendapatkan karya “jejak-jejak teracak”  buku yang mengisahkan perjalanan hidup beliau semasa muda. Selamat atas karyanya. Di tunggu karya karya berikutnya. ***

 



Isi HP ku

 

Pernahkah kau mengecek apa saja isi di HP mu? Saya tetiba saja penasaran aplikasi HP yang ada di gawai saya. Sungguh wow ternyata saya cek ada 119 Aplikasi.

Sebanyak itu pantas saja HP saya beberapa waktu ini notifikasi penyimpanan lemah. Aplikasi ini menurut saya sangat membantu dalam kehidupan saya di era ini.

Yuk kepoin aplikasi ku..

1.              Youtube kid

2.              Kalender

3.              Cuaca

4.              Jam

5.              Play store

6.              My SAPK BKN

7.              Drives / Disk usage

8.              Facebook

9.              Instagram

10.          Massanger

11.          Telegram

12.          My Im3

13.          Share it

14.          Tiny scanner

15.          Layanan paspor online

16.          XRecorder

17.          Tiktok

18.          Google

19.          Google chroe

20.          Gmail

21.          Maps

22.          Drive

23.          Play music

24.          Play film

25.          Foto

26.          Youtube

27.          Berita

28.          YT studio

29.          Blogger

30.          WPS office

31.          Colornote

32.          Opera

33.          Traveloka

34.          KAI access

35.          Grab

36.          IgTV

37.          Ferizy

38.          Okejek

39.          Lazada

40.          Wordpress

41.          Kompasiana

42.          Mobile JKN

43.          BCA Mobile

44.          Shoppee

45.          BSI mobile

46.          Flip

47.          OVO

48.          Kontak

49.          Perekam

50.          Kompas

51.          Kalkulator

52.          Clonephone

53.          Radio FM

54.          Catatan keep

55.          Pesan

56.          Background eraser

57.          Soloop cut

58.          Flayer maker

59.          Banner maker

60.          500px

61.          Kinemaster

62.          Save asJPEG

63.          iVcam

64.          twibbonize

65.          Pixlr

66.          Pixelab

67.          Canva

68.          Photolayers

69.          Capcut

70.          VN

71.          Photoroom

72.          Umroh cerdas

73.          Cek porsi haji

74.          Haji pintar

75.          kartanu

76.          iPusnas

77.          toko thema

78.          relive

79.          foto

80.          pesta music

81.          zoom

82.          internet

83.          podcasts

84.          QR scanner

85.          Superclone

86.          Telepon

87.          Webex

88.          Noice

89.          Hey tap

90.          IQIYI

91.          Otentikasi

92.          Single sign on

93.          GPS Map Cam

94.          Google meet

95.          E library

96.          Power point

97.          Keep clean

98.          Peduli lindungi

99.          Anchor

100.      Snack video

101.      Spotify

102.      O relax

103.      Duo

104.      Edunitas

105.      Hiburan

106.      Darsuka

107.      Fita

108.      Counter tasbih digital

109.      Signal

110.      Tokopedia

111.      All video maker

112.      Viu

113.      Terabox

114.      Merdeka mengajar

115.      Nearpod

116.      Splayer

117.      Whatsapp

118.      Camera

119.      video

Ada berapakah aplikasi dalam HPmu?? Yuk tunjukin

Adakah pertanyaan dari kalian apa saja manfaat aplikasi satu dan lainnya? Silahkan komentar di kolom komentar.


Gema Moderasi di Era Disrupsi

 



Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung, Bapak Dr. Muhajir Spd, M.Ag  dalam pembinaan ASN di lingkup Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung mengamanatkan kepada seluruh ASN untuk tanggap terhadap era kekinian.

Era ini dinamakan era disrupsi. Dimana perubahan-perubahan yang terjadi disebabkan karena adanya lompatan baik cara berfikir, teknologi yang menyertainya sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat secara luas.

Siapa yang tidak kenal dengan merk gawai “Nokia” pada zamannya sangat booming dan sangat laris. Bangga bila kita sudah bisa memakai nokia. Namun sekarang karena merk ini tidak melakukan inovasi yang massif, akhirnya kalah saing dengan OPPO, Realme, Vivo dan lain sebagainya. Mereka mampu mengikuti perkembangan zaman dan menyahuti kebutuhan manusia.

Kalau manusia menikah hanya karena kebutuhan seks saja, suatu saat mereka akan tidak menikah karena kebutuhan itu telah bisa dipenuhi oleh robot.

Banyak hal yang akan hilang dalam perkembangan era 4.0 ini, menurut Yuswohadi dalam bukunya Millenials kills everything menyebutkan ada 50 produk dan layanan, industry, tekhnologi, music, olahraga bahkan tingkah laku yang di bunuh oleh millennial disruption.

Disrupsi di bidang tekhnologi dicontohkan dengan lompatan tekhnologi seperti artificial intelengence (kecerdasan buatan), robot,  mesin dan lain lain. Di bidang ekonomi perkembangan e-commerce, e-transport dan e-paying mejadi trend mengalahkan ekonomi konvensional.

Disrupsi di bidang pendidikan seperti perubahan bentuk transfer pengetahuan melalui LMS (Learning Management System), massive open online course (MOOC) dan aplikasi pembelajaran melalui genggaman kita.

Disrupsi di bidang agama  terjadi juga saat belajar agama sekarang bisa diakses melalui instagram, youtune dan kuliah whatsapp.

Terkait era disrupsi menjadi tantangan tersendiri untuk keberlangsungan keberagamaan di masyarakat. hal hal yang perlu kita ketahui dalam di era disrupsi ini adalah:

Pertama Jebakan Algoritma, kata kunci dari mesin pencari seperti google, MSN dan lain lain saat kita mencari sebuah kata kunci tertentu, akan menghasilkan referendi yang relevan dengan kata kunci tersebut. Hal ini dapat berakibat terjadinya pemahaman yang sempit terhadap agama berdasar artikel yang kita baca tersebut.

Kedua Popularitas mengalahkan keilmuan. Hal ini bisa terjadi saat para pesohor / artis yang sering di sorot media atau media sosial mereka banyak follower mereka menjadi influencer. Mereka mengedukasi melalui media, kyai kampung yang meski keilmuanya jauh lebih tinggi dan alim tidak banyak bisa mempengaruhi karena keterbatasan media.

Ketiga pandangan eksklusivisme, konten dakwah online banyak didominasi oleh kelompok yang cenderung ekslusif terhadap kelompok muslim yang tidak sepaham.

Keempat Banjir informasi  deras sekali informasi sehingga sulit menyaring mana yang valid mana yang hoax

Kelima Fenomena hijrah  menjadi trend baru yang menyempit pada pakaian dan kelompok pengajian

Solusi moderasi beragama di era disrupsi

Bapak kepala kemenag selalu menyebutkan bahwa moderasi beragama ini bukan moderasi agama. Moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama yang moderat. Tidak kekiri-kirian atau kekanan-kananan. Semua agama mengajarkan moderasi.

Yang harus kita lakukan dengan moderasi beragama ini adalah tanggap disrupsi. Tanggap disrupsi ini diterjemahkan menjadi tiga hal yakni

see globally

Pahami bagaimana Islam dimaknai dipraktekkan dibagian lain di dunia

Respond locally

Pahami bagaimana islam dimaknai dan beradaptasi dengan unsur kearifan dan budaya lokal

Think moderately

Miliki perspektif yang moderat ( tidak ekstrem juga tidak liberal)

 

Penguatan Moderasi Beragama

 

Penguatan Moderasi Beragama

Moderasi beragama ini dalam bingkai Agama, Negara dan Budaya



Bapak Kabag TU Kankemenag Prov. Jatim Dr. Nawawi, M.Ag menyampaikan materi Penguatan Moderasi Beragama dalam acara kemah moderasi ASN Kementerian Agama Kab. Tulungagung Sabtu 29 Oktober 2022.

Dalam kesempatan ini beliau mengungkapkan kemajuan yang pesat di Kabupaten Tulungagung. Kegiatan kemah moderasi ini memberikan wadah kepada seluruh ASN di lingkup Kemenag kab. Tulungagagung untuk sillaturrahmi, komunikasi dan kolaborasi, penguatan kompetensi dan kompetisi yang sehat antar sesama.

Kemah ini kedepan akan diikuti oleh kabupaten kabupaten yag lain. Tulungagung sebagai pelopor pertama adanya kemah moderasi ASN di lingkup Kemenag. Beliau secara tegas menjelaskan bahwa sesama ASN yang hari ini menjadi satu dengan kesatuan seragam, maka tidak boleh saling mendalului dan saling sikut.

Menelisik dari sambutan Rektor UIN SATU Tulungagung bahwa cikal bakal Pancasila itu adalah dari Tulungagung, yang ditandai oleh adanya buku Negarakartagama arya mpu prapanca. Gayatri adalah sosok wanita yang cerdas dan berpengetahuan yang luas. Memiliki visi jauh kedepan. Beliau adalah Rajapatni/ Istri istimewa dari Raden Wijaya.

Buku negara kertagama adalah buku harian Raja Hayamwuruk yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Hayamwuruk sendiri adalah cucu dari Gayatri. Seorang permaisuri pendiri majapahit sang Abhiseka Raden Wijaya.

Moderasi beragama sangat kental berhubungan dengan Agama, negara, dan budaya. Ketiganya adalah jalan keluar dari permasalahan di Indonesia yang multikulturalis.

Agama

Diakui atau tidak setiap manusia memiliki kelemahan. Oleh karena itu manusia secara naluriah mencari yang lebih hebat dari dirinya. Ada kekuatan yang lebih kuat selain dirinya. Dan itu adalah pencipta manusia yakni Tuhan Allah

Seorang yang rasionalis yang sangat mendewa dewakan akalnya tidak percaya adanya kekuatan gaib yang tidak bisa dinalar, suatu saat pasti membutuhkan dorongan kekuatan yang di luar akalnya.

Bahkan seorang atheis pun membutuhkan kekuatan Tuhan.  dicerita yang sangat fenomenal. Seorang atheis mendaki puncak Himalaya. Saat turun badai secara tidak sadar dia terpekik “Oh My God” mengakui adanya Tuhan dan memohon keselamatan atas dirinya dari badai tersebut.

Negara

Manusia adalah makhluk yang hidup secara komunal, bersosialisasi dan berinteraksi. Maka dalam kumpulan itu pasti mereka membutuhkan keteraturan dalam berkehidupan. Membutuhkan rasa aman dan nyaman.

Dalam konteks ini manusia membutuhkan kehadiran negara untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia yang memiliki jati diri dan batas batas wilayahnya sangat layak untuk tetap dipertahankan.

Prof Mahfudz MD mengemukakan bahwa andai sehari saja negara tidak ada, betapa kacaunya kita. Semua urusan kependudukan yang menangani negara. Agama hadir didalam negara dan negara mengurusi umat beragama bahkan sampai aturan nikah, cerai, peribadatan dan lain lain diatur oleh negara.

Negara harus kita bangun bersama dan kita jaga marwah dan kedaulatannya serta keutuhannya. Negara berfungsi sebagai pelindung dan pengayom kepada warganya.

Budaya

Kearifan budaya seperti sejarah bangsa sejak zaman kerajaan sampai sekarang merupakan hal yang harus kita ketahui dan lestarikan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bangga terhadap jati diri. Bangsa yang besar adalah yang mau melihat sejarah bangsanya.

Kebesaran Majapahit yang kekuasaannya di bumi nusantara yang konon sampai pada daerah luar negeri kala itu adalah sejarah yang membanggakan. Kebesaran nama Nusantara menjadi kebanggaan kita. Semangat bernegara ini yang perlu kita terus pupuk.

 


Pembinaan Aparatur Sipil Kementerian Agama Kab. Tulungagung tahun 2022 dalam bingkai Kemah Moderasi Beragama

 

 


Kesekian kalinya saya menginjakkan kaki dilantai 6 Gedung Arief Mustaqiem UIN Sayyid Ali Rahmatullah. Kali ini dalam acara pembinaan Aparatur Sipil Negara oleh Bapak Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Bapak Dr. H. Husnul Maraam, M.HI.

Riuh sekali suasana di lantai 6 karena sebanyak 800 an PNS tumpah ruah di ruangan ini. Saya sih maklum dengan kegembiraan mereka mengikuti acara ini. Ekpresi mereka sangat gembira, bertemu dengan teman semasa kuliah, kolega sesama guru di madrasah, sehingga suara riang dan saling menyapa, membuat ruangan penuh dengan suara. MC yang bertugas  beberapa kali harus mengulangi perkataan sebelum acara dimulai untuk tertib dalam acara.

Dan saya bangga sekian banyak orang acara pembinaan hari ini terkategorikan sukses, ASN dengan tertib mengikuti acara. Saat bapak Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah menyampaikan Welcoming Speech, suasana tampak hening, renyah tertawa saat Bapak Rektor melontarkan joke joke khas beliau.

Tibalah saat pembinaan yang disampaikan oleh Bapak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dalam pembinaannya sebagai ASN Kita loyalitas total. Tegak lurus kepada pimpinan, yang memberikan SK Menteri Agama, Kepala Kanwil dan atau Kepala Kantor Kemanag kab tulungagung. Maka dari itu beliau menghimbau untuk para ASN untuk melaksanakan loyalitas secara utuh.

“Di Kementerian Agama segala bentuk pengangkatan pejabat tidak ada transaksi apapun. Menjadi kepala kantor, kasubag, pengawas pendidikan, tidak ada transaksi sebelum atau setelahnya”. Tandas beliau. Sesuai dengan Zona Integritas yang ada dikementerian agama yakni tolak korupsi, manipulasi dan gratifikasi.

Dalam Kemah moderasi yang dilaksanakan kementerian agama Kabupaten Tulungagung, menandai moderatnya program kemenang. Program yang jumlahnya ratusan dan ribuan kegiatan yang dikerjakan tidak terlepas dari 7 program prioritas penguatan moderasi agama.

Moderasi beragama adalah cara pandang, Cara bersikap dan praktek sesuai dengan ajaran agama yang dianut.  Cara itu mengambil jalan tengah.  Sesuai contoh yang diberikan oleh pemimpin agama di dunia. Nabi Muhammad Saw mencontohkan dalam sabdanya:

“Kalau kamu semua mau menjadi umatku di dunia dan akhirat maka hormati sesama manusia di dunia.”

Dalam hadits lain "Jangan sekali-kali Umat Islam menjelek-jelekkan cara beribadah orang lain. menjelek-jelekkan sesembahan orang lain. Kalau tidak mau Tuhanmu di jelek jelekkan. Rumah ibadahmu, cara beribadahmu dijelekkan. Maka hormati agama lain." Ungkap Bapak Kakanwil.

ASN kementerian Agama bisa disebut moderat apabila Sudah mempunyai 4  hal yakni

Pertama Komitmen kebangsaan. Komitmen atau janji ASN memengang teguh nilai nilai kebangsaan diekstraksi dalam perbuatan apabila ASN tidak mempermasalahkan lagi negara kita berdasar Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan  Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia. Semua ini diterima utuh oleh ASN,

Kedua Anti kekerasan. Segala bentuk kekerasan mulai dari kekerasan verbal, kekerasan fisik sampai pada kekerasan seksual adalah hal yang harus dihindari dan tidak dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara. Mereka harus paham betul apa dampak dari kekerasan kepada diri dan kepada orang lain.

Ada perempuan lewat dan secara sengaja Menyeletuk "semok sekali" dan yang bersangkutan tidak terima itu sudah termasuk ranah kekerasan verbal. Dan sudah ada hukum yang mengatur mengenai hal itu.

Jadi kita harus berhati-hati dalam berkata dan bertindak. Bisa jadi maksud dan tindakan kita tidak sama dan salah bagi orang lain.

Ketiga Toleransi. Sudah sewajarnya Aparatur Sipil Negara di lingkungan kementerian agama mengedepankan rasa saling tenggang rasa. Di dalam kementerian agama menaungi beberapa agama yang diakui di Indonesia.

Rasa toleransi harus dipupuk di diri aparatur sipil negara untuk menjaga kerukunan dan harmonisasi umat beragama di Negara Indonesia. Terciptanya rasa toleransi menumbuhkan kekuatan dan tidak mudah untuk dipecah belah.

Keempat Menghormati kearifan lokal. Peninggalan budaya bangsa Indonesia dan produk local patut kita jaga dan junjung tinggi. Indonesia yang penuh dengan keragaman dan pluralistic ini diharapkan aparatur sipil negara menjaga nilai nilai tradisi dan melestarikan identitas bangsa sehingga Bangsa Indonesia tetap mampu berdiri dengan kebanggaan jati diri.

Dalam sambutan penutup Bapak Kakanwil mewanti-wanti kepada seluruh ASN “ Tahun 2023-2024 memasuki tahun politik. Sebagai ASN tetaplah mengikuti regulasi. ASN tidak diperkenankan untuk berpolitik. Ke depan kita harus bersatu padu menghilangkan politik identitas. Kementerian agama sebagai salah satu kementerian yang menaungi agama banyak kita harus satu padu dalam satu komando.”***

Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...