Langsung ke konten utama

Edaran Kemendikbud awal 2021

 



Telepon pintar yang selalu mendampingi ku saat beraktivitas, baik di kantor maupun di rumah bergetar, menandakan ada notifikasi masuk. Saya termasuk orang yang tidak suka bising dengan suara kluntang klunting notifikasi atau panggilan masuk, hanya bergetar saja saya. Dimanapun gawai ini selalu saya silent.

Beberapa pesan masuk saya buka, diantaranya ada satu pdf yang dikirim oleh Bapak Kasi Pendma Kabupaten yang mengunggah file SE kemendikbud. Dengan segera saya buka isi dari pdf yang ternyata adalah SE pertama yang di keluarkan oleh Kemendikbud tahun 2021 ini. yang isinya terkait dengan Ujian Nasional. Ujian Nasional tahun ini DITIADAKAN.

Bukan isu baru sebenarnya penghapusan UN ini sudah beberapa tahun menjadi pembicaraan. Banyak yang pro agar ujian nasional ini dihapus, dengan alasan bahwa siswa tidak bisa ditentukan kelulusannya hanya dengan ujian akhir yang hanya sekian mapel. Ada juga yang kontra dengan penghapusan UN karena ditimbang nantinya anak akan semakin terlena dan tidak mau belajar, karena mereka akan auto lulus.

Di Edaran Mandikbud ini yang mendasari peniadaan Ujian Nasional maupun ujian penyetaraan serta Ujian Sekolah adalah UU no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, ditambah UU no 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, PP no 17 tahun 2010 tentang pengelolaan penyelenggaraan Pendidikan, PP no 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan Covid-19. Serta peraturan Mendikbud no 43 tahun 2019 tentang penyelenggaraan Ujian yang di selenggarakan oleh satuan Pendidikan dan Ujian Nasional.

Tenyata covid-19 ini berdampak terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional. Dan Mendikbud menimbang bahwa keselamatan, Kesehatan lahir batin peserta didik dan pendidik serta tenaga kependidikan lebih utama. Maka Ujian Nasional dan Ujian kesetaraan tahun 2021 ini ditiadakan.

Sebagai syarat kelulusan dari satuan Pendidikan adalah menyelesaikan program pembelajaran dimasa pandemic dengan dibuktikan rapor dan nilai baik serta mengikuti ujuan yang diselenggarakan oleh satuan Pendidikan.

Ujian sekolahpun yang dilaksanakan sesuai dengan istruksi Menteri berupa portofolio dari nilai rapor, nilai sikap dan perilaku dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, bisa pengharaan hasil perlombaan. Bisa penugasan dan tes secara luring dan daring. Atau bentuk tes lain yang di tetapkan oleh satuan Pendidikan.

Luar biasa pandemi ini mengimbas kepada Pendidikan. Kegiatan luring selama satu tahun ini sudah membuat guru merasa baper. Ada yang menangis di ruang kelas merasa rindu dengan anak-anak karena jiwa pendidik mereka yang meronta. Mereka masih belum sepenuhnya percaya dengan pembelajaran system daring bisa mendidik siswa secara komprehensif dari segi Kognisi, afeksi dan psikomotor mereka. Banyak juga yang khawatir anak anak tidak sepenuhnya belajar dan mengerjakan tugas. Namun demi alasan Kesehatan dan keamanan anak-anak didik mereka mau tidak mau belajar dengan system dalam jaringan.

Belum lagi persoalan kesulitan sinyal, kesulitan memperoleh peralatan gawai untuk anak anak yang kurang mampu dan ibu-ibu yang sudah semakin stress menyuruh anaknya untuk belajar.


Komentar

Posting Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Kontroversi (jangan) Masuk Sekolah

Pagi ini tergelitik saya dengan beberapa pemberitaan yang ada di internet terkait dengan masuk sekolah. wajarlah bila masuk sekolah dibincang karena anak-anak dalam PSBB ini sudah hampir 3 bulan tidak bersekolah. orang tuapun bertanya tanya kapan masuknya.  Seperti yang dilansir oleh  tribun news  bahwa Mendikbud Nadiem Makarim belum mengumumkan apapun mengenai waktu belajar sekolah, dan Mendikbud menyatakan bahwa keputusan mengenai waktu dan metode pembelajaran juga atas pertimbangan gugus tugas percepatan penanganan covid-19. Namun Kementerian ini memang sudah mempersiapkan skenario untuk pembelajaran, namun format seperti apa dan kapan dimulainya pembelajaran masih menunggu, karena bukan hanya terkait dengan faktor pendidikan, namun juga faktor kesehatan.    Salah satu sisi kebijakan pemerintah untuk menentukan PSBB sampai Juni 2020 membuat anak-anak sekolah dan Instansi pendidikan bersiap ke sekolah, kurikulum baru dari Kementeria...