Dr. Muhsin Kalida, nama yang tidak asing di kalangan penggiat literasi. Beliau adalah Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga pengasuh Ponpes Al Qolam. Saya beberapa kali mengikuti zoominar beliau saat Covid difasilitasi oleh Sahabat Pena Kita.
Sepengetahuan saya beliau adalah sosok yang murah senyum, cerdas dan memiliki pengetahuan luas terkait dunia literasi. Dr. Muhsin Kalida dijuluki seorang psycowriter, beliau kerap mengatakan menulis menyembuhkan luka sebagai bentuk obat jiwa. Alhamdulillah kami dipertemukan di suasana penuh berkah di agenda haflah khotmil Qur'an dan Harlah Ponpes Roudhotu Huffadzil Qur'an, Geger Madiun.
Pertemuan saya tentu saja berjarak langit dan bumi, karena beliau pengisi pengajian inti dan saya hanya sami'in di pojok belakang. Saya mengikuti pengajian ini malam minggu di undang sebagai salah satu wali santri disana. Beliau datang di acara ini atas undangan KH. Wasis Ayib Rosidi sang pengasuh Ponpes RHQ karena kedekatan beliau saat di Jogja kala sang kyai mengenyam pendidikan tinggi di UIN Sunan Kalijaga juga.
Beliau dalam ceramah mengajak mencermati ayat pertama turun di adalah Al - Alaq 1-5 yang berisikan perintah literat untuk membaca. Artinya bacaan sangat penting untuk umat manusia. Yang dibaca para santri di pondok berupa kitab bukan ditulis kemarin sore saja tapi banyak yang dari kitab berusia ratusan tahun yang lalu ditulis oleh para syech di zamannya. Dan sampai sekarang masih update ilmu-ilmu dari kitab tersebut. Dr. Muhsin juga saat kita 500 tahun yang akan datang nama kita akan tetap abadi saat kita memiliki tinggalan sejarah yang berupa buku yang bisa dibaca oleh anak cucu dan khalayak umum.
Beliau mengajak para santri untuk bisa menulis. Yang unik adalah beliau mengarahkan para santri untuk memiliki selain kitab buku tulis yang di gunakan saat kyai menceritakan hal ihwal yang terkait dengan makna kandungan kitab yang tidak tertulis di makna tersebut. Itu akan menjadi catatan yang bisa dijadikan buku yang akan abadi hasil dari mengaji di Ponpes ini.
Selain itu Dr. Mushin menukil ayat Al- Qur'an surat At-taubah 20 yang berbunyi :
الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
Faizun bermakna beruntung (sukses). Sukses menjadi profesional apapun baik pedagang, dokter, pengajar dan lain sebagainya. yang diangkat derajat oleh Allah. Bisa jadi orang sukses memiliki harta dan jabatan tapi belum tentu di angkat derajatnya oleh Allah. Ada orang yang dilihat memiliki harta banyak, rumah mewah, mobil berjajar namun belum tentu bahagia. Apa kunci sukses dan diangkat derajat oleh Allah
Pertama Menjadikan Allah sebagai nomor satu. Mau apa saja mendahulukan berserah diri kepada Allah dulu. Allah menjadi pertimbangan utama dalam setiap tindakan kita.
Kedua berjihad di jalan Allah dengan harta dan diri. Harta dan hal ihkwal terkait materi yang kita miliki bisa kita jadikan sarana untuk menjadi sukses dan Allah mengangkat derajat kita sebagai hambanya. Pun juga dengan diri kita kita niatkan untuk berjuang di jalan Allah dan mencari ridho Allah. ***
Catatan renyah bergizi
BalasHapusterimakasih prof.. motivasi menulis selalu dari prof
HapusTransaksikan semuanya dengan Allah, maka tidak akan pernah rugi...
BalasHapusTerimakasih komentarnya pak An.. Makanya kita pasti untung kalau berniaga dengan Allah
Hapus