Langsung ke konten utama

Postingan

Featured Post

Merawat diri dalam situasi yang tak pasti (Jaga Diri, Jaga Mereka, Jaga Indonesia)

  Tulisan dari IPK (Ikatan Psikologi Indonesia) menurut saya menenangkan. mereka mengetengahkan tips cara merawat kesehatan mental ditengah situasi Indonesia yang tidak menentu, Respon masyarakat terhadap kebijakan yang penuh kontroversi adalah di beberapa kota kota besar terjadi aksi unjuk rasa dan demonstrasi. Pemicu utamanya saya rasa kenaikan gaji dewan perwakilan rakyat yang dianggap berlebihan. Di kala rakyat kecil terbebani   biaya hidup, kemiskinan dan akses Kesehatan yang dipersulit. Masyarakat marah dan terima dengan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat. Terlebih lagi ucapan beberapa anggota dewan yang menyebutkan kata tidak patut di dengar menambah lagi kemarahan massa. Maka aksi massa tidak terhindarkan   dimulai dari tanggal 25 Agustus 2025. Aksi besar di Gedung DPR RI tanggal 28 Agustus mendapat highlight yang sangat eksposur dari media dalam dan luar negeri. Dimana pengemudi ojol yang Bernama Affan Kurniawab 21 tahun tewas di lindas mobil r...
Postingan terbaru

Diklat Jurnalistik Batch II

Belum menulis batch I tapi tiba tiba sudah melampaui batch II. Diklat menulis berita yang diselenggarakan PC LP Ma'arif NU Tulungagung di gelar hari Rabu, 13 Agustus 2025. Gerak cepat pengurus PC LP Ma'arif Tulungagung yang di gawangi oleh Dr. Ahmad Supriyadi seakan akan berlari cepat. Dalam waktu satu minggu bidang Penelitian Publikasi dan Media Informasi melaksanakan dua kali diklat yang sama.  Diklat pertama diselenggarakan pada Sabtu 9 Agustus 2025, pesertanya adalah guru guru mulai dari RA/TK, MI/SD dan SMP/MTs serta SMA/SMK dan MA. Yang kedua ini dilaksanakan untuk guru guru madin dan guru TPQ dan Kortan MWC untuk juga bisa menambah pengetahuan mengenai dunia tulis menulis.  Pelatihan ini mengangkat tema bukan sekedar menulis tapi tentang mempengaruhi. Saatnya cerita hebat dari madrasah didengar dunia. Antusiasme peserta ternyata luar biasa, ratusan peserta memadati meeting hall Lembaga Pendidikan Ma'arif Tulungagung.   Diklat pertama menghadirkan pemateri dari...

Cuilan Cerita dari Dr. Muhsin Kalida

Rangkaian Haflah Khotmil Qur'an di Ponpes Roudhotu Huffadzil Qur'an masih melekat dihatiku. Betapa tidak, 27 Khotimin dan Khotimat salah satunya adalah murid saya di MI. Ahmad Mulki Miftah Arroziq yang sekarang duduk di semester 2 di UIN SATU Tulungagung. Saya salah satu guru yang bahagia saat melihat anak didik selesai dalam menghafal Al-Qur'an.  Ditambah lagi dengan suasana penuh khidmat mendengarkan tausiyah dari penceramah yang tidak lain adalah Dr. Muhsin Kalida. Saya belum pernah bertemu muka dengan beliau tapi namanya sudah tidak asing di saya karena beberapa kali mengikuti zoom beliau yang diselenggarakan oleh Sahabat Pena Kita, penggiat literasi di bawah asuhan Prof. Ngainun Naim.  Beliau saat covid memberikan support kepada kami, orang gabut yang ingin memanfaatkan waktu dengan hal yang positif. Beliau hadir bersama semangat dan dorongan kepada kami untuk menulis. Karena menulis itu bukan sekedar hobi tapi itu adalah perintah agama namun banyak orang yang abai den...

Psycowriter berdakwah

Dr. Muhsin Kalida, nama yang tidak asing di kalangan penggiat literasi. Beliau adalah Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga pengasuh Ponpes Al Qolam. Saya beberapa kali mengikuti zoominar beliau saat Covid difasilitasi oleh Sahabat Pena Kita. Sepengetahuan saya beliau adalah sosok yang murah senyum, cerdas dan memiliki pengetahuan luas terkait dunia literasi. Dr. Muhsin Kalida dijuluki seorang psycowriter, beliau kerap mengatakan menulis menyembuhkan luka sebagai bentuk obat jiwa. Alhamdulillah kami dipertemukan di suasana penuh  berkah di agenda haflah khotmil Qur'an dan Harlah Ponpes Roudhotu Huffadzil Qur'an, Geger Madiun.  Pertemuan saya tentu saja berjarak langit dan bumi, karena beliau pengisi pengajian inti dan saya hanya sami'in di pojok belakang. Saya mengikuti pengajian ini malam minggu di undang sebagai salah satu wali santri disana. Beliau datang di acara ini atas undangan KH. Wasis Ayib Rosidi sang pengasuh Ponpes RHQ karena kedekatan beliau saat di Jogja ka...

kekuatan kata "kita" dalam penikahan (3)

  Merawat kata "kita" sebagai bentuk the promise of usness dalam pernikahan yang ketiga adalah rasa aman. memahami bahwa dalam pernikahan itu adalah saling terpaut, rela membagikan diri untuk menciptakan satu keutuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satunya dengan memberikan rasa aman. Usness akan berkembang saat pasangan dalam pernikahan merasa aman. Aman dalam hal apa, dalam hal menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi, di tolak dan dilukai. Rasa aman bukan hanya terbebas dari ancaman fisik, tetapi merasa diterima, di cintai dan didengarkan. Saat rasa aman itu diperoleh dalam hubungan pernikahan maka seseorang yang terikat dalam mahligai ini akan bebas mengekpresikan emosi, saat senang ataupun saat kurang baik suasana hatinya. Istri berani bercerita tentang luka masa lalu, tentang kehidupan yang kelam atau trauma masa kecil tanpa dihakimi dan disalahkan oleh suami. Atau saat suami kehilangan segalanya saat berbisbis, istri tidak serta merta meninggalka...

kekuatan kata "kita" dalam pernikahan (2)

  Dalam pernikahan kita memerlukan seni merawat hubungan, pecinta tanaman bonsai akan telaten merawat tumbuhan itu dengan memberi nutrisi pada tanaman secara tepat, rajin menyirami dan memotong dahan dan daun yang dirasa tidak dibutuhkan. Perawatan dengan kawat juga terkadang diperlukan untuk tanaman bisa meliuk liuk indah sesuai dengan keinginan sang tuannya. Telah dijelaskan pada tulisan terdahulu dalam pernikahan butuh the promise of usness yakni pemahaman saling terkait, rela membagikan Sebagian diri untuk menciptakan satu keutuhan dengan pasangan. Merawat rasa “kita” ini butuh pertama ketulusan, stabilitas dan rasa aman. Kali ini akan dibahas mengenai stabilitas, yakni menjaga ketahanan emosional dan konsistensi yang menenangkan. Saat hubungan pernikahan memerlukan ruang lapang saat badai menerpa, butuh kemampuan untuk tetap steady (stabil atau mantap) dan terhubung secara emosional. Pasangan yang baru menikah akan berbeda permasalahan saat sudah terkena beban keluarga. Su...

Kekuatan kata "kita" dalam pernikahan

Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang berjenis kelamin berbeda dari awalnya sendiri (self) menjadi bersama orang lain yang senantiasa melekat kepada kita (us). penyatuan karakter yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dari pihak laki laki dan perempuan.  Seorang laki laki dan perempuan apabila telah memantapkan diri menjadi pasangan yang terjalin hukum dan hubungan yang kuat maka perlu yang namanya "the promise of usness" yang akan menjadi dasar hubungan rumah tangga harmonis. "The Promise of Usness"   adalah janji kebersamaan, komitmen untuk saling menjaga, dan kesadaran bahwa hubungan ini adalah sesuatu yang bernilai untuk dirawat. Kata Usness atau kita termaktub makna sepaham dan saling mengikat, bersepakat dan rela memberikan sebagian dirinya untuk menciptakan keutuhan, rasa kedekatan. Bentuk relasi tertinggi dalam makna usness adalah keintiman suami istri dalam melakukan hubungan seksual.  Namun janji ini tida...