Sambutan peringatan hari Pramuka

 


Assalamualaikum wr. wb.

Salam Pramuka,

Adik adik pramuka yang saya cintai!

Hari ini, Senin, 14 Agustus 2023 kita berkumpul dalam kebahagiaan dan kebanggaan untuk merayakan peringatan Hari Pramuka ke-62. Sejak didirikan pada tahun 1961, Gerakan Pramuka telah menjadi wadah yang luar biasa bagi pemuda dan pemudi Indonesia untuk mengembangkan potensi diri, memperkuat karakter, dan berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam perjalanan panjang ini, Pramuka telah terbukti mampu  menghasilkan generasi-generasi pemimpin yang tangguh, berintegritas, dan berkomitmen untuk melayani bangsa dan negara. Kalian, para praja muda karana, adalah penerus dari semangat tersebut. Kalian adalah harapan dan masa depan bangsa ini.

Pramuka bukan hanya tentang mengenakan seragam, mengikuti kegiatan, atau mendapatkan penghargaan.

Pramuka adalah tentang nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama. Nilai-nilai inilah yang membentuk karakter kita sebagai pramuka dan sebagai individu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Di tengah tantangan dan perubahan zaman, Pramuka terus beradaptasi dan berinovasi. Kita melihat perkembangan Pramuka dalam berbagai aspek, mulai dari penggunaan teknologi dalam kegiatan, program-program kreatif yang menginspirasi, hingga upaya menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Semua ini adalah bukti bahwa Pramuka tidak pernah berhenti untuk berkembang dan relevan dengan zaman.

Pada peringatan Hari Pramuka ke-62 ini, mari kita tingkatkan semangat kepramukaan kita. Mari kita terus berjuang untuk menjadi pramuka yang lebih baik, yang siap menghadapi tantangan masa depan. Mari kita terus berkontribusi dalam membangun bangsa ini dengan kebaikan dan kepedulian kita.

Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus, pembina, dan anggota Pramuka yang telah berjuang dan berdedikasi dalam mengembangkan gerakan ini. Tanpa kalian, Pramuka tidak akan menjadi apa yang kita lihat hari ini.

Selamat pada adik adik yang telah lulus dalam ujian pramuka garuda. Kami bangga kalian telah menyelesaikan seluruh TKU TKK dari penggalang ramu, rakit, terap dan sampai pada titik ini. Bukan hal yang mudah, tapi butuh effort, usaha dan pengorbanan.

Namun dengan menjadi pramuka garuda tingkat penggalang  ini bukanlah akhir dari perjalanan kepramukaan ini, namun tetaplah bersemangat untuk tetap belajar dan mengembangkan diri dengan baik. Insyaallah sukses akan menyertai perjalanan hidup kalian.

Selamat Hari Pramuka ke-62! Semoga semangat kepramukaan selalu menyala dalam diri kita. Mari kita terus bergerak maju, bersama-sama, menuju masa depan yang lebih baik.

Wassalamualaikum wr. wb.

Berkah Reuni Akbar


 


Saya dan RA A Hamid adalah teman di bangku kuliah tahun 1999. Kita sama sama kuliah di jurusan D-2 di IAIN Tulungagung, Jurusan yang hanya di buka selama 5 periode setelah itu sudah tidak ada lagi.

Banyak yang mencibir jurusan kami. Candaan anak-anak S-1 kala itu Kuliah gak tenanan, kuliah hanya sebentar, ini anak yang mau gak kuliah takut segera dimantu kalau kuliah gak punya biaya dll.

Kami D-2 PGMI kala itu dua kelas kelas L dan M. samar dalam ingatan saya, siapa yang di kelas L dan siapa yang di kelas M. yang jelas setelah D2 selesai dan kami di wisuda banyak diantara kami yang memilih melanjutkan S-1 atau memilih mengabdi didesa untuk menjadi guru MI.

Dan berkah D-2 hampir 80 % dari kami mendapatkan pekerjaan sebagai ASN di kementerian agama di berbagai kabupaten/kota di Jatim.

Hamid yang saya kenal adalah anak cungkring, rambut gondrong dan perilaku agak clintisan. Sering kita bercanda dengan memanggil Ndon-Ndon ke dia. Tahun 2023 kami ketemu lagi setelah 4 tahun yang lalu bertemu di agenda yang sama yakni reuni STAIN yang sekarang dikenal dengan UIN SATU Tulungagung.

Dengan enak dan renyah kita bersama berkumpul sebelum ke terop kebesaran UIN yang sehari sebelumnya dijadikan tempat Wisuda ke 35 tahun 2023 ini. Kami berkumpul di kost yang pemiliknya juga teman D2 kami dahulu, masih ragu kalau alumni D2 banyak yang sukses?? Ada yang jadi guru, nyambi pemilik kost seperti bu sofi, ada yang menjadi pengusaha, ada yang jadi kepala sekolah.

Menjadi kebiasaan kami untuk membuat kaos sebagai dress code, heboh sekali saat memilih warna kaos, memilih desain dan Pernik setelah kaos jadi, pakai kerudung apa pakai rok apa dan pakai sepatu apa. Pokok nya semangat untuk bertemu menjadi booster tersendiri bagi kami. Notabenenya banyak yang dari luar kota, ada yang dari Blitar, Nganjuk, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Pacitan. Mereka rela untuk berpayah-payah menghadiri pertemuan akbar Reuni ini.

Di Kost Sofi, dalam suasana penuh canda tawa dan saling ejek seperti zaman kuliah, Hamid nyeletuk kepada saya, Bu njenengan sakniki kan demen nulis, aku tulisno biografi abah. Saya mengerenyitkan dahi. Bukan karena gak mau, tapi dalam dunia menulis biografi saya bukan pakarnya. Namun akhirnya saya iyakan saja. Karena insyaallah akan menjadi kebaikan dan nambah pengalaman saya.

Jujur saya belum kenal dengan abahnya Hamid ini, tapi saat di kuliah dengan nama R.A ini pasti orang keturunan keraton. Setelah mengiyakan saya minta beliau untuk mengumpulkan berbagai macam data yang diperlukan untuk di jadikan tulisan.

Baru hari itu saya tahu Hamid ini keturunan Pejabat Kyai yang masyhur. Raden Kyai Hasan Mimbar, yang diberi wewenang oleh kesultanan Mataram Islam kala itu untuk mengelola pemerintahan dan mengelola adat di tanah perdikan di Tulungagung.

Ada tiga desa yang memiliki hak istimewa sebagai tanah perdikan yakni Tawangsari, Winong, dan Majan. Mbah Kyai Hasan Mimbar adalah orang yang dipercaya di Majan sebagai Pejabat Kyai yang berwenang atas tanah perdikan dan pengelolaan pemerintahannya.

Kyai Nursalim yang tidak lain adalah ayah dari teman saya RA A Hamid ini, adalah keturunan Raden Kyai Hasan Mimbar yang ke X. Wow saya exicted sekali diajak untuk mengembara ke zaman babad Tulungagung dan ceritanya melalui ajakan menulis buku ini.


Featured Post

RESENSI (Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama)

  Pesantren, Kampus Islam dan Moderasi beragama Karya Ngainun Naim, Abad Badruzzaman Halaman 288 + vi diterbitkan oleh Akademia Pustak...