Langsung ke konten utama

PUASA DAN DOA

 




Puasa bulan yang istimewa, ibadah yang sangat pribadi langsung berhubungan dengan Allah. Puasa ataupun tidak puasa, tidak ada yang tahu kecuali yang bersangkutan dan Allah. Keistimewaan perintah puasapun dalam Al Qur’an hanya ada dalam satu surat dalam dalam satu juz. Perintah sholat, zakat dan perintah perintah lainnya dalam setiap juz di dalam Al-qur’an disebutkan.

Perintah “shoum” hanya terdapat didalam surat Al Baqarah : 183 – 187 dan didalam rangkaian ayat ini ada satu ayat yang disisipkan mengenai ayat Do’a. Mari kita menganalisis mengapa ayat doa ini disisipkan Allah didalam ayat puasa. Sesungguhnya dalam orang yang berpuasa sebelum berbuka itu ada doa yang diistajabahi oleh Allah.

Apabila kita beriman kepada Allah dan Rosulnya salah satu bentuk keimanan itu adalah mengerjakan kewajiban dan menjauhi larangan Allah. Sebagai manusia kita pasti memiliki keinginan, dan keinginan itu akan terwujud karena doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT.

Dalam ayat 186 surat Al Baqarah tentang doa di jelaskan bahwa Allah itu dekat, Allah akan kabulkan permohonan hamba Nya yang berdoa, adapun syarat berdo’a adalah memenuhi perintah Allah dan beriman kepada Nya. Sebab turunnya ayat ini ada dua versi, versi pertama adalah seorang sahabat di zaman Rosulullah bertanya kepada Nabi Allah itu dekat atau jauh, bila jauh maka saya akan berteriak, kalau dekat saya cukup akan berbisik. Versi lainnya adalah ada sahabat yang berdoa dengan suara yang keras dan lantang, maka Rosul mengingatkan untuk pelankan suaramu karena engkau tidak berdoa kepada zat yang jauh dan bukan pula zat yang tuli.

Kemudian bagaimana kita mengukur suara doa sekeras apakah yang diperbolehkan? Dari sebagaian ulama mengatakan bahwa ukuran suara berdoa seperti sholat yang suara imamnya jahr. Yakni seperti suara imam sholat Subuh, Maghrib dan Isya.  Allah pun mendengar sepelan apapun doa kita. Dan bahkan yang ada didalam hati kita.

Sebenarnya bila kita mendalami makna doa ini adalah sebuah perintah. Padahal sebenarnya seorang hamba tidak layak memerintah tuannya. Tuan kita adalah Allah. Berarti kita memerintah Allah dong? Namun Allah senang bila ada hambanya yang berdoa. Karena mengakui adanya Dzat Allah.

Didalam Al-Qur’an disebutkan Allah menjamin mengabulkan do’a dari orang yang berdoa. Namun kita harus yakin Allah yang maha tahu cara mengabulkan do’a. bisa bermacam-macam cara pengabulan do’a. Allah bisa mengabulkan doa kita secara langsung, bisa jadi dengan diselamatkan dari marabahaya yang tidak pernah kita inginkan dan ketiga disimpan nanti untuk diberikan di syurga Nya.

Cara dari Allah mengabulkan doa hambanya dengan dua syarat Pertama: Penuhi Panggilan Allah SWT. Memenuhi panggilan Allah seperti Sholat pada waktunya. Puasa dan lainnya. Kedua: Percaya Penuh.  Percaya penuh dengan Allah dan tidak boleh ragu.

 

Komentar

Popular Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustaka Begawan literasi di UIN SATU Tulungagung menghadiahkan buku ini pada resensator dengan catatan tulis tangan yang indah berisi tulisan adalah produk intelektual yang perlu di rawat dengan sepenuh jiwa. Sebuah kalimat yang mendalam untuk yang mampu menumbuhkan motivasi yang mendalam untuk menekuni dunia sepi membuahkan tulisan.   Penulis buku moderasi beragama yang di tulis secara duet oleh master di bidang metodologi Islam dan kelimuan tafsir hadis dan ilmu Al Qur’an, para professor ini menyoroti keberadaan Islam, pesantren dan karakter muslim dengan moderasi beragama. Isi Buku Terdiri dari 5 bab yang dimulai dengan pesantren dan dialetika sosial budaya, moderasi beragama sebuah tinjauan umum, pesantren dan perguruan tinggi serta moderasi beragama kebijakan, strategi dan implementasi. Pemembahasan mulai aspek berbeda dari pendidika...

Menggapai Ampunan Berbuah Surga

Bersegeralah mencapai ampunan Allah. Dan imbalannya adalah Surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga ini diperuntukkan kepada orang orang yang bertakwa. Makna Langit disini dimaknai semua hal di luar bumi yakni alam semesta adalah langitnya Allah. bukan hanya seluas satu bintang yakni matahari dan 8 planetnya, bukan pula hanya satu galaksi yang berisi sekian milyar bintang. namun sekian milyar galaksi.  Surga seluas langit dan bumi ini diperuntukkan kepada siapa saja yang bisa bersegera mencari ampunan Allah, mereka adalah orang orang yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa dijelaskan di lanjutan ayat dari Surat Ali Imron ayat 134 yakni:  Pertama orang yang menafkahkan hartanya disaat lapang dan sempit . Menafkahkan harta untuk kebaikan dikala mereka kelebihan harta maupun saat kekurangan. Kebiasaan kita adalah tidak mau berbagi disaat kita merasa kekurangan.  Orang yang bisa Menafkahkan hartanya pasti akan banyak kawan. Sebaliknya orang yang kikir dan ...

Push the limit

The world changes when you change your perspective. (Yogadailypractice) Push the limit artinya pada paksa dirimu untuk melampaui batasmu. Biasanya istilah ini digunakan untuk olahraga. Mendorong dengan setengah memaksa untuk melampaui batas sehingga menjadi lebih dari yang kita mau.  Push the limit dalam yoga, juga di maknai untuk memaksa otot tubuh lebih renggang lebih lentur. Guru yoga virtual saya dari Australia mengatakan jangan dalam pose-pose yoga kalau sudah bisa harus di tingkatkan levelnya. Ada beberapa pose o diajarkan seperti vp pose, eagle, bridge, warior1,2,3 sun warior, cat pose, cow pose, head   stand dan lain lain.  Beberapa pose ini meningkatkan efektivitas kerja otot dan membuat postur tubuh menjadi lebih bagus. Tidak bungkuk dan tidak ndegeg (archy). Kesemua itu endingnya adalah kebugaran tubuh.  Saya memaknai push the limit ini juga dalam menulis. Ajakan dari Doktor Naim untuk ajeg menulis setiap hari lima paragraf, menurut saya mengajak ki...

Aisyah (The Greatest Woman in Islam)

Resensi buku Nama Buku     : Aisyah ra. (The Greatest Woman in Islam) Pengarang        : Sulaiman An-Nadawi, Penerbit            : Qisti Press, 2007 Halaman            : 341 Halaman + xlii Lagu viral saat ini yang berjudul Aisyah, menghentak dunia maya. Sebelum Ramadhan sampai kini. Sosok seperti Apakah Sayyidah Aisyah?? Lepas dari lagu yang tersebut, sebenarnya saya pada dihadiahi sebuah buku oleh suami setelah pernikahan saya di 2007. Judulnya Aisyah r.a yang akan saya resensi kali ini. Dia di juluki humaira’, dia adalah istri Baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau di kenal sebagai Ummul Mukminin. Biografinya di tulis lengkap dalam buku ini, bagaimana sisi sang Sayyidah Aisyah dalam intelektualitas, romantisme dan heroismenya. Buku ini bercerita dari masa kecil Aisyah, sampai pada kecerdasannya mengumpulkan hadits-hadits...