Langsung ke konten utama

Pantai Pantai Indah di Kabupaten Blitar



Beberapa waktu ini saya  tergila gila dengan pantai yang ada di Blitar. Selain jarak tempuh yang relatif cepat, hanya memakan waktu 1 jam dari rumah, ternyata pantai-pantai di sepanjang Jalur Lintas Selatan Blitar ini sungguh indah dan menawan. 

Liburan sekolah anak-anak merupakan waktu yang pas untuk bertamasya ke beberapa tempat yang dianggap Indah dan rekreatif, dan kami memilih beberapa pantai untuk di kunjungi bersama keluarga. Dengan berbekal rasa ingin tahu akan keindahan pantai yang kami lihat dari tik tok yang bersliweran di FYP saya, dan berbekal penunjuk arah sang raja peta "google map" kami menelusur pantai di daerah Blitar Selatan. 

Sebelum berkeluarga saya adalah orang yang tidak pernah keluar untuk jalan-jalan. Lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan berorganisasi. Kalaupun bisa jalan ke beberapa tempat itu adalah bonus perjalanan ke daerah lain sekaligus hunting beberapa tempat bagus untuk makan atau sekedar foto-foto. Barulah setelah menikah dan punya anak kegiatan jalan-jalan seakan menjadi kewajiban untuk menghilangkan stress. 

Blitar selatan memiliki Pantai Tambak yang sudah terkenal. Sebelum adanya pembukaan jalan baru di jalur selatan yang di kenal dengan JLS. Tambaklah center spot untuk tempat rekreasi masyarakat Blitar dan sekitar yang paling terkenal. Saat ada upacara larung sesaji di bulan Muharram/Suro. Tak jarang jalanan macet berpuluh puluh kilo menuju pantai ini. Banyak pula yang motor matic macet dan rusak terbakar ngerem terlalu lama. 

Di tambak juga banyak warung makan yang menawarkan menu khas pantai, udang-cumi dan ikan tuna bakar. Serta pasar ikan yang menyediakan ikan asap yang murah dan enak. Beberapa kali saya bersama keluarga atau bersama teman-teman mengunjungi tempat ini sekedar mencuri waktu  saat istirahat sekolah. Dan pulang dengan membawa olahan laut yang kami sukai. 


Pantai Serit 



Pantai ini terletak di sebelah timur pantai tambah kurang lebih 7 km. Akses jalan menuju kesana sudah mudah dengan beraspal sampai bibir pantai. masuk ke pantai ini perorang di kenai karcis Rp. 10.000,- dan per kendaraan roda 4 dibanderol tarif Rp. 10.000,-. 

Pantai berpasir putih bercampur butiran pasir hitam dan ada kerikil kerikil putih kecil. Pantai Serit sendiri memiliki nama asli pantai tetor, saya mencari dari berbagai sumber blog, nama pantai tetor dikenal sejak zaman mataram zaman kerajaan hayam wuruk. dinamakan tetor karena bertemunya sungai dan laut. Sejak dibuat pemukiman karena prabu hayamwuruk bertapa disitu digantilah nama tetor menjadi Serit. 

Pantai serit memiliki view yang indah sekali, garis pantai yang membentang panjang dan di sebelah barat pertemuan sungai dan laut menambah indah pantai ini. Ada persewaan perahu untuk bisa melihat lihat muara sungai. 

Pantai ini memiliki tiupan angin yang lumayan besar, sehingga kalian yang sering masuk angin jangan lama lama karena bisa masuk angin. Fasilitas umum yang ada di pantai ini mulai di benahi, seperti toilet, lokalisir pedagang disekitar pantai tersebut. Tak jarang pantai ini didatangi turis mancanegara. mereka mengatakan pantai ini tidak kalah indah dengan pantai kuta, namun masih minim fasilitas surving dan tenning. 


Pantai Pudak 






Sebelah barat Pantai Serit Ada pantai Pudak. Menuju ke pantai pudak ini membutuhkan effort yang lumayan tinggi, jalan naik yang terjal dengan jalan beruas hanya cukup ban mobil kiri dan kanan serta harus antri, apabila ada mobil yang keluar pantai, maka kita membutuhkan waktu 15 menit untuk menunggu mobil itu sampai jalan raya, baru gantian kita yang naik menuju pantai pudak ini. 

Saat sudah dipanti ini dijamin kita enggan untuk pulang. Pasirnya yang lembut dan putih, viewnya yang indah, tempat duduk dibawah pohon nipah yang sejuk membuat wisatawan benar benar betah dan berlama disana, setiap spot pantai ini indah dan menawan untuk difoto maupun selfie.

Apalagi di atas bukit ada cafe dinamai songgolangit, disana kita bisa melihat karang berjumlah 3 bak pulau kecil di raja ampat. Lengkaplah keindahan pantai ini dari atas. 

Tiket masukpun sama dengan di Pantai Serit. per orang Rp. 10.000 dan per kendaraan roda 4 Rp. 10.000, sedangkan roda 2 Rp. 5.000,-


Pantai Jebring

Kami tak sempat sampai bibir pantai karena jalanan yang sangat menantang. belum aspal dan hanya setapak. diatas bukit kami memutuskan balik kanan, karena takut mobil kami terkena tonggak tajam dijalan setapak yang tidak beraspal. 

Tapi kami masih sangat penasaran dengan pantai ini, pastinya pantainya masih alami karena tidak banyak dijamah oleh orang. Pohon-pohon langka yang tidak pernah kami lihat di dataran rendah dan pantai yang lain sepertinya masih tumbuh disini. 

Selain pantai ini ada pantai Banteng mati, pantai Serang pantai Pasur dan lain-lain yang pasti indah bagi yang menyukai panorama pantai. Bukan tidak mungkin di pantai ini nanti menjadi destinasi wisata yang ramai. ***



Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Hujan di Bulan Juli

Hega menghela nafasnya dengan berat.. “Huuftt mendung, Apakah akan hujan di hari yang dingin ini?” ucapnya dalam hati. Benar karena ini bulan Juli bulan dimana negeri tropis seperti Indonesia ini sedang musim dingin. Udara dingin memang kadang tidak bersahabat. Tapi Hega sangat suka dengan musim dingin dari pada musim hujan. Bukannya benci dengan hujan. Ada beberapa serpihan kenangan duka terselip di kehidupan Hega saat kuliah dulu. “Ga…., “ teriak seseorang Hega menoleh, ternyata sahabatnya yang memanggilnya di depan perpustakaan. Wajah manis dalam senyuman dan mata lugunya membuat Hega menyambutnya dengan senyuman juga. “Ada Apa, Is?” tanyanya. “Besok kamu bisa ikut acara MUSDEGA? Kamu kan kerani. Wajib Ikut lho… “ Tanya si Aisyah. Bukan hanya tanya tapi dia lebih kepada memastikan kehadiran Hega untuk musyawarah Pandega yang akan diadakan hari Sabtu sampai Minggu esok hari. “Belum pasti” jawab Hega lesu dengan menekuk mukanya. “Ayolah semangat.. kamu past...

Kupatan

Pagi selepas jamaah subuh pada hari raya ke-8 Idul Fitri ini saya bergegas menuju dapur untuk mempersiapkan ketupat dan launya untuk dibawa ke masjid. Setiap hari bulan Syawal tanggal 8, pagi sebelum matahari terbit, tradisi di desa kami selalu mengadakan kendurian ketupat di masjid dengan seluruh masyarakat di sekitar Sewaktu kecil saya ketika bapak masih ada selalu di bangunkan dan diajak untuk kenduri di masjid. Meski dingin pagi saya semangat untuk mandi dan bersiap. Bahagianya   ketika menerima bagian ketupat dan melahapnya dengan lauk sayur blendrang dan sedikit taburan kedelai gorang yang dihaluskan, sangat enak. Sekarang gantian anak-anak yang merasakan kebahagiaan itu, mereka bersemangat untuk mempersiapkan diri ke masjid dengan mandi dan berpakaian, kemudian mengikuti ayahnya untuk bersiap ke masjid. Si kecil yang pulas dalam tidurnya terbangun mendengar kesibukan kakak-kakanya, dan berteriak “ikut”. Kupatan yang masih sangat berkesan bagi saya adal...