Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

LOMBA POSTER MODERASI BERAGAMA

 LOMBA POSTER MODERASI BERAGAMA MTS ARROSIDIYAH  TEMA: JIHAD MODERAT MELAWAN COVID 19 Penjelasanan:  Tindak radikalisme yang mengatasnamakan agama di dunia ini tidak pernah lebur dari peradaban. Tindakan tersebut dilakukan oleh umat yang ‘mengaku’ Islam dengan dasar berjihad di jalan Allah Swt. Akan tetapi mereka melakukan dengan cara kekerasan. Padahal agama tidak mengajarkan tindakan sebagaimana demikian. Moderasi beragama adalah bentuk upaya untuk menanggulangi tindakan-tindakan radikal yang ada dalam pribadi seseorang. Moderasi sendiri berasal dari kata moderation yang berarti orang yang memiliki sikap sedang dan tidak berlebih-lebihan. Dalam redaksi Bahasa Arab sering diistilahkan dengan wasathiyah yang menurut Raghib al-Asfahani berarti titik tengah, seimbang tidak terlalu ke kanan (ifrath) dan tidak terlalu ke kiri (tafrith). Pandangan moderat dan moderasi beragama tidaklah sama dengan kedua kelompok di atas. Pandangan moderat meyakini adanya perintah perang jikala...

School Branding - Bagaimana Implementasinya di Madrasah

  LENSA MASSARO- Lenbaga Pendidikan Ma'arif NU Kab. Tulungagung tidak pernah sepi dari kegiatan. Hari ini digelar Diklat Branding Madrasah / Sekolah di bawah naungannya. Sabtu, 26 November 2022.  Diklat ini diadakan tengah kota Tulungagung di Kantor PC LP Ma'arif NU, dengan narasumber Dr. Sholehuddin, S.Ag, M.Pd.I. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Surabaya yang juga Pengurus Wilayah LP Ma'arif NU Jawa Timur.  Branding Madrasah diawali dengan dengan memahami keunikan yang ada didiri sendiri.  Apabila kita di madrasah ma'arif namun kita tidak hanya menguatkan karakter Ke-NU-an, namun harus di cari karakter khusus di madrasah ini .  Karakter Ke-NU-an jangan hanya terlena dengan sekedar amaliyah saja. di luar sana banyak yang mengiblat amaliyah kita. mereka mengatasnamakan pengajian, tabligh akbar, ngaji kitab kuning dalam rangka masuk di wikayah NU harus meniru amaliyah NU. Yang perlu diperkuat adalah Ideologi NU.     Saat beliau menjadi...

Semua Sayang Nayla

  “Bundaaa……. Ada anak jatuh dari lantai dua.. “ Teriak bu Suci sembari tergopoh menghampiriku. Aku terkesiap, saya langsug meloncat dari tempat duduk kepala sekolah dan meninggalkan begitu saja pekerjaan di atas meja ku ini. Aku dan bu suci berlari secepat cepatnya menuju ke tempat anak yang jatuh tersebut. Bunda adalah sebutan teman teman guru kepadaku. Mereka merasa saya sebagai ibu untuk tempat konsultasi, bertanya dan bahkan curhat. Banyak hal yang sebenarnya saya tidak bisa tapi dianggap bisa oleh teman-teman. Sehingga saya mesti banyak belajar, mempelajari pengalaman hidup dari berbagia buku parenting dan seni mengajar untuk menghadapi guru-guru di sekolah ku ini. Saya tidak lagi peduli kaki ku keseleo karena lari. Maklum selama ini jarang sekali saya berolahraga lari. Saya hanya ingin mengetahui keadaan anak yang terjatuh itu. Siapa dan bagaimana keadaannya. Anak ini Bernama Nayla, jatuh meringkuk di kebun jeruk milik sekolahan. Teman teman sudah banyak yang mengeru...

Progressif

  Duduk dalam ruangan dingin membuat saya kerasan berlama-lama. Apalagi ruangannya bersih dan petugasnya ramah ramah.   Saya sudah sekian puluh tahun menjadi langganan disini. Bagi orang orang yang memiliki kekurangan seperti saya pasti sangat memerlukan pelayanan ini. Kekurangan yang ada di diri saya saya ketahui sejak masuk bangku kuliah. Ya penglihatan saya sering kabur Ketika melihat infokus atau tulisan di papan tulis. Dengan kekurangan ini ada yang bisa membantu yakni Optik yang menyediakan berbagai kacamata dengan berbagai ukuran juga. Dulu saya memandang orang yang memakai kacamata terlihat keren, pintar karena dia lebih banyak   menghabiskan waktu membaca alias kutu buku. Ternyata setelah saya memakai kacamata, saya sadar bahwa memakai kacamata itu adalah kekurangan. Meskipun memakai kacamata menurut saya tetap keren. Kalau mau menyebutkan berapa banyak kacamata yang telah saya pakai. Sudah melebihi jumlah jari tangan dan kaki. Hal itu disebabkan karena g...

Mengide kebesaran Literasi di Ma’arif

  Mengide kebesaran Literasi di Ma’arif Budaya Literasi Jati Diri Warga Nahdliyin   Kopi darat (Kopdar) sebenarnya bukan pertama kali diadakan. Saya masih ingat kami pernah bertemu di sebuah tempat nongkrongnya anak muda di Tulungagung. Saat itu merayakan kehadiran buku “Pendidikan di Era Digital.” Kali ini Ma’arif secara kelembagaan menghadirkan Prof Ngainun Naim Pembina grup Ma’arif Menulis secara ofline, di Kantor cabang Ma’arif Tulungagung. Hadir diantaranya Abah Nursalim, Bu Nurhamidah, Bu Filza, Bu Ana, Bu Siti Kustiani dan beberapa penggiat literasi di Ma’arif. Lumayan lama menunggu kehadiran peserta satu persatu. Setelah hampir 1,5 jam berlalu dari jam yang di rencanakan. Bapak Dr. Supriyadi, M.Pd.I memberikan sambutan sekaligus memotivasi peserta. Beliau   mengatakan literasi sangat penting untuk membangun peradaban. Warisan berupa tulisan kita menjadi pembangunan peradaban warga nahdliyin. Kedepan maarif diharapkan mampu membentuk kader l...

Jejak-jejak teracak dalam kemah moderasi

  Sudah menjadi agenda tahunan pembinaan ASN di lingkup Kementerian Agama digelar. Namun tahun ini berbeda dengan pembinaan sebelumnya. Yang membuat berbeda adalah rentang waktu pembinaan yang cukup panjang 2 hari semalam. Diagendakan dengan kemah moderasi. Sementara ada beberapa kesalahpahaman yang terjadi diantara kami ASN yang berada di DPK kan di madrasah yang diselenggarakan masyarakat. kurangnya informasi menyebabkan sebagian dari kami salah paham dengan agenda kegiatan ini. Namun semua itu bisa teratasi dan semua bisa mengikuti acara kemah moderasi ini dengan penuh ceria. Pun saya yang sendirian dari satmingkal tempat kerja sendirian, di lokasi kami berbaur dengan teman teman sesama ASN. Acara ini pagi berkostum olahraga dan siangnya berganti baju batik. Tentu saja batik yang kami pakai beraneka ragam. Selesai acara pembinaan di dalam ruangan kami bersama menuju ke tenda. Disitulah saya bertemu dengan Mas Nurhadi, senior dan panutan saya dalam menulis. Sebelumnya...