Langsung ke konten utama

Jejak Pergunu Menjemput Asa (2)

 



PC Pergunu Tulungagung dalam rangka Halal Bi Halal sowan ke Ketua Umum PP Pergunu di Pacet, Mojokerto, tepatnya di Universitas KH. Abdul Chalim. Didalam kompleks universitas ini terdapat berbagai Fakultas mulai Tarbiyah, Syariah, Ushuluddin dan Dakwah serta Pascasarjana S2 dan S3. 

Digedung perkuliahan dilantai paling atas bersatu dengan asrama mahasiswa. Sehingga mahasiswa disana tidak memerlukan angkutan umum atau transport yang lain apabila mau kuliah. Ada Masjid UAC yang sangat megah dan tempat untuk Kyai Asep menerima tamunya. 

Di ruang tamu yang inheren ruangan transit, ruang makan dan aula.Kami diterima sebagai tamu namun diperlakukan dengan luar biasa. Kyai benar benar memperlakukan tamu dengan baik karena perintah Allah untuk menghormati tamu. 

Saat berbicara Nada suara kyai Asep tidak begitu keras, lembut namun begitu menghipnotis kami. Suara khas kyai yang memiliki segudang pengalaman dan pengetahuan yang luas. Sehingga kami khusyuk tenggelam mendengarkan fatwa beliau.

Pemaparan Visi misi dan tujuan Amanatul Ummat yang meluncur deras, hafal luar kepala oleh Kyai Asep menyiratkan bahwa memang setiap saat visi misi dan tujuan itu selalu diingat dan dijadikan motivasi untuk mencapainya. Mewujudkan manusia unggul utuh berbudi pekerti luhur. Beriman bertaqwa dan berakhlak  mulia demi kejayaan Islam dan kaum muslimin dan utamanya bangsa Indonesia. Kesejahteraan dan tegaknya keadilan di Indonesia. 

Melaksanakan visi dengan ketat dan tanggung jawab dituangkan dalam misi lembaga ini,  sedangkan tujuan lembaga ini menjadikan santri Amanatul ummat sebagai Ulama besar dunia dan utamanya dunia, Pemimpin dunia utamanya Indonesia, Konglomerat yang akan memberikan kontribusi maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan Indonesia, profesionalitas yang bertanggung jawab.

dibarengi dengan mendawamkan kata kata dalam bahasa arab yang artinya kurang lebih, Allah mencintai mereka yang luhur urusannya dan cita citanya dan tidak  menyukai orang yang rendah urusan dan cita citanya. Hasbunallah wa nikmal wakil, nikmal maula wa nikmannasir.

Tidak sekedar hanya dihafal sebagai narasi penyemangat namun, Kyaipun memberikan uswah hasanah dengan mencetak seluruh anaknya sesuai tujuan Amanatul Ummah. Ada yang jadi Ulama, Politikus, Profesional dan Konglomerat.

Tahun ini Ammanatul Ummat menjadi The Top One lulusannya masuk Fakultas Kedokteran dan masuk sebagai mahasiswa di Indonesia melalui jalur SNBP, belum UTBK. Juga beasiswa pendidikan di luar negeri. Mesir, Yaman dan lain-lain tanpa tes. Karena kualitas siswa dari Ammanatul Ummat tidak diragukan lagi. 

Rahasia menjadi sukses ala Kyai Asep ternyata bahwa kita harus melaksanakan tugas dengan tuntas melaksanakan tugas tidak hanya dengan baik, namun dengan sempurna. Bahkan lebih dari sempurna. Ibadah dengan sebaik baiknya ibadah. Sholat dengan sebaik-baiknya sholat, bukan sekedar sesuai syaratnya saja.

Diceritakan Kyai asep ini awalnya adalah guru SMP dipinggiran Surabaya, tidak pernah menyangka apabila sekarang bertransformasi sebagai kyai yang kaya, berkecukupan dan diberi rezeki anak yang luar biasa.  

Menyinggung mengenai guru saat pengurus Pergunu bertanya dalam sesi tanya jawab, bahwa banyak guru yang masih belum bisa menterjemahkan tugas dan fungsinya, Kyai menjelaskan bahwa Kesuksesan siswa terletak dari guru. Guru yang Menguasai kompetensi guru dan materi ajar, Bertanggungjawab atas proses transfer kurikulum dan muatannya kepada sluruh murid murid, menjadi teladan bagi murid murid dan Disiplinnya. Akan membawa dampak pada siswa dalam kesuksesannya.

Tidak lupa beliau mengajak Pengurus PERGUNU untuk Fastabiqul Khoirot, dan bersedia diundang untuk memberikan kiat sukses mengelola Pendidikan. Tentu saja ini menjadi harapan bahwa PERGUNU Tulungagung akan menjadi besar dan berkembang menyusul kesuksesan Ammanatul Ummat.***

Komentar

  1. Batokallah.... Banyak keberkahan di Pergunu

    BalasHapus
  2. Selama kita berusaha tidak menutup kemungkinan untuk meraih kesuksesan. Semoga anggota pergunu Tulungagung selalu solid dalam perjuangan. Aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Hujan di Bulan Juli

Hega menghela nafasnya dengan berat.. “Huuftt mendung, Apakah akan hujan di hari yang dingin ini?” ucapnya dalam hati. Benar karena ini bulan Juli bulan dimana negeri tropis seperti Indonesia ini sedang musim dingin. Udara dingin memang kadang tidak bersahabat. Tapi Hega sangat suka dengan musim dingin dari pada musim hujan. Bukannya benci dengan hujan. Ada beberapa serpihan kenangan duka terselip di kehidupan Hega saat kuliah dulu. “Ga…., “ teriak seseorang Hega menoleh, ternyata sahabatnya yang memanggilnya di depan perpustakaan. Wajah manis dalam senyuman dan mata lugunya membuat Hega menyambutnya dengan senyuman juga. “Ada Apa, Is?” tanyanya. “Besok kamu bisa ikut acara MUSDEGA? Kamu kan kerani. Wajib Ikut lho… “ Tanya si Aisyah. Bukan hanya tanya tapi dia lebih kepada memastikan kehadiran Hega untuk musyawarah Pandega yang akan diadakan hari Sabtu sampai Minggu esok hari. “Belum pasti” jawab Hega lesu dengan menekuk mukanya. “Ayolah semangat.. kamu past...

Kupatan

Pagi selepas jamaah subuh pada hari raya ke-8 Idul Fitri ini saya bergegas menuju dapur untuk mempersiapkan ketupat dan launya untuk dibawa ke masjid. Setiap hari bulan Syawal tanggal 8, pagi sebelum matahari terbit, tradisi di desa kami selalu mengadakan kendurian ketupat di masjid dengan seluruh masyarakat di sekitar Sewaktu kecil saya ketika bapak masih ada selalu di bangunkan dan diajak untuk kenduri di masjid. Meski dingin pagi saya semangat untuk mandi dan bersiap. Bahagianya   ketika menerima bagian ketupat dan melahapnya dengan lauk sayur blendrang dan sedikit taburan kedelai gorang yang dihaluskan, sangat enak. Sekarang gantian anak-anak yang merasakan kebahagiaan itu, mereka bersemangat untuk mempersiapkan diri ke masjid dengan mandi dan berpakaian, kemudian mengikuti ayahnya untuk bersiap ke masjid. Si kecil yang pulas dalam tidurnya terbangun mendengar kesibukan kakak-kakanya, dan berteriak “ikut”. Kupatan yang masih sangat berkesan bagi saya adal...