Refresh Semangat

 

Menjadi bagian Aparatur Sipil Negara namun diperbantukan disekolah milik masyarakat dengan kata lain sekolah swasta adalah hal yang luar biasa menurut saya. Betapa tidak, saya sendiri berstatus PNS diantara 38 guru yang berstatus guru tetap Yayasan.

Saya setiap bulan digaji pemerintah dengan standar gaji yang telah ditetapkan perudang-undangan. Sedangkan teman teman saya, digaji menurut kemampuan Yayasan. Meski begitu, semangat perjuangan dari guru guru non PNS ini tidak kalah dengan kami yang PNS.

Mereka disiplin, berkomitmen dengan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka dan penuh rasa tulus memberikan tarbiyah dan menjalankan pembiasaan pembiasan baik untuk siswa, meski banyak kegiatan yang tidak ada anggaran untuk menjalankannya.

Dengan begitu sayapun terbiasa dengan pola Ikhlas mereka. Berusaha mengelola madrasah yang berkesinambungan bersama mereka. Menata niat merupakan hal yang berkali-kali saya lakukan, karena itu semangat yang berkurang akan muncul lagi.

Lembaga tempat saya bernaung bukan lembaga yang besar, bukan pula lembaga yang memiliki kelebihan materi, sehingga banyak kendala yang muncul dari itu. Beban yang ditanggung semakin berat saat PPDB. Ibaratkan lomba berlari dengan kompetitor, mereka memiliki segala hal persiapan untuk berlari, sedang kita sepatu lari tidak punya, masih harus mengangkat beban saat berlari.

Namun saya yakin, kami tidak sendiri. Di kabupaten ini ratusan lembaga yang dikelola oleh Masyarakat memiliki problem yang sama. Itu yang membuat kami juga tidak patah arang dan mencoba melakukan hal yang terbaik yang bisa kami lakukan. Bukan semata mata karena ambisi pribadi, namun karena panggilan agama untuk tetap berjuang di jalan Allah. Memberi tarbiyah dan Pendidikan akhlak kepada anak-anak untuk kehidupan mereka yang lebih terarah menuju Rabb-nya.

2 komentar:

  1. Mempertahankan semangat saat telah mencapai sesuatu memang sering kali luntur, pudah bahkan melorot. Hal ini sangat paradok dengan saat perjuangan - pengabdian sebelum mencapai posisi impian. Padahal terdapat banyak orang yang mengantri untuk menggatikan dengan kualiti profesionalitas yang lebih. Semangattttt!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih. komentar anda menambah semangat baru buat saya.

      Hapus

Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...