Kami memimpikan madrasah model yang berbasis keunggulan masing-masing. Ada madrasah yang berbasis qur’an berbasis pertanian, berbasis keunggulan keunggulan local, jauh sebelum Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM) dimunculkan oleh kementerian Agama. Sebuah madrasah di pelosok desa, pinggiran kabupaten Tulungagung. Mulai menata diri sedikit demi sedikit. Basis Qur’an yang kuat di masyarakat di sahuti oleh madrasah dengan mengadakan pembelajaran tartilul qur’an saat itu. Sebenarnya banyak guru dan masyarakat yang kurang setuju dengan alasan itu semua sudah bidang garap madin. Saat itu kami beri penjelasan bahwa tidak setiap anak mau mengaji di madin. Program ini bisa membantu melancarkan program madin juga. Dua tahun setelah program tartil qur’an kemudian di tambah dengan program tahfidzul qur’an. Dengan langkah awal anak-anak secara klasikal menghafalkan surat surat dari juz 30 (juz Amma), dari surat An- Naba kebawah. Dibawah asuhan beberapa guru tahfidz yang di hadirkan khusus ...