Langsung ke konten utama

Satu Per Satu Sakit

 



Satu persatu terkena virus. Sejak kepergian mamak di Lampung saya merasa badan tidak nyaman, demam dan batuk yang sangat sakit di dada. Menahan sakit di perjalanan ribuan kilo bukanlah hal yang mudah. Nyaris saya tidak bisa memasukkan makanan ke perut karena semua terasa hambar. Selama 28 jam di perjalanan yang menemaniku adalah minyak kayu putih dan Obat penurun demam. 

Sesampai di tanah Jawa, saya tergolek lemah selama sehari semalam di peraduan. Namun saat badan masih lemas, sore harinya suami saya mengeluh sakit panas dan minta dibelikan obat di Apotik Blitar, "rasanya seperti kena sakit tipes kemarin mi". Saya pun memaksa memacu motor ke daerah Sanankulon Blitar untuk membeli Jus Cacing 3 resep. Padahal keringat dingin terus mengucur di seluruh tubuh. 

Jelang malam, si kecil bungsu ku merengek terus. Minta ini itu, minta terus ditemenin dan minta perhatian lebih. firasatku mengatakan dia pasti terkena sakit juga. Benar juga malam hari badannya panas sekali. saya kompres dengan air hangatpun tidak mempan. Paginya saya mengantarkan anak ke bu Bidan langganan kami untuk berobat. Sakit merawat suami dan anak sakit itu sesuatu banget.

Saat obat dari bu bidan habis, namun tidak kunjung sembuh setelah jeda 3 hari, Saya membawa si kecil ke Rumah Sakit terdekat. Meski kami peserta BPJS namun karena tidak termasuk kegawatan saya tidak bisa klaim dan hanya bisa berobat dengan pasien umum. Diminta untuk rawat inap namun memakai umum saya tolak. "Saya rawat di rumah saja dok" Karena saya merasa hak saya sebagai peserta BPJS tidak bisa di wadahi dan saya masih punya satu pasien lagi di rumah. 

Saya kembali ke rumah setelah membayar tagihan cek darah dan tiket rumah sakit serta pengambilan obat. Ganti satu lagi di rumah yang mengeluh sakit, ibu saya. Dia mengeluh dadanya sesak dan sakit sekali. Sang ibu memang penderita jantung yang seharusnya kontrol sebulan yang lalu. Karena kesibukan kami, tidak sempat membawa kontrol. Di tambah lagi semua obatnya sudah habis. Malam jam 21:00 kakak saya untungnya berkunjung ke rumah, sontak saya minta untuk ke apotik untuk membeli obat yang biasa di minum. 

Semoga semua segera sembuh dan kembali ceria. *** 

Komentar

Posting Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...

Cuilan Cerita dari Dr. Muhsin Kalida

Rangkaian Haflah Khotmil Qur'an di Ponpes Roudhotu Huffadzil Qur'an masih melekat dihatiku. Betapa tidak, 27 Khotimin dan Khotimat salah satunya adalah murid saya di MI. Ahmad Mulki Miftah Arroziq yang sekarang duduk di semester 2 di UIN SATU Tulungagung. Saya salah satu guru yang bahagia saat melihat anak didik selesai dalam menghafal Al-Qur'an.  Ditambah lagi dengan suasana penuh khidmat mendengarkan tausiyah dari penceramah yang tidak lain adalah Dr. Muhsin Kalida. Saya belum pernah bertemu muka dengan beliau tapi namanya sudah tidak asing di saya karena beberapa kali mengikuti zoom beliau yang diselenggarakan oleh Sahabat Pena Kita, penggiat literasi di bawah asuhan Prof. Ngainun Naim.  Beliau saat covid memberikan support kepada kami, orang gabut yang ingin memanfaatkan waktu dengan hal yang positif. Beliau hadir bersama semangat dan dorongan kepada kami untuk menulis. Karena menulis itu bukan sekedar hobi tapi itu adalah perintah agama namun banyak orang yang abai den...