Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Hidup adalah Gerak

    Sidoarjo, 26 Februari 2022 Sebuah buku special, hadiah dari penulisnya langsung untuk saya dan teman teman yang berada di sebuah perhelatan kopi darat sesama komunitas penulis. Buku ini karya Prof Naim bersama lima adiknya yang menuliskan biografi ayanda tercinta Bapak Kalib Suryadi. Buku seperti ini belum pernah ada dan mungkin masih satu satunya di Indonesia. Buku ini   setebal 161 ditambah 12 halaman appendix dengan   ukuran kerta 14 x 21 cm. dicetak diatas kertas book paper yang enak dibaca dan tidak membuat mata silau. Buku karya Prof Ngainun Naim, Ngainun Niam, Ngainur Rohmah, Ngainun Ni’mah, Ngainun Nisak, dan Ngainul Yaqin ini berhasil menguras air mata saya. Tata bahasa yang lugas dan sangat mudah dipahami, namun sangat menguras emosi. Membaca buku hidup adalah gerak kita disuguhi layar kehidupan nyata. Jahitan kisah yang rapi, meski semua kehidupan tidaklah serapi   dan selurus jahitan. Namun ketika pembaca membaca buku ini, pasti akan te...

Kopi Darat pemantik Semangat

  Meski agak ragu, saya WA mas ketua SPK untuk mendaftarkan diri ikut acara Kopdar sahabat pena kita di Sidoarjo, 26-27 Februari 2022. Ragu karena ada beberapa agenda yang harus saya cancel untuk mengikuti acara ini.  Acara kopi darat yang  pertama kali saya ikuti sejak menjadi anggota SPK kurang lebih setahun yang lalu. Selama dua kali mengikuti kopi daring melalui dunia Maya.  Ada yang kurang memang berada di dunia virtual di banding acara yang secara pertemuan langsung diselenggarakan. Bila pertemuan virtual cukup pake daster, disambi masak dan bersih bersih rumah. Mematikan kamera, dan mendengarkan para pembicara menyampaikan materi mereka. Beberapa tertinggal karena di tinggal belanja menjemur pakaian dan aktivitas lainnya.  Hari ini saya bersiap untuk mengikuti acara kopi darat, bukan lagi kopi daring. Sejak kecil saya punya kebiasaan apabila mau ke sebuah tempat pasti malam harinya tidak bisa tidur. Sampe sekarang saya memiliki 3 anak, kebiasaan inipun ma...

Hijrah

  Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Ketika kita sukses yang mereka tahu adalah ketika kita berada di puncak. Jarang yang peduli dengan jatuh bangun saat menapaki tangga tangga kehidupan sampai menuju kata “sukses”. Saat kita terhempas di titik terbawah hidup, banyak yang berkomentar ini dan itu, bahkan tidak sedikit yang mengatakan sudah saya beritahu sebelumnya. Sudah saya peringatkan sebagai bentuk perhatian saya. Tangan yang menggapai permohonan bantuan tidak sedikit yang menepisnya. Dan tentu saja kau harus menyadari betul setiap orang hidup dengan masalah mereka. Ada lagi yang mengatakan “Semua itu tergantung amal perbuatan”. Tentu saja kata-kata ini benar sekali. namun sakit banget ketika kita terjatuh kemudian mendapat hadiah kata-kata ini. Dengan rasa sakit inilah kita akan semakin menyadari diri kita adalah manusia yang tidak memiliki daya upaya apapun dan hanya bisa merintih kepada Allah, Dzat Yang Maha Kuat Dan Maha Perkasa. Mungkin saat kita merasa ...

Perempuan, Pendidik Sepanjang Hayat

  Saat menulis ini, badanku terasa tidak nyaman, karena vaksin booster yang ku terima dua hari yang lalu membuatku demam, pilek dan batuk. Meski begitu aktivitas keseharian sebagai seorang ibu tidak bisa aku tinggalkan begitu saja. Anakku masih butuh pendampingan dengan pembelajaran daringnya. Tujuh bulan ini mengikuti pra sekolah di sebuah Raudhatul Athfal di desaku. Kurun waktu ini bukan waktu yang pendek untukku memainkan peran sebagai guru RA. Anakku bersekolah dengan sistem daring belajar melalui video call dengan bu gurunya. Belajar menulis, menggambar dan menempel seperti kurikulum   taman Kanak kanak pada umumnya. Peran yang tidak mudah untuk dilaksanakan karena membagi waktu dengan pekerjaan sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah yang tentu saja menjalankan manajemen madrasah yang bejibun pula. Perempuan lain, saya rasa tidak kalah sibuknya, merekapun bekerja dan menyiapkan kebutuhan keluarga mereka. Dan dengan sekuat tenaga mendidik putra putri mereka. ketelatenan ...

Ketika Minyak Goreng Langka

  Minyak tidaklah memiliki jenis kelamin perempuan atau laki-laki meski kebanyakan kaum perempuan. Namun saat mendengar minyak goreng pasti sangat lekat dengan ibu ibu sedang memasak di dapur. Ya.. memang sebagai ibu rumah tangga yang dengan penuh kasih sayang menyiapkan keperluan dan kebutuhan pangan bagi keluarganya. Memerlukan minyak untuk menggoreng bumbu, menggoreng ikan, menggoreng tahu atau tempe sebagai lauk. Penikmatnya adalah seluruh anggota keluarga. Pedagang makanan pun tidak terlepas dari kebutuhan pokoknya salah satunya minyak goreng. Pedagang gorengan banyak yang mengeluh karena kelangkaan ini, al hasil mau tidak mau mereka menaikkan nilai jual gorengannya untuk bisa menutup modal untuk membeli bahan baku dagangan mereka. Sudah hampir dua bulan ini terjadi fenomena aneh ini terjadi di Indonesia, tiba tiba minyak meroket harganya. Tidak wajar kenaikan itu di pasaran. Kenaikannya hampir mencapai 100 % dari harga normal. Resah ya..tentu saja resah, harus berhemat betu...

Sing Penting Yakin

  Saya sedang berkendara dibelakang sebuah truk, sering menemukan kalimat kalimat yang menarik disana. Seperti hari ini saya menemukan kata kata “ sing penting yakin ” tetera di bak truk tersebut. Sejurus kemudian saya mengangan dengan kata tersebut, truk itu memuat besi tua yang mungkin mau dijual kiloan. Kesimpulan sementara saya adalah bahwa pemiliknya berusaha mengkomunikasikan dengan pembaca kalimat “sing penting yakin” itu meskipun apa adanya pekerjaan atau sesuatu yang mereka dapatkan, dia yakin akan rezeki yang akan dia dapatkan. Penting memiliki keyakinan, karena dengan begitu kita bisa termotivasi melakukan sesuatu yang menurut kita benar. Keyakinan merupakan sebuah sikap yang ditunjukkan oleh seseorang, ia merasa cukup tahu dengan sebuah keadaan dan kebenaran yang akan terjadi pada dirinya. Keyakinan bisa mengubah sikap seseorang yang semula tidak mau bergerak menjadi termotivasi untuk melaksanakan sesuatu. Keyakinan bisa mengalahkan rintangan yang menghadang didepan...

WRITING FOR HEALING

  Menulis bagi kebanyakan orang bukan sebuah hal yang seksi. Tidak banyak yang melirik dan menekuni dunia ini. Kebanyakan memilih berbicara daripada menulis. Ada saja alasan mereka. Bukan passion nya, ada lagi yang mengatakan kalau menulis pasti awalannya “pada suatu hari” tidak punya ide lain selain itu. Alasan selanjutnya adalah tidak memiliki waktu. Sebagian kecil saja yang menekuni dunia ini. Mereka pun bukan serta merta memiliki bakat alam menulis. Mereka mengalami jatuh bangun dalam menulis sehingga bisa menghasilkan karya berupa buku, cerpen, puisi ataupun tulisan quote atau yang sekarang dikenal dengan meme. Menulis sebenarnya sebuah aktivitas kita dalam keseharian. Apalagi kalangan pelajar dan akademisi. Mereka sangat dekat dengan alat tulis menulis. Kita oleh tuhan diberikan satu mulut, dua tangan, dua mata, dua telinga. Yang menyiratkan kita harus lebih banyak melihat, mendengar dan berkarya daripada berbicara. Namun tidak dipungkiri kita kadang mati ide untuk m...

Purwaceng dan Carica

Pernah mendengar nama ini? Saya baru kali ini mendengar nama ini. Saat mengikuti family gathering teman teman alumni mahasiswa Islam yang dilaksanakan saat weekend awal Februari 2022 ini. Saya termasuk pecinta alam yang sekarang tenggelam dengan pekerjaan dan menjadi ibu rumahtangga sehingga jarang sekali keluar untuk mengadakan liburan bersama teman teman. Baru kali ini saya bulatkan tekad untuk ikut perjalanan liburan yang dikemas dengan nama family gathering. Pesertanya memang kebanyakan keluarga muda yang memiliki anak yang beberapa diantaranya masih balita. Perjalanan yang cukup jauh dari Tulungagung ke Banjarnegara Jawa Tengah memakan waktu semalam. Memulai keberangkatan pukul   19:30 WIB sampe pemberhentian bus di sebuah rumah makan untuk berganti bus pukul 03:30 WIB. Perjalanan yang panjang ini cukup membuat pinggang dan leher kaku. Menuju ke Dataran tinggi dieng dengan shuttle bus masih memerlukan waktu satu jam. Dataran Dieng   ini dikenal juga dengan negeri di...