Pengalaman pertama dalam mensubmit jurnal internasional
merupakan pengalaman berharga buat saya. Penuh dengan ketidaktahuan dan penuh
dengan pertanyaan yang ada difikiran ini. Bagaimana setelah proses ini,
bagaimana nanti jika tulisan saya kena plagiasi diatas 20%, bagaimana pula
nanti hasil review dari para reviwernya?? Yang paling menakutkan dibenak saya
adalah bagaimana bila nanti tulisan ini dianggap tidak layak untuk publish. Berbekal
ilmu yang disampaikan oleh suhu literasi “Prof. Ngainun Naim” bahwa berkali
kali di tolak, yang menolak kita itu adalah mereka yang belum tercerahkan. Yang
menerima tulisan kita itulah mereka yang cerdas. Hehehe
Menulis karya ilmiah memang banyak yang mengalami kesulitan. Otak
harus bekerja keras merangkai kata demi kata baku yang sesuai dengan EBI (Ejaan
Bahasa Indonesia) pengganti EYD (ejaan yang disempurnakan). Mencari referensi
yang cukup dari buku dan jurnal untuk memperkuat pernyataan penulis. Untung
semua itu dibantu oleh paket data internet dan gawai untuk searching jurnal di google scholar, mendeley dan mesin pencari
jurnal lainnya. Adapula kunci yang saya dapat dari seorang teman bagaimana bila
kita tidak bisa melihat artikel utuh. Cukup dengan berbekal DOI (Digital Object Identifer) yang berupa
angka unik dari artikel yang dimuat dalam jurnal online.
Setelah selesai artikel yang dibuat, langkah selanjutnya
adalah kita harus mencari jurnal apa yang akan kita kirimi tulisan. Apakah
jurnal terindeks sinta, atau scopus .
Jurnal yang teindeks scopus merupakan jurnal ilmiah yang paling bereputasi
dalam dunia publikasi ilmiah. Berbekal mesin pencari dan bertanya kepada teman,
akhirnya saya menemukan sebuah jurnal yang saya rasa cocok untuk tulisan yang
saya miliki.
Yang sangat perlu kita ketahui, menulis jurnal harus
menyesuaikan template yang jurnal itu punyai, metode citation nya memakai mode
APA, Chicago, MLA, Harvard, ataupun vancouver, semua itu bisa kita lihat di
bawah artikel yang kita cari di google scholar. Selain itu beberapa jurnal
mewajibkan penulis untuk memasukkan beberapa referensi dari jurnal tersebut
kedalam artikelnya.
Sampailah kemudian proses submit. Dengan mendaftar akun di
jurnal yang kita pilih. Supaya kita bisa mensubmit jurnal kita. Tahapan /
workflow dari submit jurnal adalah submit-review- copyediting-production. Setelah
submission atau mengirim naskah artikel kita, akan dilanjutkan tahapan review
oleh reviewer, naik ke step selanjutnya atau dikirim ulang untuk di revisi oleh
penulis tergantung dari hasil reviewer. Mereka akan memberikan keputusan
(reviewer decision) dan memberikan saran dari artikel kita. Selanjutnya apabila
reviewer decisionnya mengatakan the paper may be
published without making any change, maka bisa kita pastikan artikel
kita diterima.
Alhamdulillah sekali kirim artikel langsung tidak ada komentar
maupun saran dari reviewer, dan bisa segera di terbitkan / publish. Namun ada
kendala selanjutnya, setiap artikel yang akan terbit ada fee untuk publikasi. Biasanya
membayarnya pake Dollar atau Euro. Dari itu kita harus siap siap membayar
sesuai yang ditetapkan ditambah dengan biaya charge dari bank ke bank antar negara sebesar 30%.
Mengikuti tahapan demi tahapan yang lumayan melelahkan. Semoga
membuahkan hasil manis dengan terbitnya artikel di jurnal internasional. Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar