Allah Maha Baik memberikan kehidupan di dunia ini.
Manusia diminta untuk memanfaatkan alam dan isinya untuk kepentingannya.
Mengelola bumi sebagai Khalifah Allah adalah hal yang luar biasa yang
dipercayakan oleh Allah SWT kepada kita.
Namun telah banyak
kerusakan dimuka bumi ini diakibatkan oleh tangan tangan manusia yang tidak
bertanggung jawab. Menebang hutan sehingga mengakibatkan banjir, longsor dan
mengurangnya debit air. Musim kemarau kekeringan musim panas kebanjiran. Dan
banyak lagi kerusakan kerusakan yang terjadi akibat tangan-tangan manusia.
Belum lagi musibah
yang ditimpakan Allah kepada Manusia di muka saat ini yakni Corona. Hampir 80%
Negara menyatakan pandemic untuk virus satu ini. Indonesia yang kita tempatipun
tidak luput mengalami kepanikan dan menyatakan pandemi selama lebih dari 8
bulan ini. Akibat dari pencegahan virus ini menular kemana mana kita disarankan
bahkan mungkin setengah dipaksa untuk menutup pintu sekolah, digantikan dengan
aktivitas di rumah secara daring.
Bagaimana sikap
kita sebagai seorang mukmin menghadapi musibah ini?
Sebagai seorang
yang beriman kita tidak boleh berputus asa. Dengan adanya pandemi virus corona
ini kita di anjurkan untuk bersabar dan menerima keadaan yang ada. Sulit dan
butuh keluasan hati untuk belajar bersabar.
Saat pembelajaran
di sekolah sekolah di tiadakan secara tatap muka kita dimudahkan dengan adanya
teknologi yang bisa mengantarkan suara, tulisan dan gambar bergerak kita kepada
yang kita mau. Kepada murid, sesama kolega ataupun atasan kita sebagai laporan.
Dengan model virtual kita diajak untuk mengatasi persoalan tidak bisanya
tatap muka dengan cara cerdas.
Bagi seorang
mukmin semua urusan itu baik. Apabila mendapatkan kegembiraan ia
bersyukur dan bila mendapatkan sesusahan ia bersabar, sesuai dengan Sabda Nabi
Muhammad SAW:
“ Jika ia
mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika
ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya.”
Selayaknya dengan
adanya korona bukan membuat kita patah arang namun lebih memberikan kesabaran menghadapinya
dan memicu inovasi dari diri menyahuti perkembangan zaman.
Bersyukur ketika mendapat nikmat, dan bersabar ketika mendapat cobaan
BalasHapusItu lah kebaikan mukmin sejati
Hapus