Langsung ke konten utama

Susahnya Mencari Armada


Jam 11 kami bertolak dari rumah menuju ke Blitar. Berharap segera bisa menuju ke Lampung. menghormat di pusara mamak. keluarga lampung meminta ijin ke suami untuk memakamkan mamak sebelum dia sampe ke lampung. maklum perjalanan kami memakan waktu 36 jam kalau lancar. dan suami mengiyakan. 

Suami sudah yakin salah satu armada bus yang dia pesan melalui HP memang jam 1 berangkatnya. saat kami tiba di Pool petugasnya mengatakan jam 11 tadi berangkat. 

kami langsung menuju armada bus Lorena di Jalan Bali Blitar. Bolak balik kamu ke pool tsb ternyata tidak ketemu. sampai kami bertanya kepada warga sekitar ternyata pool Lorena disitu sudah pindah lama. dan jam segini sudah tidak ada lagi bus ke lampung. adanya jam 10 -11 tadi. 

Di Blitar ada pool Harapan Jaya. kami mampir untuk mencari informasi sekalian pesan tiket kalau ada. ternyata dari Blitar juga sudah berangkat armadanya jam  10 an tadi. 

Suami mencari lagi info dari Armada (R) yang tadi kami pesan dari HP. katanya masib ada. silahkan mengisi data dan tf dulu. nanti jam 1 ada dari tulungagung. saya sempat berdebat dengan suami jangan di tf dulu. takutnya penipuan. sementara suami sudah percaya kalau memang armada itu memang berangkat jam 1. "Gini aja deh.. saya telp teman di tulungagung untuk memastikan di pool tsb ada jadwalnya nanti saya minta pesankan langsung di pool tsb." usul saya. Sambil kami memacu mobil ke arah Tulungagung. 

Syukur ada dik Richaa.. kebetulan dia posisi di kota dan gercep untuk datangi pool bus tersebut. Dan disana benar.. tidak ada jadwal jam segitu. adanya besok jam 10.  Alhasil kami belum sempat jadi korban penipuan. Akhirnya saya meminta dik Richa untuk mencarikan armada bus yang ada. 

Dia langsung menuju Pool Bus Harapan Jaya. Adanya bus sampe Jakarta saja. yang ke lampung juga berangkat pagi tadi. Saya dan suami memutuskan untuk pesan tiket bus tersebut. Jakarta turun Kalideres selanjutnya nanti kami estafet bus ke Merak kemudian menyeberang dan menuju kota kelahiran suami Lampung Selatan.. ***

Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...