Caring for Palestinian Muslim




Assalamu’alaikum wr. wb

First of all, let give thanks Unto Allah SWT who has been giving us countless blessings, especially the blessings of faith and Islam as well as physical health so we can still carry out activities in pursuing the path of piety.

Blessings and greetings may always be bestowed on the prophet Muhammad SAW,  the best creature that we always make as a role model in every step of the way. May Blessings and Greetings also be upon him and his family, friends and also for us until the end of time.

At the Moment, I want to deliver my speech about Caring for Palestinian Muslim in front of you all.  

Guys, Don’t you realize, Every war leave pain. Palestine against Israel for example. Moreover, the war taking place in the Gaza Strip between Israel and Palestine. This war from 1948 until now is still ongoing. Nearly 75 years of war raged in Gaza. Countless lives have been lost. There are also quite a few losses in infrastructure damage due to Israel's seizure of territory to occupy Palestinian land.

The pain experienced by civilians who are victims of war. Losing family, father, mother, children, siblings. Palestinian Muslims are being massacred every minute by Israeli Zionists invase the Palestinian land.

The deep sorrow experienced by Palestinian children is unspeakable. They live in the shadow of hunger, death before your eyes. They live in fear of being bombarded. There is no Children going to school, today they are alive, but tonight they will not necessarily die as a result of attacks by invaders.

Even in the famous lyrics, Palestinian children sing the song "atuna tufuli" which means give me back my childhood. A cheerful period that should be learning and playing. They lost it all.

Dear young generation

The conflict between Israeli and Palestinian society has given rise to various views and opinions. Since the beginning of the conflict, the victims of the conflict were not only limited to the military, but many civilians also became victims as a result of this conflict. As many as 32% of Israeli Jews support Palestinian independence by dividing the territory along ideological lines. However, there are also many people who support maintaining the status quo.

We know that in Palestine there is a very famous and very historic site for the development of Muslims, namely the Al-Aqsa Mosque. Now Palestinian Muslims are not allowed to worship there.

 

As a form of caring for Palestinian Muslims, It is clear in the Qur'an, Surah Ali Imron verse 103, it is explained:

 “And hold firmly together to the rope of Allah1 and do not be divided. Remember Allah's favor upon you when you were enemies, then He united your hearts, so you—by His grace—became brothers”

And what should we do As a form of caring for Palestinian Muslims in the real life ?

1. We must hold fast to the rope of Allah and do not become separated. Muslims must be united.

2. Don't stop praying for your Palestinian Muslim brothers, they are our brothers

3. Set aside some of our fortune to donate to them

4. As millennial Muslims, we can also move through social media to call for our support for Palestinian Muslims. #IStandWithPalestine

 Ladies and Gentlemen

The Palestinian flag is prohibited from being flown in their own country, now with Allah's permission it is flying all over the world. Palestine has become a world issue for their independence.

In conclusion, caring about Palestinian Muslims is caring about human rights to life and freedom. Caring for Palestinian Muslims is caring for humanity and justice.

May we always receive guidance from Allah so that in this life we live according to His guidelines.

I think that's all my speech. I hope it is useful for you all. I am sorry for any words or behavior that unpleasing your heart. Thank you very much for the occasion and your kind attention.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Pantai Pantai Indah di Kabupaten Blitar



Beberapa waktu ini saya  tergila gila dengan pantai yang ada di Blitar. Selain jarak tempuh yang relatif cepat, hanya memakan waktu 1 jam dari rumah, ternyata pantai-pantai di sepanjang Jalur Lintas Selatan Blitar ini sungguh indah dan menawan. 

Liburan sekolah anak-anak merupakan waktu yang pas untuk bertamasya ke beberapa tempat yang dianggap Indah dan rekreatif, dan kami memilih beberapa pantai untuk di kunjungi bersama keluarga. Dengan berbekal rasa ingin tahu akan keindahan pantai yang kami lihat dari tik tok yang bersliweran di FYP saya, dan berbekal penunjuk arah sang raja peta "google map" kami menelusur pantai di daerah Blitar Selatan. 

Sebelum berkeluarga saya adalah orang yang tidak pernah keluar untuk jalan-jalan. Lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan berorganisasi. Kalaupun bisa jalan ke beberapa tempat itu adalah bonus perjalanan ke daerah lain sekaligus hunting beberapa tempat bagus untuk makan atau sekedar foto-foto. Barulah setelah menikah dan punya anak kegiatan jalan-jalan seakan menjadi kewajiban untuk menghilangkan stress. 

Blitar selatan memiliki Pantai Tambak yang sudah terkenal. Sebelum adanya pembukaan jalan baru di jalur selatan yang di kenal dengan JLS. Tambaklah center spot untuk tempat rekreasi masyarakat Blitar dan sekitar yang paling terkenal. Saat ada upacara larung sesaji di bulan Muharram/Suro. Tak jarang jalanan macet berpuluh puluh kilo menuju pantai ini. Banyak pula yang motor matic macet dan rusak terbakar ngerem terlalu lama. 

Di tambak juga banyak warung makan yang menawarkan menu khas pantai, udang-cumi dan ikan tuna bakar. Serta pasar ikan yang menyediakan ikan asap yang murah dan enak. Beberapa kali saya bersama keluarga atau bersama teman-teman mengunjungi tempat ini sekedar mencuri waktu  saat istirahat sekolah. Dan pulang dengan membawa olahan laut yang kami sukai. 


Pantai Serit 



Pantai ini terletak di sebelah timur pantai tambah kurang lebih 7 km. Akses jalan menuju kesana sudah mudah dengan beraspal sampai bibir pantai. masuk ke pantai ini perorang di kenai karcis Rp. 10.000,- dan per kendaraan roda 4 dibanderol tarif Rp. 10.000,-. 

Pantai berpasir putih bercampur butiran pasir hitam dan ada kerikil kerikil putih kecil. Pantai Serit sendiri memiliki nama asli pantai tetor, saya mencari dari berbagai sumber blog, nama pantai tetor dikenal sejak zaman mataram zaman kerajaan hayam wuruk. dinamakan tetor karena bertemunya sungai dan laut. Sejak dibuat pemukiman karena prabu hayamwuruk bertapa disitu digantilah nama tetor menjadi Serit. 

Pantai serit memiliki view yang indah sekali, garis pantai yang membentang panjang dan di sebelah barat pertemuan sungai dan laut menambah indah pantai ini. Ada persewaan perahu untuk bisa melihat lihat muara sungai. 

Pantai ini memiliki tiupan angin yang lumayan besar, sehingga kalian yang sering masuk angin jangan lama lama karena bisa masuk angin. Fasilitas umum yang ada di pantai ini mulai di benahi, seperti toilet, lokalisir pedagang disekitar pantai tersebut. Tak jarang pantai ini didatangi turis mancanegara. mereka mengatakan pantai ini tidak kalah indah dengan pantai kuta, namun masih minim fasilitas surving dan tenning. 


Pantai Pudak 






Sebelah barat Pantai Serit Ada pantai Pudak. Menuju ke pantai pudak ini membutuhkan effort yang lumayan tinggi, jalan naik yang terjal dengan jalan beruas hanya cukup ban mobil kiri dan kanan serta harus antri, apabila ada mobil yang keluar pantai, maka kita membutuhkan waktu 15 menit untuk menunggu mobil itu sampai jalan raya, baru gantian kita yang naik menuju pantai pudak ini. 

Saat sudah dipanti ini dijamin kita enggan untuk pulang. Pasirnya yang lembut dan putih, viewnya yang indah, tempat duduk dibawah pohon nipah yang sejuk membuat wisatawan benar benar betah dan berlama disana, setiap spot pantai ini indah dan menawan untuk difoto maupun selfie.

Apalagi di atas bukit ada cafe dinamai songgolangit, disana kita bisa melihat karang berjumlah 3 bak pulau kecil di raja ampat. Lengkaplah keindahan pantai ini dari atas. 

Tiket masukpun sama dengan di Pantai Serit. per orang Rp. 10.000 dan per kendaraan roda 4 Rp. 10.000, sedangkan roda 2 Rp. 5.000,-


Pantai Jebring

Kami tak sempat sampai bibir pantai karena jalanan yang sangat menantang. belum aspal dan hanya setapak. diatas bukit kami memutuskan balik kanan, karena takut mobil kami terkena tonggak tajam dijalan setapak yang tidak beraspal. 

Tapi kami masih sangat penasaran dengan pantai ini, pastinya pantainya masih alami karena tidak banyak dijamah oleh orang. Pohon-pohon langka yang tidak pernah kami lihat di dataran rendah dan pantai yang lain sepertinya masih tumbuh disini. 

Selain pantai ini ada pantai Banteng mati, pantai Serang pantai Pasur dan lain-lain yang pasti indah bagi yang menyukai panorama pantai. Bukan tidak mungkin di pantai ini nanti menjadi destinasi wisata yang ramai. ***



Influencer Moderasi



Sambutan dari Prof. Suyitno, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia pada penutupan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama di Kantor kementerian Agama Kabupaten Tulungagung yang diikuti 30 peserta selama sepuluh menit sangat berharga bagi kami. 

Betapa tidak waktu yang sebentar tapi yang diuraikan isinya daging semua. Prof. Yitno  merupakan orang yang super sibuk. Kami sangat bersyukur bisa bersua beliau di Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama ini. tidak lebih dari 10  menit sambutan beliau dan kami benar benar terkesan dengan petuah beliau. 

Penggerak moderasi beragama yang dilatihkan hari ini bukan apa apa kalau yang dinamakan kader yang hari ini dilatih tidak bergerak. Diharapkan seluruh peserta pelatihan move dan menjadi influence ke milleau sekitar. Bila berada di lingkup pendidikan maka menjadi influencer moderasi di lingkup madrasah. 

Prof. Suyitno mengingatkan betapa pentingnya  menjadi guru, kepala sekolah apalagi, mereka adalah guru yang memiliki tugas tambahan. Karena itu guru adalah model of model. Mursyid ala mursyid. Guru merupakan pusatnya kurikulum. Kurikulum adalah Tools/Alat/ Instrumen yang tergantung siapa yang menjalankan. The Real Curriculum is the teacher. 

Saat guru dan kepala madrasah tidak menjalankan fungsi dan tugasnya maka alamat gagalnya kurikulum. Demikian juga moderasi beragama diharapkan diinsersikan didalam pembelajaran dan karakter oleh guru di Madrasah. sehingga cara pandang cara sikap dan perilaku beragama yang dianut dan dipraktekkan oleh pendudukan Indonesia. 

Yang menjadi catatan besar adalah Agama tidak perlu dimoderasi karena agama itu sendiri telah mengajarkan prinsip moderasi, keadilan dan keseimbangan. Jadi bukan agama yang harus dimoderasi, melainkan cara penganut agama dalam menjalankan agamanya itulah yang harus dimoderasi. Tidak ada agama yang mengajarkan ekstremitas, tapi tidak sedikit orang yang menjalankan ajaran agama berubah menjadi ekstrem.

Moderasi beragama akan berhasil dengan 9 indikator yang nampak yakni (1) Kemanusiaan, (2) Kemaslahatan Umum, (3) Adil, (4) Berimbang, (5) Taat Konstitusi, (6) Komitmen Kebangsaan, (7) Toleransi, (8) Anti Kekerasan, dan (9) Penghormatan kepada Tradisi,

Liburan Yukkk



Salah satu cara menghilangkan kejenuhan dalam bekerja adalah dengan berlibur. Setiap orang memiliki cara untuk berlibur. Mereka bisa mengisi liburan dengan mencari tempat tempat indah, di puncak gunung yang dingin, di pantai, ataupun dimana saja yang menurut mereka bisa meredakan capek dan mengubah mood menjadi baik lagi.

Indonesia menerapkan system tahun ajaran yang di mulai bulan Juli dan diakhiri pertengahan Juni tahun berikutnya. Tibalah saat yang di tunggu, liburan telah didepan mata, tentu saja sederet agenda untuk liburan telah menunggu untuk anak-anak maupun orang tua.

Menikmati liburan merupakaan bentuk penyeimbangan antara kerja dan beristirahat.  Libur diidentikkan dengan meletakkan pekerjaan menggantinya dengan hal lain yang bisa membuat rileks. Saat libur panjang dari pekerjaan atau sekolah rutin, maka sebisa mungkin semua bisa mengisinya dengan hal hal yang menyenangkan, baik untuk pribadi maupun keluarga.

Saya pribadi membagi liburan dengan dua hal pertama, mengunjungi  beberapa tempat yang telah saya rencanakan sebelumnya, bisa pantai, mall atau pegunungan atau nonton film. Kedua, Setelah libur saya membuat tulisan tentang pengalaman menarik mengenai tempat atau hal yang telah saya kunjungi.

Kenapa harus di tulis? Bukan tujuan untuk pamer telah melakukan perjalanan kemana-kemana. Saya terkesan dengan Gol A Gong penulis buku dan influencer, dia mengajak kolega yang mau menulis jalan-jalan dan menuangkan dalam sebuah karya tulis. Hal ini lebih mudah daripada menulis hanya dengan mengangan-angan saja. 

Tak jarang Gol A Gong mengajak peserta menulisnya ke luar negeri. pengalaman mereka bahkan bisa abadikan dalam sebuah buku. Inspirasi inilah yang membuat saya menginginkan mengabadikan tulisan saat liburan. dan menuangkan tulisan menjadi artikel yang berirama menurut saya liburan tersendiri. 


Self Love

 

Minggu ku, karena hari libur menggelayut seluruh kemalasan ke tubuh ini. Beranjak dari tempat tidur saja saya lakukan dengan segala keterpaksaan. Kalau tidak karena kewajiban untuk sholat subuh, saya pasti menetapkan hati untuk tetap berada di peraduan.

Rindu sepertinya dengan menghentikan aktivitas keseharian, keinginan untuk bercengkrama dengan kasur beserta kerabatnya sangatlah besar. Ragaku seakan meminta haknya untuk istirahat lebih lama setelah berderet-deret aktivitas yang dikerjakan selama hari kerja, bahkan melebihi jam untuk normalnya bekerja. pulang malam masih ditambah dengan aktivitas lain.

Status orang yang mengatakan “HAYATI LELAH” itulah yang Sekarang saya rasakan. Saya pengin minggu ini menjadi “me time” untuk meredam segala kelelahan dan menambal semangat untuk hari esok. Menemukan kembali “ghirah” bekerja dengan menemukan “self love” ku.

Menemukan Self love bagi saya sebagai seorang perempuan bukan hanya sekedar bersolek, memakai baju yang cantik yang worth buat saya, namun juga mendapat energi positif dengan keriangan diri, bebas melakukan hal yang ingin saya lakukan.

Agak siang saya beranjak ke halaman belakang, seminggu ini halaman belakang ada beberapa kolam yang direnovasi, disampingnya ditumbuhi jambu yang mulai rindang sekarang ditambah tempat duduk dan lincak kecil untuk berbaring. Saya bawa beberapa camilan dan kopi, sambil menemani suami bekerja memperbaiki kolam,  saya menemukan kegiatan yang aku senangi seperti membuat tulisan receh seperti ini.

Kabel panjang saya bawa juga demi kelangsungan kehidupan baterei laptop. mulailah saya membuka laptop, selama dua jam tenggelam dalam kesyahduan lagu-lagu Shiela On 7, lagu yang menurutku masih sangat keren untuk dinikmati. Barulah setelah merasa cukup dengan bermanja diri dengan itu, saya mulai serius tenggelam dalam test TOEFL untuk kesekian kalinya. Tidak tahu mengapa tes ini sekarang menjadi hal yang saya suka dan menurut saya penting, demi menjaga keajegan mendengarkan bahasa native speaker dan mengutak atik grammar. 

Nuraniku berbisik.. Jangan khawatir sebentar lagi libur anak anak tiba. ikut liburan saja, jangan pedulikan pekerjaan, pekerjaan tidak akan ada selesainya. Namun pekerjaan akan selesai apabila kita mendelegasikannya. 



Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...