Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Kail Atau Ikan?

Menjadi pendidik seringkali dihadapkan kepada anak anak yang beragam. Dari berbagai latar belakang keluarga yang tidak sama. Masuk ke sekolah mereka dihadapkan dengan peraturan yang sama. Maka reaksi yang terjadi juga beragam. Menerima dan melaksanakan dengan patuh, tapi tidak sedikit pula yang memberontak baik dengan diam diam maupun terang terangan.  Kondisi kesiapan mental anak didik untuk belajar merupakan hal utama yang harus disiapkan baik oleh orang tua maupun guru. Ada banyak siswa yang merasa sekolah hanya membelenggu kebebasan mereka, sangat bahagia kalau jam kosong atau pulang pagi karena gurunya sedang rapat dinas.  Sering saya mengelus dada apabila remaja awal ini sedang dalam keadaan tidak baik baik saja. Terlambat datang ke sekolah dengan alasan mereka bangun kesiangan. Mata mereka memerah tanda telat tidur. bahkan beberapa sudah terlihat matanya tidak normal.  Sesungguhnya tidak ada orang tua yang mau anaknya sengsara. Semua orang tua menginginkan anaknya ...

Hebohnya Uji Kompetensi Guru

  Pernik naik pangkat untuk ASN sekarang di tambah lagi dengan Uji Kompetensi. Dulu belum ada ujian-ujian seperti ini. Saya masuk dalam peserta uji kompetensi untuk naik tingkat dari guru muda ke guru madya. Dari portal kemdikbud yang terintegrasi dengan SIMPKB dari aplikasi simpatika kemenag. Kami bisa masuk ke SIMUKKJ. Ada beberapa tahapan yang harus kami lakukan untuk sampai pada ujian hari ini 27/8/2024. Mulai proses pengajuan berkas, verval berkas, uji kompetensi dan hasil uji kompetensi. Banyak dari kami ASN yang merasa ribet dengan penyiapan berkas berkas. Beberapa menginjak usia yang tidak muda lagi sehingga untuk masuk ke portal, scan berkas dan mengunggahnya.   Terhitung mulai bulan Juli kami disibukkan dengan penyiapan berkas. Grup grup ASN berisik dengan beberapa pertanyaan. Bagaimana cara masuknya, bagaimana kalau ada kekurangan berkas, bagaimana kalau ini dan itu banyak lagi yang dipertanyakan. Termasuk saya sendiri juga agak ribet di tengah tengah proses men...

More reaction, more tear more fear

Sebagai orang tua kita perlu belajar bagaimana memberikan respon terhadap si kecil yang sedang tumbuh kembang. Saya pernah mempraktekkan kekuatan respon ini terhadap mental anak.  Anak saya pernah terjatuh, tidak sengaja neneknya berteriak dan berkata "ya Allah... Kamu tidak apa apa nak... Mana yang sakit??" didekati dengan tergopoh gopoh dan muka yang cemas dari neneknya. Alhasil si kecil menangis dengan keras.  Saya sangat maklum dengan seorang nenek yang menginginkan cucunya aman dan tidak terjadi apa apa. Saya coba untuk berkomunikasi dengan beliau lain kali kalau ada kejadian anak jatuh dari karena belajar berjalan atau belajar naik sepeda untuk tidak memasang muka cemas, dan menanggapi dengan sewajarnya saja.  Di lain waktu anak saya terjatuh karena melompat lompat di kamar tidur, jatuhnya ke lantai karena kakinya terpeleset pinggir ranjang. Dengan tenang sang nenek mendekati dan mengatakan "gak papa kan... Ayo bangun..". Alhasil anak yang mau menangis tidak j...

Kompetensi Kepala Madrasah yang Sering Terlupa

  Apa yang terlintas di pikiran saat membaca kata kewirausahaan. Ada tiga jawaban teratas saat penulis dengar dari jawaban peserta DDTK penguatan kepala madrasah kewirausahaan terkait bisnis, untung rugi, koperasi sekolah.  Sebenarnya kewirausahaan kepala sekolah tidak melulu diartikan dengan tendensi dengan bisnis. Kewirausahaan menurut Soeharto Prawiro merupakan suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha Kewirausahaan kepala madrasah adalah suatu sikap jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.  Dari berbagai sumber wirausaha juga diartikan sebagai sikap mental dan jiwa yang selalu aktif dan kreatif atau berdaya, bercipta, berkarya dan bersajaya dalam rangka mengingkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Kewirausahaan menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala madrasah selain 4 kompetensi lainnya sesuai yang termaktub dalam regulasi pemerintah, ya...

Sistem Zonasi (keinginan) memeratakan Mutu Pendidikan di Indonesia

Bulan Juni adalah bulan yang menghantui para orang tua yang putra putrinya sudah menginjak kelas 6, dan kelas 9. Tahun tahun lalu Mencari sekolah terbaik untuk anaknya sesuai NUN yang diperoleh. Anak bisa mencari sekolah yang dia inginkan berdasar Nilai Akhir. Namun situasi ini berubah saat diundangkan Permendikbud No 14 tahun 2018, No 51 tahun 2018, No 20 tahun 2019 dan no 44 tahun 2019.  Tujuan Utama Zonasi adalah meningkatkan akses pemerataan pendidikan, mengurangi ketimpangan antar sekolah, mengurangi kemacetan dan meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak.  Dengan sistem Zonasi yang mewajibkan sekolah dapat menerima siswa yang berdomisili di sekitar sekolah dalam radius zona tersebut 90 % dari daya tampung, selebihnya jalur prestasi dan perpindahan orang tua wali.  Sistem ini menuai pro dan kontra, bagi yang berada dalam zona sekolah favorit tentu saja mereka gembira, dengan kuota yang sangat terbuka lebar untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah impian...

Branding Sekolah di era Kurikulum Merdeka

  Dalam era Kurikulum Merdeka, sekolah dihadapkan pada tantangan dan peluang baru dalam menciptakan identitas dan brand yang kuat. Kurikulum Merdeka menekankan pada kebebasan dalam menentukan cara belajar dan berfokus pada pengembangan karakter serta keterampilan abad ke-21. Branding sekolah yang efektif adalah kunci untuk menarik perhatian siswa, orang tua, dan masyarakat luas serta mendukung implementasi kurikulum yang inovatif ini. Dalam menginternalisasi kurikulum Merdeka di sekolah/madrasah diperlukan mindset yang terbarukan. Pendidik dan pengelola Pendidikan harus menyamakan persepsi, memahami secara detil implementasi kurikulum ini. Meliputi ; Tata kelola ruangan kelas yang bernuansa surga bagi anak; Tata kelola perangkat pembelajaran yang akomodatif dan praktis;  Tata kelola target capaian jelas dan terukur;Tata kelola KBM abad 21; Tata kelola administrasi/ super filing system; Tata kelola kegiatan ber SOP; Tata kelola model pembelajaran (Mindmapping, Projects Based,...