One day One Article

 



Riang gembira hatiku melihat anak anak sudah normal masuk sekolah. Mereka sepertinya juga antusias dan lebih mudah di arahkan. setahun tanpa pengarahan guru secara langsung seakan akan membuat mereka kangen dan rindu akan bimbingan dan sapaan guru guru  mereka di sekolah. 

kegiatan apel pagi, berdoa dan mendengarkan motivasi pagi, mereka lalui dengan khusyuk dan hikmat. Energi baru yang positif melingkupi mereka. Saya dan bapak ibu guru lainnya merasa bersyukur dengan perubahan dari mereka. 

Kegiatan pembelajaran terbatas bisa dikatakan sudah normal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. masker selalu dipakai, tempat cuci tangan selalu tersedia di depan kelas. Organisasi kelas pun tidak lupa mereka buat mulai ketua, wakil ketua, sekretaris dan wakilnya serta bendahara juga dengan wakilnya. 

Senyampang masih baru dan mereka masih semangat, saya berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh pengurus kelas. Memberikan pengarahan job discription dan berdiskusi tentang tanggung jawab yang harus di emban oleh pengurus kelas. Mereka yang selama 1,5 tahun berada di rumah tentu saja agak kesulitan dalam mengorganisasikan kelas dengan baik. 

Pada kesempatan itu pula saya mengusulkan untuk seluruh pengurus kelas wajib menulis dalam rangka menanamkan cinta terhadap dunia menulis sejak dini. Bak gayung bersambut, anak-anak melaksanakan proses kreatif menulis itu dengan riang gembira. Tak kalah gembiranya dengan anak-anak, saya dan bapak ibu guru yang lain termotivasi untuk juga membumikan literasi di MTs Arrosidiyah. 

One day one article mulai berjalan. rasa was was ketika anak tidak mampu istiqomah dalam menulis pasti ada, karena jangankan anak-anak orang dewasapun banyak yang tidak bisa istiqomah dalam menulis. Motivasi yang tepat untuk terus bisa menulis perlu ditanamkan kepada anak-anak dan orang dewasa, supaya kegiatan ini bisa terus berjalan dan berkembang. 


Refleksi Harlah Maarif NU ke 92 - Inovatif dan Responsive terhadap Era Digital

 



Menyongsong hari lahir Ma'arif NU yang ke 92 yang jatuh pada tanggal 19 september nanti, kami Insan pendidik yang mengabdi di bawah bendera ma'arif  tentu saja tidak akan menyia nyiakan momentum ini. Madrasah dan sekolah di ma'arif bersama sama memeriahkan hari lahir ini. Banyak yang membuat spanduk, mengibarkan bendera merah putih beserta bendera ma'arif .

Hari ini marak dengan canva dan twibonize untuk memberikan ucapan yang menarik dan kreatif.  Tangan tangan kreatif dari insan pendidik mengukir jejak digital dengan membuat kartu ucapan secara digital. Mereka pasang di status WA, FB, Ig dan Twitter mereka.

Tak bisa dipungkiri di masa pandemi ini melahirkan kreatifitas tanpa batas. Sesuatu yang dulu menurut kita hanya bisa dibuat oleh para ahli. Sekarang lambat laun kecanggihan tehknologi itu menelusup di kehidupan sehari-hari kita. Kita semakin akrab dengan bentuk serba digital.

Keberadaan pendidikan sekarang tidak terlepas dengan kebutuhan digital. Pembelajaran selama 1,5 tahun ini diarahkan kepada pendidikan daring. Kesemua itu memunculkan kreatifitas pendidik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan memberikan pelayanan pengajaran kepada peserta didik melalui ruang ruang maya. Beberapa aplikasi LMS (learning management system) digunakan.

Google form digunakan untuk membuat formulir absensi, dan pelatihan soal ujian. Keuntungan menggunakan aplikasi ini adalah, pendidik langsung tahu jawaban siswa salah atau benar. Tidak perlu mengoreksi lagi jawaban dari lembar kertas yang dulu diterapkan di sekolah/madrasah.

Selain Google workspace, ada yang menggunakan aplikasi telpon grup WA, aplikasi google meet, DUO dan lain sebagainya. Yang menarik dari perhatian saya adalah  Aplikasi e-learning yang banyak digunakan oleh tenaga pengajar adalah Microsoft 365, aplikasi yang bisa membuat video conference (vicon) tanpa jeda dan ringan dalam penggunaan data. Yang paling popular di masyarakat luas adalah zoom, saat zoom yang terdaftar bukan zoom premium maka memiliki waktu selama 40 menit, maka aplikasi teams dari Microsoft  ini tidak terbatas waktunya. Juga beberapa aplikasi conference lain yang digunakan sebagai bentuk

Kebutuhan akan ketrampilan virtual ini mutlak dimiliki oleh insan pendidik dan kependidikan. Tidak hanya dalam mengajar, digitalisasi organisasipun harus selalu diperhatikan dan di perbaiki dari hari ke hari. Maarif telah melaksanakan manajemen digitalisasi organisasi, mulai dari pembentukan website, mendata madrasah melalui formulir pendataan kelembagaan madrasah yang bernaung dibawah maarif. Seperti pendataan guru, siswa dan sarana prasarana.

Kesungguhan maarif dalam ngopeni  madrasah dan sekolah yang ada di bawah naungannya kami rasa sangat luar biasa. Apresiasi untuk langkah nyata ma'arif  yang tanpa lekang oleh waktu mengawal pendidikan demi mencerdaskan anak bangsa. Sinergi yang baik antara organisasi ma'arif dan dengan organisasi lain baik structural dan sesama organisasi kemasyarakatan semakin membuahkan hasil dari hari ke hari.

Harapan besar bahwa pendidikan ma'arif khususnya di Tulungagung menjadi barometer pendidikan yang ada di Jawa Timur dengan menguatkan kapasitas dari masing-masing insan pengelola pendidikan. Ketrampilan abad 21 yang sangat dibutuhkan untuk survive di hari ini yang perlu lebih di tingkatkan. Mutu pendidikan lembaga ma'arif NU yang memiliki standar mutu dan pengendalian mutu yang harus lebih digarap bersama. Sehingga slogan Sinergi, Manfaati dan Mbarokahi akan  secara nyata dirasakan diseluruh lembaga yang bernaung di bawah panji ma'arif  NU.

Selamat Hari Lahir ke 92 Ma'arif ku


Konvergensi Media Menyongsong Pemilu 2024

 



 

Tulisan ini disarikan dari pemateri stadium general pelatihan kader II dan LKK HMI Cabang Tulungagung. Pemateri yang di undang oleh adik adik mahasiswa ini adalah seorang tokoh nasional salah satu komisioner KPI Pusat. Ibu Nuning Rodiyah, M.Pd.I, beliau dengan apik meramu konvergensi media ini dalam menyongsong pemilu 2024.

 

Adanya simpang siur pemberitaan bahwa pemilu tahun 2024 ditunda, proses yang berubah dan lain sebagainya, semakin membuat publik risau dengan informasi. Tumpang tindih proses demokrasi dalam hal ini pemilihan umum membutuhkan pengawalan yang ketat oleh semua pihak.

Public dalam hal ini masyarakat luas harus berpartisipasi dalam proses demokrasi. Penguatan partisipasi public di era konvergensi media ini sangat dibutuhkan. Apa yang maksud dengan konvergensi media ini?

 

Konvergensi media ini adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang diarahkan kepada satu titik tujuan. Perkembangan tekhnologi saat ini tidak bisa dipungkiri menuntun kita kea rah tekhnologi komunikasi secara digital.

 

Salah satu contoh konvergensi mendia adalah liputan6 sebagai satu program siaran di TV, derivasinya ada liputan6.com. contoh lain kolaborasi sindotrijaya itu ada sindonews.com sebagai media online menggandeng pula program televisi seputar Indonesia. Mereka memanfaatkan konvergensi media ini untuk satu tujuan tapi melalui berbagai banyak media bisa sosial media.  Media ini bisa over-the-top media televisi, radio atau media online lainnya.

 

Sebagai bentuk kesiapan masyarakat terhadap era konvergensi ini, masyarakat yang sering kali dikenal dengan sebutan natizen bisa menyikapinya dengan mengkritisi media. Media media yang konvergen ini bisa saja dimiliki oleh satu orang namun memiliki platform media yang banyak. Dan bisa dipastikan semua tajuk pemberitaan yang dipilih oleh media yang konvergen yang dimiliki oleh satu orang semuanya sama. Tidak akan pernah memberitakan yang berlawanan dari platform media satu dengan lainnya. TV, radio, media cetak online, media massa pasti akan menyampaikan tajuk yang sama.

 

bisa dilihat sinetron ikatan cinta itu tiap hari di posting oleh RCTI akun di Instagram Facebook Twitter semuanya ini bagian dari konvergensi media berikutnya ketika bicara konvergensi media itu bicara struktur maka iklannya pun akan sekarang juga semakin konvergen pasang iklannya sebenarnya di TV tapi mendapat bonus nanti tampil iklannya ada di youtube-nya RCTI tampil juga di media online RCTI tampil juga di platform lain mungkin di Sindo Trijaya dan sebagainya.

 

Pada pemilu 2019 di KPU para calon dewan perwakilan rakyat, DPD atau pun Calon Preisden mereka diwajibkan untuk mendaftar satu akun media social, baik FB, Twitter, Instagram. Disini dimaksudkan untuk kampanye mereka. Mereka diperbolehkan kampanye saat jadwal diberikan oleh penyelenggara pemilihan. Akun yang telah didaftarkan ini bisa dibilang dengan sebutan akun suci. Karena akun ini semua pemberitaannya positif.

sementara banyak akun yang tidak terdaftar penyelenggara pemilu ini akun yang luar biasa digunakan untuk black campaign, ujaran kebencian, fitnah  yang tujuannya untuk menjatuhkan lawan. Ini adalah bagian dari strategi untuk menjatuhkan lawan.

 

KPI menjelaskan fakta bahwa di tahun 2019 puncak penyebaran hoax itu terjadi menjelang pemilu 2019 data menunjukkan bulan April ada sekitar 501 hoax yang kemudian tersebar, yang isinya tentang apa tentang pemerintahan politik tentang pemilu. Contohada 4 kontainer surat suara dan lain sebagainya. Pemberitaan hoax ini muncul dengan sangat kuat dan kemudian menyebar dengan sangat mudah karena apa kita tinggal klik saja pakai broadcast di WA, FB dan media lainnya.

 

kita sekali broadcast bisa 200 orang bisa menerima informasi tersebut apalagi kalau di lagi satunya WhatsApp telegram telegram jauh lebih banyak komunikasi satu grup yang bisa tertampung penyebaran penyebaran informasi.

 

Saat iklan kampanye sudah sangat dibatasi dibatasi peserta pemilu hanya boleh beriklan maksimal 10 iklan perhari di stasiun televisi. Mereka kemudian merambah ke sosial media bahkan masing-masing akun –akun individu dibuat sebagai sarana kampanye. Mengiklankan sesuatu contoh calon bupati  di Instagram. Cukup dengan menyasar market laki atau perempuan dan di bawah usia dan di atas usia 17 tahun. Cukup dengan satu klik dengan mudah individu melakukan pengiklanan calon tersebut. Dan ini diperbolehkan secara aturan.

 

Konvergensi media ini memberikan manfaat pertama Media di satu sisi membawa dampak positif untuk penyebaran informasi untuk melakukan literasi kepemiluan, melakukan digitalisasi pendidikan politik dengan biaya yang tidak mahal. Kedua efektivitas informasi di era digital ini kemudian harus diikuti kedewasaan dalam akses dan juga menyebarkan informasi merujuk kepada sumber yang bisa dipercaya atau berdasar fakta. Ketiga komunikasi publik yang baik.  kita harus punya komunikasi public yang baik ketika terjadi satu masalah punya manajemen krisis yang baik.

Loyalitas Total

 


Pendidikan swasta dengan segala pernik masalah. Mungkin semua lembaga mengalami persoalan yang pelik ibarat berjalan bisa berliku dan bisa juga jalan menjadi terjal. Memerlukan banyak sekali energy untuk menata dan membawa perubahan dalam lembaga swasta.

Sebenarnya dalam undang-undang pendidikan sekarang tidak ada istilah lembaga negeri dan swasta, yang ada adalah yang dikelola pemerintah untuk mengistilahkan lembaga negeri dan lembaga yang dikelola masyarakat untuk lembaga pendidikan swasta.

Kebanyakan lembaga pendidikan yang bernaung dibawah pengelolaan masyarakat mengalami persoalan yang lebih kompleks dibandingkan dengan persoalan di lembaga pendidikan yang dikelola pemerintah. Mulai dari stakeholder, pembiayaan, pengelolaan dan sarana prasarana.

Kesan kumuh dan sederhana dulu di sandang oleh lembaga ini, ke MCK adalah hal yang paling menakutkan bagi anak anak karena jauh dari kesan bersih, bahkan tidak jarang yang tidak memiliki MCK. Sehingga bila guru atau siswa mau membuang hajat harus ikut ke kamar mandi tetangga. Anak anak kecil yang belum sempurna betul dalam menjaga kebersihan terutama menyiram setelah membuang hajat. Terkadang ini yang menyebabkan tetangga berang.

Sekarang lembaga swasta sudah banyak berubah wajah. Dalam segi sarana MCK sudah banyak yang terpenuhi keberadaannya, bahkan layak dan bersih. Jargon Kebersihan sebagian dari iman menjadi budaya baik dari lembaga-lembaga ini.

Saya sebagai orang yang berkecimpung dalam pendidikan swasta setidaknya memahami ada beberapa persoalan urgen yang harus dibenahi oleh pelaksanaan pendidikan di swasta. Pertama  Pengurus, Kedua sumberdaya pengajar, ketiga mutu pembelajaran.

Persoalan pertama Lembaga pendidikan yang dikelola masyarakat pada umumnya didirikan oleh yayasan pendidikan. Pengurus yayasan banyak menjadi problem untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Ada yang cuek dan cenderung membiarkan pengelolaan pendidikan dan semua yang terkait dengan sekolah di urusi oleh sekolah itu sendiri. Ada pula yang terlalu mencampuri urusan sekolah, sehingga sekolah tidak memiliki kebebasan untuk mengelola kegiatan di sekolah.

Kedua sumberdaya pengajar yang dimiliki kebanyakan tidak memiliki loyalitas untuk mengabdikan diri kepada lembaga. Mereka sekedar mencari pekerjaan dan banyak diantaranya yang tidak fokus dalam pekerjaan mengajar. Mereka bekerja di sekolah dengan nyambi pekerjaan lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa penggajian swasta tidak bisa disamakan dengan pegawai pemerintah. Demi menghidupi keluarga, yang dilakukan adalah mencukupkan ekonominya dengan berbagai cara.

Kalau sudah begini jangan ditanya tentang mutu, mutu pendidikan akan baik apabila dilakukan dengan sungguh sungguh antara perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai pada perbaikan mutu. Keempat hal ini mungkin hanya sebagian dilaksanakan. Perencanaan dan pelaksanaan mungkin dilaksanakan, namun evaluasi terkadang hanya asal-asalan dan luput untuk melakukan perbaikan pembelajaran untuk siswa yang kurang baik pencapaiannya.

Maka yang dibutuhkan adalah keloyalan yang total terhadap pekerjaan. Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsi sebagai apa dia. Apabila sebagai kepala sekolah benar-benar mampu menjadi manajer, supervisor, mampu mengembangkan kewirausahaan sekolah, memiliki kepribadian yang bagus dan kemampuan social yang mumpuni sesuai dengan peraturan perundangan terkait dengan kompetensi kepala sekolah.

Guru juga harus memiliki loyalitas total. Tiada rezeki yang tertukar. Allah telah mencukupkan rezeki setiap orang. Bukan karena menjadi guru kemudian menjadi miskin. Memberikan pendidikan yang sungguh-sungguh kepada anak didik sehingga menghasilkan generasi yang memiliki karakter luhur, niscaya akan membuahkan hasil.

Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...