Langsung ke konten utama

Hop atau Hope (Catatan Kopdar SPK Tulungagung)

 



Saya anggota SPK Tulungagung yang bisa dibilang pasif. Dan saat kopdar kali ini saya tidak berani ngelist kehadiran karena takut saat ngelist malah tidak bisa. Dan benar saya datang masbuq yang paling akhir, karena harus mengumpulkan keberanian untuk bertemu dengan teman teman yang luar biasa. Jujur karena minder dengan teman teman yang sudah akrab dengan buku dan tulisan. Sedangkan saya masih tetap berkutat dengan kesibukan mencari arah menulis.

Tulisan saya cenderung banyak di blog. Tapi untuk di kumpulkan menjadi sebuah buku masih sangat jauh api dari panggang. Banyak tema tema yang menurut saya gak nyambung. Satu satunya buku yang bisa dipaksakan terbit adalah new normal new hope saat pandemic.

Di kopdar SPK Tulungagung sempat di sentil oleh dewan Pembina SPK Prof Ngainun, dengan kelekarnya semoga buku nya tidak hop (kata beliau sambil mengisyaratkan tangan lima = isyarat hop atau berhenti. Semoga saya bisa membukukan tulisan dan coretan yang bermakna. Minimal bagi saya sendiri.

Kopdar ini tentu saja menjadi membakar semangat menulis dan membaca. Saya sangat terharu saat mendapat buku dari kehadiran saya. Dan itu menjadi sangat berharga buat saya. Menjadi kenang-kenangan kopdar kali ini. Selain stiker yang diberikan oleh mas Roni.

Stiker Kopdar ini lebih menancapkan kenangan yang lebih lama. Saya tempel di kaca mobil untuk selalu ingat bahwa SPK selalu menginspirasi buat menulis. Sebuah harapan untuk bisa terus mengupgrade kapasitas diri dalam hal tulis  menulis.

Tak lupa ucapan selamat untuk Mas Roni dan kabinetnya yang terpilih kali ini, dan terimakasih kepada ketua SPK domisioner, Mas Thoriqul Azzad. Sepanjang kenal mas thoriq ini sosok yang sangat pendiam tapi berisi di tulisan tulisannya.

Tak lupa selamat anniversary buat pernikahan Pembina SPK Prof Naim yang telah berlalu di beberapa hari yang lalu. Semoga langgeng dan selalu tenteram dalam membina rumah tangga.

 

Komentar

  1. Semangat Bu. Alhamdulillah sudah saget nderek kopdar SPK perdana nggih Bu. Ayo segera membuat outline buku selanjutnya. Biar kopdar selanjutnya bisa launching lagi. Hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Post

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...

Cuilan Cerita dari Dr. Muhsin Kalida

Rangkaian Haflah Khotmil Qur'an di Ponpes Roudhotu Huffadzil Qur'an masih melekat dihatiku. Betapa tidak, 27 Khotimin dan Khotimat salah satunya adalah murid saya di MI. Ahmad Mulki Miftah Arroziq yang sekarang duduk di semester 2 di UIN SATU Tulungagung. Saya salah satu guru yang bahagia saat melihat anak didik selesai dalam menghafal Al-Qur'an.  Ditambah lagi dengan suasana penuh khidmat mendengarkan tausiyah dari penceramah yang tidak lain adalah Dr. Muhsin Kalida. Saya belum pernah bertemu muka dengan beliau tapi namanya sudah tidak asing di saya karena beberapa kali mengikuti zoom beliau yang diselenggarakan oleh Sahabat Pena Kita, penggiat literasi di bawah asuhan Prof. Ngainun Naim.  Beliau saat covid memberikan support kepada kami, orang gabut yang ingin memanfaatkan waktu dengan hal yang positif. Beliau hadir bersama semangat dan dorongan kepada kami untuk menulis. Karena menulis itu bukan sekedar hobi tapi itu adalah perintah agama namun banyak orang yang abai den...