Mensinergikan Program melalui Raker Pengurus PC LP Ma’arif NU Tulungagung

 



Malang, 22/02/2025, Bertempat di Grand Rose Villa Batu, digelar Rapat kerja PC LP Ma’arif NU Tulungagung. Raker ini di ikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pengurus dan perwakilan PC NU Kab. Tulungagung. Ketua PCLP Ma’arif Dr. Supriyadi, M.Pd.I dalam sambutan di pembukaan mengungkapkan antusiasme pengurus dalam mengikuti acara raker ini luar biasa. Diantara 70 pengurus yang dilantik 75% pengurus bisa hadir. Selebihnya ijin karena agenda yang tidak bisa ditinggalkan.

Dalam sambutannya dilaporkan pula bahwa pengurus harian telah meelakukan sillaturrahmi kepada dewan penasehat diantaranya Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Abdul Aziz, Bapak Dr. Sutopo, Dr. Zaini Fasya dan Dr. Nursamsu serta penasehat lainnya. Renstra 5 tahun telah selesai di buat dan Milestone untuk acuan menapak lima tahun kepengurusan juga telah rampung.

Ketua PC LP Ma’arif juga menyampaikan data statistic Lembaga formal dan madin yang ada di kabupaten Tulungagung yang menjadi modal dasar gerakan maarif NU. Bahkan secara legal formal Mabin Pusat An Nahdliyah menjadi naungan Ma’arif NU Tulungagung adalah kekuatan yang luar biasa yang harus di tingkatkan mutu dan kualitasnya.

Hadir di Raker ini, Ketu PCNU kabupaten Tulungagung Kyai Bagus Ahmadi yang membuka acara Raker ini. Beliau mengapresiasi kekompakan pengurus Maarif dan berharap semua Lembaga yang berada di bawah naungan PCNU Kabupaten Tulungagung bergerak Bersama dan saling berkerja sama. Kyai Bagus Optimis bahwa LP Ma’arif ini sudah on the track dan mampu melakukan inovasi besar untuk kemajuan bersama.

Beliau menambahkan LP Ma’arif untuk bisa bersinergi dengan Lembaga lain, mendukung dan mengulurkan tangan saling tolong menolong dan bahu membahu. Amanat untuk berkhidmat di Ma’arif sesuai dengan agenda yang telah di sepakati bersama.

Dalam sambutannya Ketua PCNU Tulungagung menjelaskan beberapa program prioritas berdasar Muktamar yang menjadi landasan dan penguatan pelaksanaan program kerja di bawahnya.
Pertama adalah : Penguatan faham Ahlussunnah wal jamaah dan dakwah. Dimana seluruh Lembaga dan Banom NU harus ada bentuk kegiatan yang mengarah kepada penguatan faham tersebut.

Kedua kegiatan yang bisa menguatkan gerakan keluarga Maslahah di Nahdlatul Ulama. Keluarga adalah lingkungan terkecil dari masyarakat. Dan bisa mengimbas kepada masyarakat dan lingkungan di atasnya. Berawal dari keluarga sampai kepada Negara. Kebaikan ini dari sudut pandang, Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan.

Ketiga Lingkungan Hidup dimana dari keluarga NU ini diharapkan sadar terhadap lingkungan hijau dan sehat. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dari hal kecil yang bisa kita lakukan sepertu membuang sampah pada tempatnya, menghemat energi, menggunakan produk ramah lingkungan dan lain-lain.

Acara pembukaan ini ditutup  dengan do’a oleh Bapak Drs. H Khozin, M.Pd.I dan dilanjutkan dengan rapat komisi masing masing bidang. Rapat yang digelar ini berjalan dengan lancer dan gayeng. Masing-masing didampingi oleh Wakil Ketua memberikan masukan dan penterjemahan dari rekomendasi Konfercab NU untuk Ma’arif.

Rapat berlangsung sampai larut malam diselingi canda dan gelak tawa dari pengurus. Suasana yang cair membuat lelah tidak terasa. Bidang mulai Penjamin Mutu, TK/RA, MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA dan SMK, Madin, Pandu Sako Ma'arif,  serta bidang baru P2MI (Penelitian, Publikasi dan Media Informasi) telah rampung menyelesaikan program selama 5 tahun dan akan di plenokan keesokan harinya. ***

 

By: Eti Rohmawati

Perencanaan Sistem Blok Pada Kurikulum Merdeka di MTs Arrosidiyah




Madrasah Tsanawiyah Arrosidiyah adalah Madrasah lanjutan tingkat pertama yang setaraf dengan SMP. Usia madrasah ini tidak lagi muda. sejak tahun 1993 berdiri sampai sekarang telah mengalami berbagai macam perubahan kurikulum. Mulai kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999. tahun 2004 berganti Kurikulum 2004 dikenal dengan KBK (Kurikulum berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006 dikenal dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Tahun 2013 berganti Kurtilas (Kurikulum duaribu tigabelas) yang memiliki 3 aspek Pengetahuan, ketrampilan dan aspek sikap dan perilaku. disempurnakan di kurikulum yang disempurnakan yang kemudian masih mengacu pada KTSP. namun ditiadakannya Ujian Nasional. 

Pada saat Covid melanda kurikulum dipangkas menjadi kurikulum esensial, sampai pada era menteri Nadiem Makarim mengubah istilah lagi dengan kurikulum merdeka. Kurikulum ini memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menerapkan pembelajaran yang mendalam. dengan tetap berpusat dengan muatan esesnial dan mengembangkan kompetensi spiritual, moral sosial dan emosional. 

kekhasan kurikulum ini adalah fleksibel yang menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Mulai kemudian bermunculan dengan komunitas guru penggerak pengawas penggerak ataupun yang lain. Karena kekhasan yang fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan dengan peserta didik, serta panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pembelajaran dan asesmen serta panduan proyek penguatan profil pancasila rahmatan lil alamin, Madrasah Tsanawiyah Arrosidiyah merencanakan implementasi sistem blok untuk kurikulum merdeka ini. 

Persiapan yang dilakukan oleh madrasah dalam rangka penerapan sistem blok ini yang pertama adalah bedah kurikulum (review kurikulum) oleh tim pengembang dan di sosialisasikan kepada stakeholder madrasah. Sebelumnya kami melakukan benchmarking/studi tiru ke beberapa MTs di Malang yakni MTs Al Itthad Poncokusumo dan MTs NU Pakis Malang. Kedua lembaga ini dengan masing masing kelebihannya akhirnya dengan kesepakatan seluruh stakeholder madrasah menerapkan sistem blok untuk MTs Arrosidiyah ini. Terhitung sejak 1 juli 2024 kurikulum Merdeka dengan sistem Blok resmi digunakan sebagai alternatif pembelajaran di Madarasah ini. 

tahapan perencanaan sistem ini dilakukan dengan menganalisa materi dan jadwal pembelajaran, keluasan materi dan kebutuhan siswa dengan memberi beberapa tes diagnostik dan tes temu bakat/talents mapping. (test strengh typology). tes ini untuk mengenali kekuatan yang ada di diri siswa. siswa diminta memilih lima hal yang paling cocok. tipe kepemimpinan, cara mengorganisir (interpersonal). mengetahui kekuatan personal. Anak kemudian di kelompokkan di beberapa kluster kelas seperti kelas homogen laki-laki, kelas homogen perempuan dan kelas heterogen. membuat jadwal mengajar dengan membagi jam pelajaran setahun dengan ketersediaan minggu efektif. Hasilnya ada 4 jadwal blok yang masing masing jadwal selama 3 bulan. bulan ini (februari) ini memasuki jadwal blok ke-3. 

Sistem Blok adalah pengelompokan jam belajar efektif dalam satuan waktu secara utuh. diharapkan maksimal dan mendalam yang hari ini dikenal dengan istilah deep learning, karena tatap muka yang lebih lama dalam waktu tertentu. dan  guru bisa melakukan strategi pembelajaran yang variatif dan metode yang inobatiftujuan utama sistem blok ini bukan tentang durasi proses pembelajaran, namun bentuknya. Siswa juga dapat memahami materi secara mendalam dan fokus. juga mengembangkan kemampuan siswa dalam berbagai aspek. aspek kemandirian dalam belajar, mengembangkan kemampuan kerjasama, kepemimpinan, manajemen waktu, berfikir kritis dan inovatif. 


Senang Atau Bahagia?

 


Tahukah kita bahwa Indonesia menduduki peringkat yang kurang bagus dalam kebahagiaan? Indonesia meraih peringkat ke-80  dari 134 negara di dunia mengenai konsep negara Bahagia.  Dr. Ryu Hasan. Sp.B.S Scseorang pakar neurosains menjelaskan bahwa indeks Masyarakat Bahagia di dunia ini adalah Finlandia, Swedia dan Swiss. Tiap tahun berputar peringkat 1, 2 dan 3 disana. Apa yang menjadi faktor penentu mereka dikategorikan Bahagia? Ternyata menurut dr. Riu Masyarakat Finlandia pun mereka terkejut ketika dinobatkan sebagai penduduk yang indeks kebahagiaannya tertinggi karena mereka merasa biasa biasa saja.

Yang menjadi tanda tanya apa yang menjadi indicator kebahagiaan itu sehingga kita yang berada di Indonesia ini dianggap kurang Bahagia? Nyatanya banyak orang yang tertawa dan lepas ketika hanya mengepost sesuatu yang sederhana di medsos. Caption “Bahagia itu sederhana” adalah yang paling sering ditulis oleh orang Indonesia

Ternyata mengukur kebahagiaan itu tidak sekedar dilihat dari individu yang Sejahtera, namun juga komunitas dan kebijakan sebuah negara untuk meningkatkan derajat kualitas hidup warga negaranya. Dikatakan bahagia menyangkut tingkat kemakmuran ekonomi, karena ekonomi yang meningkat berpotensi meningkatkan akses sumberdaya dan layanan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Selanjutnya harapan hidup sehat; asupan nutrisi, pelayanan Kesehatan dan kondisi lingkungan komunitas dan negara mendukung kesejahteraan fisik dan mental warganya sehingga setiap orang mampu memberikan kontribusi secara maksimal.

Setidaknya ada 4 indikator lagi selain yang telah disebut diatas yakni dukungan sosial, kebebasan individu dalam memilih dan mengambil Keputusan, murah hati dan sukarelawan yang meningkat juga yang paling penting adalah kebebasan sebuah negara dari Korupsi.

Negara penting hadir dalam kebahagiaan warganya dengan menerapkan hal tersebut. Kesejahteraan Masyarakat akan menentukan pula kepatuhan warga terhadap kebijakan aturan yang telah tetapkan oleh pemerintah.

Featured Post

Mensinergikan Program melalui Raker Pengurus PC LP Ma’arif NU Tulungagung

  Malang, 22/02/2025, Bertempat di Grand Rose Villa Batu, digelar Rapat kerja PC LP Ma’arif NU Tulungagung. Raker ini di ikuti oleh 50 pe...