Langsung ke konten utama

Mental Kaya



Didalam Islam kita tidak dilarang menjadi miskin atau menjadi kaya. Yang dilarang Islam adalah Mental Miskin. Islam mengharapkan semua orang bermental kaya. Meskipun orang tersebut miskin namun diharapkan bisa bermental kaya. apa maksudnya??

Pernahkah kita bertemu orang meskipun dia kaya, saat bertemu dengan orang pesohor atau orang kaya lain dia berfikir apa yang bisa diambil dari pesohor ini? Mental ini adalah mental miskin. mereka mau menadah. 

Rosulullah SAW mensabdakan bahwa 'Al Yaddu ulya khoiro min yadis sufla' Bahwa Tangan diatas (memberi) lebih baik daripada tangan dibawah (menerima). Menjadi mental kaya adalah tangan diatas yang selalu memikirkan apa yang bisa aku bantu dan apa kemanfaatan diri saya untuk orang lain. 

Alkisah saat nabi berhijrah ditemani kaumnya termasuk didalamnya adalah Abdurrahman bin auf, dia adalah orang terkaya di Mekah. Saat Hijrah Abdurrahman diperbolehkan oleh kaum kafir Quraisy dengan syarat semua harta yang dia dapat di Makkah tidak boleh dibawa. Karena kecintaannya kepada Allah dan Rosul sahabat Abdurrahman bin Auf rela meninggalkan semua. Dia berhijrah mengikuti Rosulullah membawa baju yang melekat pada dirinya saja. 

Di Madinah Abdurrahman bi Auf dipersaudarakan dengan kaum Anshor bernama Sa'ad bin Rabi', Beliau orang terkaya juga di Madinah. Pada hubungan ini mereka berdua sama sama memiliki mental kaya. Sa'ad bin Rabi' menawarkan Abdurrahman untuk memilih istri nya karena istrinya ada dua, dia akan ceraikan dan diberikan kepada Abdurrahman. Toko toko yang berpuluh puluh toko dia akan bagi dua dan Abdurrahman dipersilahkan memilih yang dia mau. 

Apa jawaban Abdurrahman bin Auf dia tidak memerlukan semua itu.. Tunjukkan aku dimana letaknya pasar supaya aku bisa berdagang disini. Dan satu tahun kemudian Abdurrahman bin Auf telah menjadi saudagar kaya di Madinah melebihi Saad bin Rabi'

Kesimpulannya adalah ketika dua orang bermental kaya bertemu, dia telah tahu jalan fikiran masing masing. Saad tahu bahwa ketika Abdurrahman ditawarkan istri dan hartanya dia tahu Abdurrahman tidak akan mau. 

Dan menjadi kaya bukan berarti hanya membincang terkait harta yang berlimpah. Tapi nilai kebermanfaatan kita dan kemauan kita untuk selalu berfikir dan berlaku apa yang bisa aku berikan kepada sesama makhluk di muka bumi ini. ***


Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Aisyah (The Greatest Woman in Islam)

Resensi buku Nama Buku     : Aisyah ra. (The Greatest Woman in Islam) Pengarang        : Sulaiman An-Nadawi, Penerbit            : Qisti Press, 2007 Halaman            : 341 Halaman + xlii Lagu viral saat ini yang berjudul Aisyah, menghentak dunia maya. Sebelum Ramadhan sampai kini. Sosok seperti Apakah Sayyidah Aisyah?? Lepas dari lagu yang tersebut, sebenarnya saya pada dihadiahi sebuah buku oleh suami setelah pernikahan saya di 2007. Judulnya Aisyah r.a yang akan saya resensi kali ini. Dia di juluki humaira’, dia adalah istri Baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau di kenal sebagai Ummul Mukminin. Biografinya di tulis lengkap dalam buku ini, bagaimana sisi sang Sayyidah Aisyah dalam intelektualitas, romantisme dan heroismenya. Buku ini bercerita dari masa kecil Aisyah, sampai pada kecerdasannya mengumpulkan hadits-hadits...